Kamis, 18 Juli 2013

makalah peradaban kuno


makalah peradaban kuno makalah peradaban kuno makalah peradaban kuno makalah peradaban kuno makalah peradaban kuno makalah peradaban kumo makalah peradaban kuno makalah peradaban kuno makalah peradaban kuno makalah peradaban kuno makalah peradaban kuno makalah peradaban kuno makalah peradaban kumo makalah peradaban kuno makalah peradaban kuno makalah peradaban kuno makalah peradaban kuno makalah peradaban kuno makalah peradaban kuno makalah peradaban kumo makalah peradaban kuno makalah peradaban kuno makalah peradaban kuno makalah peradaban kuno makalah peradaban kuno makalah peradaban kuno makalah peradaban kumo makalah peradaban kuno
KATA PENGANTAR

            Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul “PERADABAN ASIA KUNO” tepat pada waktunya.
            Karya tulis ini dapat tersusun karena bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis akan mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya, khususnya kepada :
1.    Kepala SMAN Kesamben Jombang
2.    Nurul Mahmudah S.Pd ,Guru Mata Pelajaran Sejarah
3.    Bapak dan Ibu dewan guru SMAN Kesamben Jombang
4.    Semua pihak yang turut membantu penyelesaian tugas ini.
            Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya tulis ini masih terdapat banyak kesalahan, hal ini mengingat penulis masih dalam tahap belajar. Seperti kata pepatah “Tiada Gading yang Tak Retak”. Untuk itu saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan. Semoga karya tulis ini dapat berguna bagi kita semua. Amin.


Jombang,   26 april 2012

maminakromanurlailiwakhidiyah(manlw)



 




KATA PENGNTAR...................................................................................................... 1
DAFTAR ISI................................................................................................................. 2
BAB I ; PENDAHULUAN ............................................................................................ 3
1.      LATAR BELAKANG......................................................................................... 3
2.      RUMUSAN MASALAH.................................................................................... 3
3.      TUJUAN PENULISAN...................................................................................... 3
BAB II ; PUSAT – PUSAT PERADABAN AWAL DI ASIA............................................. 4
1.      PERADABAN LEMBAH SUNGAI INDUS......................................................... 4
2.      PERADABAN LEMBAH SUNGAI GANGGA.................................................... 7
3.      PERADABAN LEMBAH SUNGAI KUNING ..................................................... 9
4.      PERADABAN LEMBAH SUNGAI EUFAT DAN TIGRIS.................................. 14
BAB II ; PENUTUP .................................................................................................... 16
1.      KESIMPULAN .............................................................................................. 16
2.      DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 16








BAB 1

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Pada umunya,peradaban kuno di dunia berkembang sekiitar sungai-sungai besar.Bangsa mesir,irak,india dan china kuno mengembangkan peradabannya di kawasan sungai besar yang melintasi kawasan tersebut.Sungai nil di mesir Eufrat dan tigris di irak,gangga di india dan kuning di china.ke empat peradaban tersebut  di dukung sungai yang menyuburkan aliran di sekitarnya, selain itu masyarakat di kawasan itu memperoleh kemudahan berkomunikasi, berbagi pengalaman, dan gagasan mengenai cara menaklukkan tantangan alam.

2. Rumusan masalah

1. Kapan terjadinyaperadaban asia kuno?
2. Sebutkan  daerah-daerah mana tempat  berlangsungnya peradaban asia kuno?
3. Bagaimanakah perkembangan peradaban asia kuno?
4. Peninggalan apa saja pada masa peradabansia kuno?peradaban asia
5. Bagaimana perkembangan  kerajaan /dinasti  serta raja-raja pada peradaban asia kuno?
6. System kepercayaan apa saja yag ada pada perdaban asia kuno?asaja berlangsungnya

3.Tujuan Penulisan

       1.Mengetahui  kapan berlangsungnya peradaban asia kuno
       2.Mengetahui daerah  mana  saja berlangsungnya  peradban asia kuno
       3.mengetahui perkembangan  peradaban asia kuno
       4.mengetahui perkembangan kerajaan seristem kepercayaan peradaban asia kuno
       5.mengetahui peninggalan pad perkembangan peadban aia kuno





                                                                    BAB II

Pusat-Pusat Peradaban Awal di Asia


1. Peradaban Lembah Sungai Indus
Daerah India merupakan salah satu tempat munculnya peradaban tertua di dunia khususnya di Asia. Daerah India merupakan suatu Jazirah Benua Asia yang disebut dengan nama anak benua.
Di sebelah utara daerah India terbentang Pegunungan Himalaya yang menjadi pemisah India dengan daerah lainnya di Asia.Antara Pegunungan Himalaya dan Hindu Kush terdapat Cela Kaibar. Celah Kaibar inilah yang dilalui oleh masyarakat India untuk menjalin hubungan dengan daerah-daerah lain di Asia. Di tengah-tengah daerah India terdapat Pegunungan Windya. Pegunungan ini membagi India menjadi dua bagian, yaitu India Utara dan India Selatan. Pada daerah India bagian utara mengalir Sungai Shindu (Indus), Gangga, Yamuna, dan Brahmaputra. Daerah itu merupakan daerah yang subur sehingga sangat padat penduduknya. Di daerah itu pulalah muncul pusat peradaban awal di Asia, yaitu peradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga.
  1. Pusat Peradaban
Peradaban Lembah Sungai Indus diketahui melalui penemuan-penemuan arkeologi-di Kota Harappa dan Mohenjodaro. Kota Mohenjodaro diperkirakan sebagai ibukota daerah Lembah Sungai Indus bagian selatan dan Kota Harappa sebagai ibukota Lembah Sungai Indus bagian utara. Mohenjodaro dan Harappa merupakan pusat peradaban bangsa India pada masa lampau.
  1. Tata Kota
Di Kota Mohenjodaro dan terdapat gedung-gedung dan rumah tinggal serta pertokoan dibangun secara teratur dan berdiri kukuh. Gedung-gedung dan rumah tinggal dan pertokoan itu sudah terbuat dari batu bata lumpur.
Wilayah kota dibagi atas beberapa bagian atau blok yang dilengkapi jalan yang ada aliran airnya.
  1. Sistem Pertanian dan Pengairan
Daerah Lembah Sungai Indus merupakan daerah yang subur. Pertanian menjadi mata pencaharian utama masyarakat India. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat telah berhasil menyalurkan air yang mengalir dari Lembah Sungai Indus sampai jauh ke daerah pedalaman.
Pembuatan saluran irigasi dan pembangunan daerah-daerah pertanian menunjukkan bahwa masyarakat Lembah Sungai Indus telah memiliki peradaban yang tinggi. Hasil-hasil pertanian yang utama adalah padi, gandum, gula/tebu, kapas, teh, dan lain-lain.
  1. Sanitasi (Kesehatan)
Masyarakat Mohenjodaro dan Harappa telah memperhatikan sanitasi (kesehatan) lingkungannya. Teknik-teknik atau cara-cara pembangunan rumah yang telah memperhatikan faktor-faktor kesehatan dan kebersihan lingkungan yaitu rumah mereka sudah dilengkapi oleh jendela.
  1. Teknologi
Masyarakat Lembah Sungai Indus sudah memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi, Kemampuan mereka dapat diketahui melalui peninggalan-peninggalan budaya yang ditemukan, seperti bangunan Kota Mohenjodaro dan Harappa, berbagai macam patung, perhiasan emas, perak, dan berbagai macam meterai dengan lukisannya yang bermutu tinggi dan alat-alat peperangan seperti tombak, pedang, dan anak panah
  1. Pemerintahan
Raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Maurya antara lain sebagai berikut :
a. Candragupta Maurya
Setelah berhasil menguasai Persia, pasukan Iskandar Zulkarnaen melanjutkan ekspansi dan menduduki India pada tahun 327 SM melalui Celah Kaibar di Pegunungan Himalaya. Pendudukan yang dilakukan oleh pasukan Iskandar Zulkarnaen hanya sampai di daerah Punjab. Pada tahun 324 SM muncul gerakan di bawah Candragupta. Setelah Iskandar Zulkarnaen meninggal tahun 322 SM, pasukannya berhasil diusir dari daerah Punjab dan selanjutnya berdirilah Kerajaan Maurya dengan ibu kota di Pattaliputra.
Candragupta Maurya menjadi raja pertama Kerajaan Maurya. Pada masa pemerintahannya, daerah kekuasaan Kerajaan Maurya diperluas ke arah timur, sehingga sebagian besar daerah India bagian utara menjadi bagian dari kekuasaannya. Dalam waktu singkat, wilayah Kerajaan Maurya sudah mencapai daerah yang sangat iuas, yaitu daerah Kashmir di sebelah barat dan Lembah Sungai Gangga di sebelah timur.
b. Ashoka
Ashoka memerintah.Kerajaan Maurya dari tahun 268-282 SM. Ashoka merupakan cucu dari Candragupta Maurya. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Maurya mengalami masa yang gemilang. Kalingga dan Dekkan berhasil dikuasainya. Namun, setelah ia menyaksikan korban bencana perang yang maha dahsyat di Kalingga, timbul penyesalan dan tidak lagi melakukan peperangan.
Mula-mula Ashoka beragama Hindu, tetapi kemudian menjadi pengikut agama Buddha. Sejak saat itu Ashoka menjadikan agama Buddha sebagai agama resmi negara. Setelah Ashoka meninggal, kerajaan terpecah-belah menjadi kerajaan kecil. Peperangan sering terjadi dan baru pada abad ke-4 M muncul seorang raja yang berhasil mempersatukan kerajaan yang terpecah belah itu. Maka berdirilah Kerajaan Gupta dengan Candragupta I sebagai rajanya.
  1. Kepercayaan
a.      Hinduisme
Hinduisme merupakan agama paling berakar dalam tradisi kepercayaan India. Ajaran ini mengenal sisitem kasta:
a.      Brahmana (kasta pendeta )
b.      Ksatria (bangsawan )
c.       Waisya (petani dan pedagang )
d.      Sudra (buruh)
Tidak berkasta adalah paria. Dalam mempelajari Weda, terdapat 4 tahapan untuk mencapainya,
Yaitu:
a.      mempelajari moral (Dharma)
b.      Perolehan materi
c.       Kesenangan cinta
d.      Mencapai Moksa (terbebas dari roda kehidupan dan besatu dengan Brahma
b.      Jainisme
Jainisme  dari hasi pemikiran vardhamana Mahavira (540-486 SM).
Inti ajaran ini adalah anti kekerasan. Pengikutnya percaya bahwa hidup ini harus di cintai dan kehidupan terlalu suci untuk di hancurkan.
c.       Buddhisme
Buddhisme diciptakan oleh Sidartha Budha Gautama (563- 483 SM ). Sidartha sebagai seorang ksatria di anggap sebagia budha. Dia mencoba melakukan metode ascetisisme dengan pengasingan diri total seperti melakukan puasa. Dengan meditasi, dia mampu memahami pencerahan universal termasuk proses samsara.
2. Peradaban Lembah Sungai Gangga (India Kuno)
1. Pusat Peradaban
Pusat peradaban Lembah Sungai Gangga terletak antara Pegunungan Himalaya dan Pegunungan Windya-Kedna.
Pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga adalah bangsa Arya yang termasuk bangsa Indo-Jerman. Mereka datang dari daerah Kaukasus dan menyebar ke arah timur. Bangsa Arya memasuki wilayah India antara tahun 200-1500 SM, melalui Celah Kaibar di Pegunungan Hirnalaya..
Bangsa Arya adalah bangsa peternak dengan kehidupan yang terus mengembara. Setelah berhasil mengalahkan bangsa Dravida di Lembah Sungai Indus dan menguasai daerah yang subur, akhirnya mereka hidup menetap.
Selanjutnya, mereka menduduki Lembah Sungai Gangga dan terus mengembangkan kebudayaannya. Kebudayaan campuran antara kebudayaan bangsa Arya dengan bangsa Dravida dikenal dengan sebutan kebudayaan Hindu.
2. Pemerintahan
Perkembangan sistem pemerintahan di Lembah Sungai Gangga merupakan kelanjutan ~an sistem pemerintahan masyarakat di daerah Lembah Sungai Indus. Runtuhnya Kerajaan Maurya menjadikan keadaan kerajaan menjadi kacau dikarenakan peperangan antara kerajaan-kerajaan kecil yang ingin berkuasa. Keadaan yang kacau, mulai aman kembali setelah munculnya kerajaan-kerajaan baru. Kerajaan-kerajaan tersebut di antaranya Kerajaan Gupta dan Kerajaan Harsha.
  1. Kerajaan Gupta
Pendiri Kerajaan Gupta adalah Raja Candragupta I dengan pusatnya di Lembah Sungai Gangga. Pada masa pemerintahan Raja Candragupta I, agama Hindu dijadikan agama negara, namun agama Buddha masih tetap dapat berkembang.
Masa kejayaan Kerajaan Gupta terjadi pada masa pemerintahan Samudragupta (Cucu Candragupta 1). Pada masa pemerintahannya Lembah Sungai Gangga dan Lembah Sungai Indus berhasil dikuasainya dan Kota Ayodhia ditetapkan sebagai ibukota kerajaan.
Pengganti Raja Samudragupta adalah Candragupta II, yang dikenal sebagai Wikramaditiya. Ia juga bergama Hindu, namun tidak memandang rendah dan mempersulit perkembangan agama Budha. Bahkan pada masa pemerintahannya berdiri perguruan tinggi agama Buddha di Nalanda. Di bawah pemerintahan Candragupta II kehidupan rakyat semakin makmur dan sejahtera.. Kesusastraan mengalami masa gemilang. Pujangga yang terkenal pada masa ini adalah pujangga Kalidasa dengan karangannya berjudul "Syakuntala". Perkembangan seni patung mencapai kemajuan yang juga pesat. Hal ini terlihat dari pahatan-pahatan dan patung-patung terkenal menghiasi kuil-kuil di Syanta.
Dalam-perkembangannya Kerajaan Gupta mengalami kemunduran setelah meninggalnya Raja Candragupta II. India mengalami masa kegelapan selama kurang lebih dua abad.
  1. Kerajaan Harsha
Setelah mengalami masa kegelapan, baru pada abad ke-7 M muncul Kerajaan Harsha dengan rajanya Harshawardana. Ibu kota Kerajaan Harsha adalah Kanay. Harshawardana merupakan seorang pujangga besar. Pada masa pemerintahannya kesusastraan dan pendidikan berkembang dan pesat. Salah satu pujangga yang terkenal pada masa kerajaan Harshawardana adalah pujangga Bana dengan karyanya berjudul "Harshacarita".
Raja Harsha pada awalnya memeluk agama Hindu, tetapi kemudian memeluk agama Buddha. Di tepi Sungai Gangga banyak dibangun wihara dan stupa, serta dibangun tempattempat penginapan dan fasilitas kesehatan. Candi-candi yang rusak diperbaiki dan membangun candi-candi baru. Setelah masa pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-1 1 M tidak pernah diketahui adanya raja-raja yang pernah berkuasa di Harsha.
  1. Kebudayaan Lembah Sungai Gangga
Di Lembah Sungai Gangga inilah kebudayaan Hindu berkembang, baik di wilayah India maupun di luar India. Masyarakat Hindu memuja banyak dewa (Politeisme). Dewa-dewa tersebut, antara lain, Dewa Bayu (Dewa Angin), Dewa Baruna (Dewa Laut), Dewa Agni (Dewa Api), dan lain sebagainya. Dalam agama Hindu dikenal dengan sistem kasta, yaitu pembagian kelas sosial berdasarkan warna dan kewajiban sosial. Dalam perkembangan selanjutnya, sistem kasta inilah yang menyebabkan munculnya agama Buddha. Hal ini dipelopori oleh Sidharta Gautama.
Agama Buddha mulai menyebar ke masyarakat India setelah Sidharta Gautama mencapai tahap menjadi Sang Buddha. Agama Buddha terbagi menjadi dua aliran, yaitu Buddha Mahayana dan Buddha Hinayana. Peradaban Sungai Gangga meninggalkan beberapa bentuk kebudayaan yang tinggi seperti kesusastraan, seni pahat, dan seni patung. Peradaban dari lembah sungai ini kemudian menyebar ke daerah-daerah lain di Asia termasuk di Indonesia.

3. Peradaban Lembah Sungai Kuning (Cina Kuno)
Sejarah tertua di Cina dimulai dari muara Sungai Kuning (Hwang-Ho, yang sekarang bernama Huang He). Wilayah yang sekarang bernama Cina, pada zaman dahulu disebut Chung-Kuo (negara tengah). Mereka menyebut Chung-Kuo karena mereka yakin bahwa negerinya terletak di tengahtengah dunia. Penduduknya pun disebut Chung Hwa (warga negara-negara tengah). Di kawasan Cina ini mengalir dua sungai besar yaitu Sungai Hwang-Ho (Sungai Kuning) dan Sungai Yang Tse (yang sekarang bernama Chang Jiang). Pada daerah-daerah inilah pertama kalinya tumbuh kebudayaan Cina. Tetapi kenyataannya kebudayaan Cina hanya tumbuh dan berkembang di daerah Lembah Sungai Kuning (Hwang-Ho).

Tumbuh dan berkembangnya kebudayaan Cina di Lembah Sungai Hwang-Ho didukung oleh beberapa faktor sebagai berikut :
  1. Air Sungai Hwang-Ho membeku pada musim dingin, sehingga sulit bagi masyarakat Cina melaksanakan aktivitas kehidupannya.
  2. Ketika musim semi tiba, salju-salju mencair dan menimbulkan air bah serta menggenangi dataran rendah yang amat luas.
Keadaan tersebut dihadapi oleh masyarakat Cina dengan membuat tanggul raksasa. Sungai Hwang-Ho disebut Sungai Kuning, karena air yang mengalir berwarna kuning.
Di Lembah Sungai Hwang-Ho yang subur ini, pada tahun 2500 SM, tumbuh peradaban manusia yang didukung oleh bangsa Han. Bangsa tersebut merupakan campuran ras Mongoloid dengan ras Kaukasoid. Menurut cerita, pada sekitar 1800-1600 SM di Lembah Sungai Hwang-Ho telah berdiri pemerintahan Dinasti Hsia dengan dasar budaya perunggu, tetapi masyarakatnya belum mengenal tulisan.
A.      Sistem Pemerintahan
Dinasti-dinasti yang pernah berkuasa pada zaman Cina Kuno, antara lain, sebagai berikut.
  1. Dinasti Shang (1300-1027 SM)
Menurut penelitian sejarah Dinasti Shang merupakan dinasti yang kali pertama memerintah Cina. Dinasti Shang beribu kota di Yin Chu (An-Yang). Kaisar Shang memerintah sebagai raja imam (Priest King) dengan membagl-bagi kekuasaannya dalam 30 wilayah yang diperintah oleh raja-raja bawahan.
  1. Dinasti Chou (1027-221 SM)
Pemerintahan Dinasti Chou bersifat feodalisme. Pemerintahan langsung berada di bawah kekuasaan kaisar, pemerintah daerah dipegang oleh para pembanh^J kaisar yang menguasai daerah-daerah atas nama kaisar yang disebut raja vazal. Pada zaman Dinasti Chou muncul tokoh-tokoh filsatat ternama Cina seperti Lao Tse, Kung Fu Tse, dan Meng Tse.
  1. Dinasti Chin (221-206 SM)
Pemerintahan Dinasti Chin berbentuk kesatuan, dengan raja pertama bernama Chin Shih Huang Ti. Pada masa pemerintahannya terjadi berbagai pembaruan, di antaranya penghapusan aturan-aturan feodalisme, penghapusan sistem raja vazal, pembentukan provinsi, dan pengangkatan gubernurnya. Untuk membendung serangan bangsa luar dari utara (bangsa Shiung Nu), Dinasti Chin membangun "Tembok Besar”Cina.
  1. Dinasti Han (206 SM-220 M)
Dinasti Han didirikan oleh Liu-Pang dan mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Kaisar Han Wu Ti. Kerajaan Cina meliputi Asia Tengah, Korea, Manchuria Selatan, Anam, Sinkiang. Pada masa ini dibangun jalan sutra yaitu jalan yang menghubungkan Cina dengan Asia Tengah, Kashmir, bahkan sampai ke Asia Barat bertemu dengan jalur Romawi.
  1. Zaman Enam Dinasti (220-589 M)
Pada zaman ini agama Buddha berkembang di Cina. Banyak pandeta atau biksu Cina yang pergi belajar ke India, di antaranya Fa-Hien. Fa-Hien menuliskan kisah perjalanannya dalam buku yang berjudul Fu Kuo Chi. Muncul pula seni bangunan untuk pagoda dan kuil Buddha yang bergaya Cina.
  1. Dinasti T'ang (627-907 M)
Dinasti T'ang merupakan salah satu dinasti terpenting di negeri Cina. Dinasti T'ang didirikan oleh Li Shih Minh, kemudian terkenal dengan Kaisar T'ang Tai Tsung. Ibu kota Dinasti T'ang ditetapkan Sian Fu. Dari ibu kotanya tersebut kaisar menjalankan pemerintahan yang dibantu oleh pegawai-pegawai istana yang diangkatnya.
Pada zaman Dinasti T'ang, seni sastra berkembang. Penyair Cina yang terkenal pada zaman ini adalah Li Tai Po dan Tu Fu.
Pada zaman Dinasti T'ang, agama Nasrani dan Islam mulai masuk ke Cina melalui Asia Tengah. Kedua agama itu masuk ke Cina melalui hubungan perdagangan. Hal itu terjadi mengingat jauh sebelum Dinasti T'ang, negeri Cina telah menjalin hubungan perdagangan dengan bangsa-bangsa di Asia Barat.
  1. Dinasti Sung (960-1279 M)
Pada abad ke-10 M, Dinasti T'ang runtuh dan negeri Cina kembali mengalami kekacauan dan silih berganti raja-raja memerintah. Baru pada tahun 960 M kekacauan ini berhasil diatasi dan seianjutnya berdiri Dinasti Sung.
Pada zaman Dinasti Sung, filsafat, sastra, dan seni maju dengan pesat. Filsafat Neo Konfusianisme lahir pada zaman ini. Filsafat ini merupakan ajaran Kung Tse yang telah menerima pengaruh Taoisrne dan Buddhisme.
  1. Pertanian dan Perdagangan
Lembah Sungai Kuning merupakan daerah yang sangat subur dan dapat dikatakan sebagai urat nadi kehidupan bangsa Cina. Pada daerah yang subur itu masyarakat Cina hidup bercocok tanam, seperti menanam gandum, padi, teh, jagung, dan kedelai.
Bangsa Cina Kuno telah mengenal sistem pertanian sejak zaman Neolithikum yakni sekitar tahun 5000 SM. Tanaman pangan utama yang diusahakan adalah padi, buah-buahan, kacangkacangan, sayur-mayur, dan lain-lain. Pada zaman perunggu tanaman pertanian yang diprioritaskan, antara lain, padi, teh, kacang, kedelai, rami, dan lain-lain. Kemudian pada masa pemerintahan Dinasti Chin (221-206 SM) terjadi kemajuan yang sangat pesat dalam sistem pertanian. Pada masa ini pertanian sudah diusahakan secara intensif. Pada masa itu telah dikenal pupuk untuk menyuburkan tanah.
  1. Aksara
Cina sudah mengenal aksara sejak Dinasti Shang. Aksara Cina yang berbentuk pictograph ini termasuk jenis aksara ideograph (aksara iambang benda). Aksara Cina ditulis di atas kulit penyu dan tulang. Aksara gambar benda (ideograph) ini semula ditulis dan digambar untuk kepentingan ramal-meramal, karena bangsa Cina sejak zaman dahulu suka dengan ramalan.
Pada zaman Dinasti Chou, aksara Cina ditulis pada potongan bambu. Cara menuliskannya adalah dari atas ke bawah. Sekitar tahun 105 M, pada masa Dinasti Han ditemukan teknik pembuatan kertas yang dibuat dari campuran bubur kayu dan lem. Sehingga aksara Cina kemudian ditulis di atas kertas. Penemu tersebut bernama Tsai Lun. Adapun pada zaman Dinasti T'ang ditemukan teknik cetak (untuk mencetak buku dan kalender).
  1. Kepercayaan
Bangsa Cina percaya pada banyak dewa. Mereka memuja dan menganggap dewa-dewa memiliki kekuatan alam. Dunia digambarkan sebagai bidang segiempat dan di atasnya tertutup oleh langit yang terdiri dari sembilan lapisan. Di tengah-tengah dunia yang berbentuk segiempat terletakT'ienhsia, yaitu suatu daerah yang didiami oleh bangsa Cina. Daerah T'ienhsia merupakan daerah yang didiami oleh bangsa Barbar. Di luar daerah bangsa-bangsa Barbar terdapat daerah kosong dan menjadi tempat tinggal para hantu dan Dewi Pa, yang menguasai musim kemarau. Di sebelah timur dan selatan negara Cina ada empat lautan besar yang disebut Su-hai. Dewadewa yang dipuja bangsa Cina pada saat itu di antaranya Feng Pa (Dewa angin), Lei-Shih (Dewa Angin Topan), Tai-Shan (dewa yang menguasai bukit suci), dan lain sebagainya.
e.       Teknologi
Keramik merupakan ciri khas dari hasil karya masyarakat Cina. Pembuatan benda-benda dari keramik itu mengandung jiwa seni, karena pada benda-benda keramik terdapat berbagai macam bentuk hiasan, seperti guci keramik yang dihias dengan seekor ular naga atau dihias dengan gambar-gambar hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Sejak zaman dahulu bangsa Cina sangat ahli membuat keramik (gerabah), porselen, kain sutra, kertas dari kayu, benda-benda dari perunggu dan mesiu. Bangunan-bangunan istana, rumah, dan tembok kota dibuat dari batu bata.
  1. Kalender
Sejak Dinasti Shang, di Cina sudah dikenal sistem kalender. Kalender Cina membagi 1 tahun menjadi 12 bulan. Satu bulan terdiri atas 29/30 hari. Perhitungannya mengikuti peredaran bulan. Berkaitan dengan kaiender, dikenal pula astronomi (ilmu perbintangan), astrologi (ramalan perbintangan), serta shio, keberuntungan, dan feng-shui.
  1. Filsafat
Pada masa pemerintahan Dinasti Chou, filsafat di Cina mengalami perkem~angan. Pada masa itu lahir tiga ahli filsafat Cina, antara lain, sebagai berikut :
  1. Lao Tse
Ajaran Lao Tse tercantum dalam bukunya "Tao Te Ching". Lao Tse percaya bahwa ada semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi, yaitu bernama Tao. Ajaran - Lao Tse disebut dengan Taoisme. Taoisme mengajarkan orang supaya menerima nasib. Menurut ajaran ini, suka dan duka adalah sama saja. Oleh karena itu, seorang penganut Taoisme dapat memikul suatu penderitaan dengan hati yang tidak terguncang.
  1. Kung Fu Tse
Menurut ajaran Kung Fu Tse, Tao adalah sesuatu kekuatan yang mengatur segala-galanya dalam alam semesta ini sehingga tercapai keselarasan. Manusia merupakan bagian dari masyarakat yang bagian dari alam semesta, maka tata cara hidup manusia diatur oleh Tao. Oleh karena itu, setiap orang harus menyesuaikan diri dengan Tao, agar dalam kehidupan masyarakat terdapat keselarasan dan keseimbangan. Penganut aliran ini percaya bahwa segala bencana yang terjadi di muka bumi ini karena manusia menyalahi aturan Tao. Ajaran Kung Fu Tse meliputi bidang pemerintahan dan keluarga.
  1. Meng Tse
Ajaran Meng Tse merupakan kelanjutan dari ajaran Kung Fu Tse. Meskipun demikian ajaran Meng Tse bertentangan dengan Kung Fu Tse. Meng Tse tidak memberikan pelajaran kepada kaum bangsawan, tetapi memberikan pengetahuan kepada rakyat jelata. Menurutnya rakyatlah yang terpenting dalam suatu negara. Apabila raja bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat, maka tugas para menteri untuk memperingatkannya. Apabila raja mengabaikannya peringatan-peringatan itu para menteri wajib menurunkan raja dari tahtanya.

4.      Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris (Mesopotamia)


         Peradaban Mesopotamia berkembang di Lembah Sungai Eufrat dan Tigris. Wilayah peradaban ini sekarang menjadi bagian dari negara Irak. Istilah Mesopotamia berasal dari bahasa Yunani, yaitu mesos artinya tengah dan potamos artinya sungai. Peradaban ini pada awalnya dibangun oleh bangsa Sumer dan Semit. Peradaban Mesopotamia hidup dari sektor pertanian dengan sistem irigasinya yang sudah tertata rapi.
Peradaban Mesopotamia banyak meninggalkan hasil kebudayaan seperti: sistem kepercayaan, hukum, iimu pengetahuan, dan tulisan. Hasil peradaban tersebut berasal dari Kebudayaan Sumeria, Akkad, Babylonia, dan Assya.
                      Mesopotamia adalah peradaban lembah Sungai Eufrat dan Tigris yang terkenal. Mesopotamia berasal dari kata mezo yang berarti 'sungai' dan kata potamus yang berarti 'sungai'. Saat ini, Mesopotamia dikenal dengan nama Irak. Mesopotamia terletak di antara sungai Eufrat dan Tigris. Tanah di antara kedua sungai ini sangat subur. Hal ini merupakan penentu kemajuan sebuah peradaban.
Banyak suku mendiami Mesopotamia. Mereka hidup dari beternak dan menanam gandum, barley, serta kurma. Orang-orang Mesopotamia telah belajar membuat parit dan waduk. Permukiman Mesopotamia semakin besar dan berkembang sehingga menjadikan wilayah tersebut kaya dan kuat.
Kota Pertama
Sekitar 6000 tahun lalu, penduduk Mesopotamia yang menyebut dirinya bangsa Sumeria membangun kota-kota pertama di dunia. Kota-kota tersebut adalah Eridu, Erech, Ur, dan Nippur. Bahan bangunan saat itu adalah balok-balok dari lumpur. Mereka juga membangun kuil besar untuk memuja dewa. Kuil tersebut dikenal dengan nama ziggurat.
Kota merupakan pusat transaksi warga sekitarnya. Mereka menukarkan hasil panen dengan pakaian, senjata, perhiasan, alat pertanian, dan sebagainya. Selanjutnya, bangsa Akkadia dan Babilonia membangun kota-kota berikutnya. Kota di Mesopotamia sudah memiliki pusat keramaian, seperti toko dan restoran.
Mereka juga membangun perumahan dan pabrik. Penduduk Mesopotamia mengembangkan astronomi dan matematika. Mereka menemukan satuan pengukur waktu berdasar 60 menit. Dari situlah, satu jam memiliki 60 menit dan satu menit terdiri dari 60 detik.
Hukum dan Kepercayaan
Peradaban Mesopotamia mengembangkan tulisan pertama di dunia yang berbentuk huruf paku (cuneiform). Mereka menggunakan alang-alang sebagai pena dan lempengan tanah liat sebagai media untuk menulis. Mereka juga belajar mengenai organisasi pemerintah. Hal ini ditunjukkan dengan pendataan surat, puisi, pajak, dan hukum.
Kepercayaan pada peradaban Mesopotamia berasal dari kepercayaan bangsa Sumeria. Bangsa Sumeria memuja Dewa Anu (Dewa Langit), Dewa Ea (Dewa Air), dan Dewa Enlil (Dewa Bumi). Ketiganya adalah dewa tertinggi bangsa Sumeria. Selain itu, bangsa Sumeria menyembah Dewa Samas (Dewa Matahari), Dewa Sin (Dewa Bulan), Dewa Istar (Dewa Perang dan Asmara), dan Dewa Tammuz (Dewa Tumbuh-tumbuhan).Undang-undang yang terkenal pada peradaban Mesopotamia adalah Undang-undang Hammurabi pada masa pemerintahan Raja Hammurabi bangsa Babilonia Lama. Undang-undang ini merupakan undang-undang tertulis pertama di dunia yang berisi pengaturan di bidang pertanian, agama, perdagangan, pemerintahan, dan kemasyarakatan. Ada 300 pokok dalam Undang-undang Hammurabi.


BAB III
PENUTUP

1.     Kesimpulan

peradaban asia kuno berlangsung sekitar 3000-221 SM berembang di sekitar sungai-sungai besar. Bangsa india di lembah sungai Indus dan sungai Gangga daerah Cina di sungai Kuning dan daerah Irak di lembah sungai Eufrat dan Tigris.









2.   Daftar pustaka



-         Badrika, Wayan I. Sejarah SMA kelas X.Jakarta : Erlangga
-         www. Wikipedia.com
-         blogspot AnneAhira.com
-         Supriatna,Nana.sejarah SMA kelas X. Bandung: Grafindo media pratama