Senin, 23 Mei 2016

makalah pendidkan agama islam tenatang AL-QUR'AN



makalah pendidkan agama islam tenatang AL-QUR'AN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam Islam terdapat berbagai sumber ajaran salah satunya adalah Al-Qur’an. Al-Qur’an merupakan sumber hukum islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan beliau wajib menyampaikan wahyu tersebut kepada umatnya,   sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat islam yang ada di dunia. Sebelum turunnya Al-Qur’an, Allah telah menurunkan beberapa kitab suci diantaranya adalah Taurat, Zabur dan  Injil, kemudian turunlah Al-Qur’an sebagai penyempurna dari ketiga kitab tersebut.
Allah menurunkan Al-Qur’an bersamaan dengan diangkatnya Nabi Muhammad SAW sebagai rasul Allah SWT, saat itu Rasulullah berusia 40 tahun. Allah menurunkan Al-Qur’an ketika Nabi Muhammad SAW sedang berkhalwat (meditasi) di Gua Hira melalui malaikat Jibril pada malam ke 17 bulan Ramadhan, Malam peristiwa itu disebut dengan malam Lailatul Qadar.
Ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun adalah QS. Al Alaq ayat 1-5 sedangkan  ayat yang terakhir turun adalah QS. Al Maidah ayat 3. Allah menurunkan Al-Qur’an secara berangsur-angsur 22 tahun 2 bulan 22 hari, Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah terdiri dari 30 juz114 surat6236 ayat, 74437 kalimat dan 325.345 huruf, sejak Allah SWT menurunkan Al-Qur’an hingga akhir zaman, Al-Qur’an tidak akan mengalami perubahan sedikitpun, Allah SWT akan selalu menjaga kemurnian dan keasliannya.
Oleh karena itu, tidak seluruh ayat Al-Qur’an bersifat rinci dan jelas. Banyak ayat Al-Qur’an yang bersifat global (mujmal), yang memerlukan penjelasan dan penafsiran yang bersifat kontekstual. Nabi Muhammad SAW di samping bertugas untuk menyampaikan wahyu (Al-Qur’an) kepada seluruh umat manusia, sekaligus untuk memberi penjelasan tentang berbagai ayat yang belum jelas atau masih bersifat mujmal.


Selain sebagai sumber hukum, Al-Qur’an juga berisi hal yang berhubungan dengan berbagai aspek kehidupan. Para umat islam di dunia  masih mengkaji kandungan Al-Qur’an hingga saat ini, selain membaca serta mengkaji kandungan Al-Qur’an kita juga harus  mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari guna mencari ridha Allah SWT.

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana definisi Al-Qur’an ?
2. Bagaimana kodifikasi Al-Qur’an ?
3. Apa nama-nama dan kandungan Al-Qur’an ?
4. Apa fungsi Al-Qur’an ?

1.3 Tujuan Perumusan Masalah
  1. Untuk mengetahui dan memahami definisi Al-Qur’an
  2. Untuk mengetahui dan memahami kodifikasi Al-Qur’an
  3. Untuk mengetahui dan memahami nama-nama dan kandungan Al-Qur’an
  4. Untuk mengetahui dan memahami fungsi Al-Qur’an

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah Kitab Suci (Kalam Ilahi) yang diwahyukan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad SAW. Ia berfungsi sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia dalam menjalankan hidup dan kehidupannya.
Secara etimologi yaitu ditinjau dari bahasa, Al-Qur’an berasal dari bahasa arab, yaitu dari kata kerja qara’a yang mengandung arti :
(1)  mengumpulkan atau menghimpun,
(2) membaca atau mengkaji. Jadi kata Al-Qur’an berarti kumpulan atau himpunan atau bacaan.

Al-Qur’an secara terminologi, seperti yang banyak diungkapkan oleh para ulama adalah firman Allah (Kalamullah) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. (melalui malaikat Jibril) untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia, dan merupakan ibadah dalam membacanya. Berdasarkan definisi tersebut, maka wahyu atau firman allah yang diturunkan kepada para nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad SAW. Tidak dinamakan Al-Qur’an, karena setiap wahyu atau kitab suci yang diberikan kepada para nabi dan rasul, Allah langsung memberikan nama kitab suci tersebut. Seperti wahyu yang diturunkan kepada Nabi Musa dinamakan Taurat, atau wahyu yang diturunkan kepada Nabi Isa dinamakan Injil, atau wahyu yang diturunkan kepada Nabi Dawud dinamakan Zabur, bahkan ada pula wahyu Allah yang diturunkam kepada Nabi Muhammad SAW. Tidak dimuat dalam Al-Qur’an atau tidak dinamakan Al-Qur’an, melainkan disebut dengan Hadis Qudsi atau Hadis Rabbani atau Hadis Ilahi. Yang dimaksud dengan hadis ini adalah sesuatu yang dikabarkan Allah kepada Nabi dengan melalui ilham atau mimpi, kemudian Nabi menyampaikan makna dari ilham atau mimpi tersebut dengan ungkapan kata Nabi sendiri.
           Begitu juga , penamaan kitab suci Al-Qur’an, langsung diberikan oleh Allah SWT. melalui wahyu-Nya. Keberadaan teks Al-Qur’an yang tersusun dalam 30 juz114 surat6236 ayat, 74437 kalimat dan 325.345 huruf, semenjak diturunkannya hingga sekarang bahkan hingga akhir zaman tidak akan mengalami perubahan sedikit pun, tetap akan terjaga kemurnian dan keasliannya (otentisitasnya). Seperti yang dijanjikan Allah dalam surat Al-Hijr (15) ayat 9, sebagai berikut :
Artinya : “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”
          Awal turunnya Al-Qur’an adalah bersamaan dengan diangkatnya Nabi Muhammad SAW. sebagai rasul Allah dalam usianya 40 tahun. Al-Qur’an turun ketika Nabi Muhammad SAW. sedang berkhalwat  di Gua Hira pada malam senin tanggal 17 Ramadhan yang bertepatan dengan 6 Agustus 610 Masihiyah. Malam peristiwa ini dinamakan dengan malam Qadar atau Lailatu Al-Qadar.
          Ayat-ayat yang pertama turun adalah lima ayat dari surat Al-Alaq, sebagai berikut :
Artinya : “bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. Al-Alaq [96]:1-5)
             Sedangkan ayat yang terakhir kali turun adalah :
 
Artinya : “pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu.” (Q.S. Al-Maidah [5]:3)
  Ayat tersebut turun ketika Nabi Muhammad SAW. melaksanakan ibadah haji di Arafah pada hari Jum’at tanggal 9 Dzulhijjah tahun 10 Hijriyah, atau pada bulan Maret tahun 632 Masihiyah. 81 hari setelah melaksanakan ibadah haji ini atau ayat ini turun, Nabi Muhammad SAW. berpulang ke rahmatullah, yaitu pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11H, bertepatan dengan tanggal 8 Juni 632 Masihiyah.
Sesuai dengan tempat kehidupan Rasullah SAW. yaitu di Kota Mekah dan Madinah, maka Al-Qur’an pun diturunkan dalam dua periode, yaitu periode Mekah dan periode Madinah. Ayat-ayat yang turun pada periode Mekah disebut dengan ayat-ayat Makiyah. Sedangkan ayat-ayat yang turun pada periode Madinah disebut dengan ayat-ayat Madaniyah.
Suatu keluarbiasaan dari kitab suci Al-Qur’an, bahwa sejak turunnya kepada Nabi Muhammad SAW. banyak para sahabat atau umat muslim lainnya yang menghafal Al-Qur’an dengan rapi dan teliti. Hingga kini banyak lembaga atau pondok pesantren yang mengkhususkan kepada kajian dan hafalan Al-Qur’an.
           Al-Qur’an menjadi sumber seluruh ajaran Islam dan ajaran-ajarannya selalu sesuai dengan kepentingan dan kebutuhan manusia  dalam kancah kehidupannya dengan tidak mengenal ras, suku, bangsa, bahasa serta tidak mengenal batas ruang dan waktu. Ia juga turun sebagai petunjuk (hidayah) sekaligus sebagai rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan Lil ‘alamiin).
2.2 Kodifikasi Al-Qur’an
     Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW tidak sekaligus melainkan turun secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari. Urutan turunnya pun tidak sebagaimana susunan yang ada sekarang, tetapi turun secara terpisah-pisah. Ada ayat yang turun karena suatu sebab (Asabab An-Nuzul) tetapi ada juga ayat yang turun tanpa suatu sebab apapun.
     Setiap kali turun ayat yang baru, Rasul langsung memerintahkan para sahabat untuk menghafalkannya, kemudian mencatatnya di atas lembaran yang tersedia pada saat itu seperti pelepah kurma, batu-batu tipis, dedaunan dan kulit binatang. Setelah mencatatnya mereka menyusunnya, disesuaikan dengan ayat-ayat yang turun sebelumnya berdasarkan petunjuk Rasul, kemudian menyimpannya di rumah Rasul. Beliau mempunyai beberapa sahabat yang diutus oleh Rasul untuk mencatat dan menjaga seluruh wahyu yang turun, Rasulallah juga selalu mengadakan penyesuaian bacaan dengan malaikat Jibril serta mengontrol bacaan para sahabatnya.
     Kodifikasi Al-Qur’an, pada dasarnya telah dilakukan pada saat Rasul masih hidup. Hanya saja pengumpulan Al-Qur’an dalam bentuk mushaf secara tersusun ayat-ayat dan surat-suratnya dengan sempurna, belum dilakukan karena pada saat itu turunnya Al-Qur’an masih berlangsung.
     Al-Qur’an pada masa Rasul belum tersusun dalam mushaf secara sempurna, namun Rasul sebelum wafat mengumumkan kepada para sahabatnya tentang bentuk susunan mushaf Al-Qur’an, sehingga setelah Rasul wafat, para sahabat terutama sahabat yang hafal Al-Qur’an (huffazh) telah mengetahui tentang bentuk susunan mushaf Al-Qur’an sesuai dengan petunjuk Rasul tersebut.
     Sedangkan pembukuan Al-Qur’an selesai pada masa pemerintahan Usman bin Affan, setelah Al-Qur’an selesai dibukukan oleh Usman bin Affan, beliau menggandakan mushaf Al-Qur’an menjadi 5 buah yang aslinya disimpan dirumahnya, dan yang empat buah lainnya disebarkan diberbagai daerah sebagai rujukan dan dasar pemerintahan di daerah-daerah yang menjadi kekuasaan islam. Sejak saat itu mushaf Al-Qur’an yang disebarkan tersebut menjadi standar penulisan mushaf-mushaf Al-Qur’an, selanjutnya tersebar di dunia islam. Sampai sekarang Al-Qur’an tersebar diseluruh dunia tetapi tetap sama tidak ada perbedaan didalamnya, terjaga keasliannya.
(buku Studi  Agama Islam, hal 67-69)

2.3 Nama-nama dan Kandungan Al-Qur’an
A.       Nama-nama Al-Qur’an
     Al-Qur’an sebagai wahyu allah, diperkenalkan dengan bermacam-macam nama yang sesuai dengan fungsi dan perannya.Dari sekian banyak nama yang diberikan kepada wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ini, nama yang ditetapkan adalah Al-Qur’an yang mengandung arti himpunan atau kumpulan atau bacaan. Dinamakan demikian karena Al-Qur’an merupakan kumpulan wahyu Allah yang harus dibaca, atau suatu bacaan yang terhimpun dalam mushaf.

     Nama-nama lain dari wahyu ini (Al-Qur’an), diantaranya adalah :
1.    Al-Furqan, artinya pembeda atau pemisah. Sebagai pedoman hidup dan kehidupan manusia, Al-Qur’an menyajikan norma dan etika secara jelas, tegas, dan tuntas terutama dalam soal kebaikan dan keburukan. Nama ini terdapat dalam surat Al-Furqan [25] ayat 1 :

Artinya : “Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan
(Al Quran) kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam”

2.    Adz-Dzikr, artinya peringatan. Nama ini menunjukkan fungsi Al-Qur’an selaku motivator amal, yaitu agar manusia beramal perbuatan baik dan konsisten dengan kebajikan segala amal perbuatan manusia akan diminta pertanggungjawaban kelak di hari pembalasan. Nama ini terdapat dalam surat Al-Hijr [15] ayat 9 :
Artinya : “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”

3.    Al-Huda, artinya petunjuk. Nama ini menunjukkan fungsi Al-Qur’an selaku petunjuk yang hanya dengannya manusia dapat mencapai ridha Allah SWT. Nama ini terdapat dalam surat At-Taubah [9] ayat 33 :

Artinya : “Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar”

4.    Al-Kalam, artinya ucapan atau pembicaraan. Nama ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an seluruhnya ucapan Allah SWT. Dalam kaitan ini terkandung jaminan bahwa Al-Qu’an itu suci dan lurus sebab datang dari Yang Mahasuci dan Mahabenar. Nama ini terdapat dalam surat At-Taubah [9] ayat 6 :
 
Artinya : “dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, Maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar kalam Allah (Al-Qur’an)”

5.    Al-Kitab, artinya sesuatu yang ditulis. Di dalam nama ini terkandung isyarat perintah kepada Nabi agar menuliskan wahyu Allah, dan mengandung prediksi bahwa Al-Qur’an akan menjadi mushaf abadi yang dapat di tulis dan dibaca. Nama ini terdapat dalam surat Al-Kahfi [18] ayat 1 :
Artinya : “segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al kitab (Al-Quran) dan Dia tidak Mengadakan kebengkokan di dalamnya”

6.    An-Nuur, artinya cahaya. Nama ini menunjukkan Fungsi Al-Qur’an sebagai penerang atau pemberi cahaya dalam kegelapan kepada manusia. Hati manusia berada di dalam rongga dada, ia gelap dengan kungkungan jasad luar manusia dan semakin gelap lagi lantaran ulah perbuatan manusia. Al-Qur’an memantulkan cahaya Tuhan dan karenanya ia mampu menembus bungkus jasad manusia dan menyinari rongga dadanya sehingga kegelapan menjadi sirna. Pantulan cahaya
Al-Qur’an ini terjadi jika manusia itu sendiri sanggup merespons       Al-Qur’an dengan baik. Nama ini terdapat dalam surat An-Nisa [4] ayat 174 :
Artinya : “Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Quran)”

7.    Asy-Syifa, artinya obat (penawar). Nama ini menunjukkan bahwa
Al-Qur’an memiliki fungsi sebagai obat, penawar  atau penyembuh. Sasaran penyembuhannya adalah segala macam bentuk penyakit hati, seperti kecemasan , kegelisahan, kekecewaan, dan hal-hal yang mengakibatkan kegoncangan dan keresahan.  Disini Al-Qur’an dapat menjadi factor penyembuh yang dapat memberikan ketnangan dan keten traman. Nama ini terdapat dalam surat Al-isra’ [17] ayat 82 :


Artinya : “dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”

8.    Al-Qasas, artinya cerita-cerita. Al-Qur’an membawa cerita nyata tentang masyarakat masa silam bahkan sejak kejadian manusia pertama kali. Kenyataan sejarah ini membenarkan pernyataan bahwa Al-Qur’an adalah kitab sejarah tertua. Dalam konteks sejarah ini, Al-Qur’an menampilkan dua corak antagonistic fenomena masyarakat, yakni yang saleh dengan segala implikasi kedamaiannya dan yang sesat dengan ekses bahayanya. Ini salah satu metode spesifikasi Al-Qur’an untuk menyampaikan pesan-pesan yang dibawanya supaya manusia mengambil pelajaran yang berharga dari kenyataan yang dialami masyarakat lain. Nama ini terdapat dalam surat Ali Imran [03] ayat 62 :

Artinya : “Sesungguhnya ini adalah kisah yang benar, dan tak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah; dan Sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”

9.    Al-mauziah, artinya pemisah. Meskipun disana sini terdapat peringatan dan bahkan ancaman, namun secara umum gaya penyampaian Al-Qur’an amat halus. Semakin didekati Al-Qur’an semakin menjadi teman dialog dengan nasihat-nasihatnya yang menyejukkan. Nama ini terdapat dalam surat Yunus [10] ayat 57 :

Artinya : “Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”

10.    Al-Rahmah, artinya karunia. Segala pemberian Tuhan akan menjadi rahmat di dunia dan akhirat, ketika pemberian itu diterima, dijalani, dan dikembangkan dengan landasan Al-Qur’an. Nama ini terdapat dalam surat An-Naml [27] ayat 77 :
Artinya : “dan Sesungguhnya Al qur'an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”

(Studi  Agama Islam, hal 70-73 ; buku teks Pendidikan Agama Islam pada perguruan tinggi umum, hal 58-60)

B.       Kandungan Al-Qur’an
Isi kandungan Al-Qur’an pada garis besarnya mengandung pokok-pokok ajaran sebagai berikut :
1.    Prinsip-prinsip keimanan, yakni doktrin kepercayaan untuk meluruskan dan menyempurnakan keyakinan dan kepercayaan, seperti keimanan kepada Allah SWT, malaikat, kitab, rasul, hari akhir.
2.    Prinsip-prinsip syariah, yakni hukum-hukum yang mengatur hubungan antara manusia dengan Tuhannya, manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan makhluk lainnya atau alam sekitarnya.
3.    Janji dan ancaman, seperti janji kepada orang-orang yang berbuat baik, dan ancaman kepada orang-orang yang berbuat jahat atau dosa.
4.    Sejarah atau kisah-kisah masa lalu, seperti kisah para nabi dan rasul, orang-orang saleh dan salah, masyarakat atau bangsa-bangsa terdahulu.
5.    Ilmu pengetahuan, yakni informasi-informasi tentang manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, langit, bumi, matahari, bulan, bintang, dan lain sebagainya.
6.    Prinsip-prinsip akhlak atau etika, yakni perbuatan-perbuatan manusia yang mengajak untuk berakhlaq mulia dan berbudi luhur.

2.4 Fungsi Al-Qur’an
Ø Selain Al-Quran memiliki berbagai kandungan, Al-Quran juga memiliki fungsi didalamnya. Antara lain:
1.             Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan memberi petunjuk kepada umat manusia kejalan yang baik dan benar.
2.             Al-Qur’an sebagai pembawa rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri kepada Allah.
3.             Al-Qur’an sebagai korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang telah diturunkan sebelumnya.
4.             Al-Qur’an sebagai mukjizat terakhir dan terbesar bagi Nabi Muhammad SAW.
5.             Menjelaskan kepada manusia tentang masalah yang pernah di perselisikan ummat Islam terdahulu.
6.             Al-Qur’an menjelaskan kepribadian manusia dan ciri-ciri umum yang  membedakannya dari makhluk lain.

Ø    Kemukjizatan Al-Qur’an
1.             Aspek bahasa
Mukjizat Al-Qur’an dalam aspek bahasa terletak pada gaya pengungkapannya, antara lain kelembutan dalam jalinan huruf dan kata dengan lainnya. Susunan huruf-huruf dan kata-kata dalam Al-Qur’an terajut secara teratur sehingga menjelma menjadi ayat-ayat yang indah untuk dibaca dan diucapkan. Keistimewaan lainnya dari segi bahasa adalah adanya keserasian bahasa Al-Qur’an dengan akal dan perasaan manusia.
2.             Aspek sejarah
Mukjizat Al-Qur’an dalam aspek sejarah terletak pada penjelasannya tentang kedudukan, peran, proses perjuangan, dan ketabahan para rasul Allah SWT. Mulai dari Nabi Adam a.s. hingga Nabi Isa a.s. serta kondisi umat-umat yang dihadapi mereka. Al-Qur’an juga menjelaskan kisah-kisah beberapa kaum dan orang yang menonjol pada masanya guna menjadi pelajaran bagi kaum sesudahnya.
3.             Isyarat-isyaratnya tentang sains atau ilmu pengetahuan
Mukjizat Al-Qur’an dalam isyaratnya tentang ilmu pengetahuan terdapat pada penjelasannya tentang hukum-hukum alam, seperti persoalan-persoalan biologi, farmasi, astronomi, dan geografi.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Definisi Al-Qur’an adalah Kitab Suci (Kalam Ilahi) yang diwahyukan Allah SWT. kepada Nabi Muhammad SAW. Ia berfungsi sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia dalam menjalankan hidup dan kehidupannya.
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW tidak sekaligus melainkan turun secara berangsur-angsur dalam jangka waktu 22 tahun 2 bulan 22 hari. Urutan turunnya pun tidak sebagaimana susunan yang ada sekarang, tetapi turun secara terpisah-pisah. Ada ayat yang turun karena suatu sebab (Asabab An-Nuzul) tetapi ada juga ayat yang turun tanpa suatu sebab apapun.
Nama-nama Al-Qur’an ada sepuluh, yang pertama Al-Furqan yang artinya pembeda atau pemisah, yang ke-dua Adz-Dzikr yang artinya peringatan, ketiga Al-Huda yang artinya petunjuk, ke-empat Al-Kalam yang artinya ucapan atau pembicaraan, ke-lima Al-Kitab yang artinya sesuatu yang ditulis, ke-enam Al-Nuur yang artinya cahaya, ke-tujuh Asy-Syifa yang artinya obat (penawar), ke-delapan Al-Qasas yang artinya cerita-cerita, ke-sembilan Al-Mauizah yang artinya nasihat, ke-sepuluh Ar-Rahmah yang artinya karunia. Isi kandungan Al-Qur’an mengandung pokok-pokok ajaran yaitu prinsip-prinsip keimanan, prinsip syariah, janji dan ancaman, sejarah atau kisah masa lalu, serta ilmu pengetahuan. Fungsi Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan memberi petunjuk kepada umat manusia kejalan yang baik dan benar, korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah yang telah diturunkan sebelumnya, mukjizat terakhir dan terbesar bagi Nabi Muhammad SAW.


DAFTAR PUSTAKA

Yusuf, Ali Anwar, Prof.Dr.H.M.Si. 2003. Studi  Agama Islam. Bandung: Pustaka Setia.

Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam. 2001. Buku Teks Pendidikan Agama Islam. Departemen Pendidikan RI.


LATIHAN SOAL
Pilihan ganda
1.        Surat yang pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah…..
a.                             Surat Al-Ikhlas
b.                            Surat Al-Maidah
c.                             Surat Al-A’raaf
d.                            Surat Al-Alaq
e.                             Surat At-Taubah
2.        Dibawah ini adalah alat untuk mencatat setiap turun ayat yang baru, kecuali……
a.                   Batu-batu tipis
b.                  Dedaunan
c.                   Pepohonan
d.                  Kulit binatang
e.                   Pelepah kurma
3.        Dibawah ini adalah nama-nama Al-Qur’an, kecuali….
a.                             Al-Furqan
b.                            Al-Kalam
c.                             Al-An’am
d.                            Al-Huda
e.                             Asy-Syifa
4.        Nama Al-Qur’an yang berarti pembeda atau pemisah yaitu…
a.                            Al-Furqan
b.                            Al-Huda
c.                             Al-Kalam
d.                            Al-Kitab
e.                             Adz-Dzikr
5.        Ada berapa nama-nama lain dari Al-Qur’an……
a.                             6
b.                            7
c.                             8
d.                            9
e.                             10
Soal Esai
1.        Sebutkan 5 nama Al-Qur’an dan jelaskan !
Jawaban :
1.      Al-Furqan, artinya pembeda atau pemisah. Sebagai pedoman hidup dan kehidupan manusia, Al-Qur’an menyajikan norma dan etika secara jelas, tegas, dan tuntas terutama dalam soal kebaikan dan keburukan.
2.      Adz-Dzikr, artinya peringatan. Nama ini menunjukkan fungsi Al-Qur’an selaku motivator amal, yaitu agar manusia beramal perbuatan baik dan konsisten dengan kebajikan segala amal perbuatan manusia akan diminta pertanggungjawaban kelak di hari pembalasan.
3.      Al-Huda, artinya petunjuk. Nama ini menunjukkan fungsi Al-Qur’an selaku petunjuk yang hanya dengannya manusia dapat mencapai ridha Allah SWT.
4.      Al-Kalam, artinya ucapan atau pembicaraan. Nama ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an seluruhnya ucapan Allah SWT. Dalam kaitan ini terkandung jaminan bahwa Al-Qu’an itu suci dan lurus sebab datang dari Yang Mahasuci dan Mahabenar.
5.      Al-Kitab, artinya sesuatu yang ditulis. Di dalam nama ini terkandung isyarat perintah kepada Nabi agar menuliskan wahyu Allah, dan mengandung prediksi bahwa Al-Qur’an akan menjadi mushaf abadi yang dapat di tulis dan dibaca.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar