BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pengertian Akhlak Secara
Etimologi, Menurut pendekatan etimologi, perkataan “akhlak” berasal dari bahasa
Arab jama’ dari bentuk mufradnya “Khuluqun” yang menurut logat diartikan: budi
pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung
segi-segi persesuain dengan perkataan “khalkun” yang berarti kejadian, serta
erat hubungan ” Khaliq” yang berarti Pencipta dan “Makhluk” yang berarti yang
diciptakan.
Pengertian
akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya
itu disebut akhlak .Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengeri benar
akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata – mata taat
kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah
memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan
antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu,
membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup
keseharian.
Dengan
demikian memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam. Namun
sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang
itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang
sudah memahami akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni
pembuatan itu selalu diulang – ulang dengan kecenderungan hati (sadar) .Akhlak
merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani,
pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu
kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Semua
yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam
diri manusia itu sendiri sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang
baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna,
mana yang cantik dan mana yang buruk.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di
atas, dapat dirumuskan latar belakang dari permasalahan sebagai berikut:
1. Pengertian dari akhlak?
2. Apa saja macam-macam dari
akhlak terpuji?
3. Bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah
ini antara lain:
1. Sebagai bentuk penyelesaian
tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
2. Untuk menjelaskan
macam-macam akhlak terpuji yang dianjurkan dan di ridhoi Allah SWT serta
penerapannya di kehidupan sehari-hari.
D. Manfaat penulisan
Penyusunan berharap makalah ini
mampu menambah wawasan pembaca mengenai akhlak terpuji yang di ridhoi Allah SWT
dan Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari yang mampu menambah iman para
pembaca.
BAB
II
A. Pengertian dan
Ruang
Lingkup
Akhlak
serta
Perbedaannya
dengan Moral dan
Etika.
Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq,
artinya tingkah
laku,perangai,tabiat. Sedangkan menurut istilah, akhlak adalah daya kekuatan
jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan
direnungkan lagi. Dengan demikian akhlak pada dasarnya adalah sikap yang
melekat pada diri seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau
perbuatan.Apabila perbuatan spontan itu baik menurut akal dan agama, maka
tindakan itu disebut akhlak yang baik atau akhlakul karimah. Sebaliknya apabila
buruk disebut akhlak yang buruk atau akhlakul mazmumah. Baik dan buruk akhlak
didasarkan kepada sumber nilai, yaitu Alquran dan Sunnah Rasul.
Di samping akhlak dikenal pula istilah moral dan etika.
Moral berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu
dikaitkan dengan ajaran baik-buruk yang diterima umum atau masyarakat. Karena
itu adat istiada tmasyarakat menjadi standart dalam menentukan baik dan
buruknya suatu perbuatan.
Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu system
tata nilai suatu masyarakat tertentu,Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu
atau filsafat,Karena itu yang menjadi standar baik dan buruk itu adalah akal
manusia. Jika dibandingkan dengan moral,maka etika lebih bersifat teoritis
sedangkan moral bersifat praktis. Moral bersifat local atau khusus dan etika
bersifa tumum.
Perbedaan antara akhlak dengan moral dan etika dapat
dilihat dari dasar penentuan atau standar ukuran baik dan buruk yang
digunakannya. Standar baik dan buruk akhlak berdasarkan Alquran dan Sunnah
Rasul,sedangkan moral dan etika berdasarkan adat istiadat atau kesepakatan yang
dibuat oleh suatu masyarakat. Jika masyarakat menganggap suatu perbuatan it
ubaik,maka baik pulalah nilai perbuatan itu. Dengan demikian standar nilai
moral dan etika bersifat local dan temporal,sedangkan standar akhlak bersifat
universal dan abadi.
Dalam pandangan islam,akhlak merupakan cermin dari apa
yang ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari
keimanan seseorang,sebab keimanan harus ditampilkan dalam perilaku nyata sehari-hari.
Inilah yang menjadi misi diutusnya Rasul sebagaimana disabdakannya:
“Aku hanya diutus untuk
menyempurnakan akhlak manusia.” (Hadisriwayat Ahmad)
Secara umum dapat dikatakan bahwa akhlak yang baik pada dasarnya
adalah akumulasi dari aqidah dan syariat yang
bersatusecarautuhdalamdiriseseorang.Apabilaaqidahtelahmendorongpelaksanaansyariatakanlahirakhlak
yang baik,ataudengan kata lain akhlakmerupakanperilaku yang tampak apabila syariat
islam telah dilaksanakan berdasarkan aqidah.
B.Macam-macam
akhlak terpuji
Akhlakul
karimah(sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya,diantaranya adalah
husnuzzan,gigih,berinisiatif,rela berkorban,tata karma terhadap makhluk
Allah,adil,ridho,amal shaleh,sabar,tawakal,qona’ah,bijaksana,percaya diri,dan
masih banyak lagi.
Husnuzzan
adalah berprasangka baik atau
disebut juga positive thinking.Lawan dari kata ini adalah su’uzzan yang artinya
berprasangka buruk atau negative thinking.
Gigih
atau kerja keras serta optimis termasuk diantara akhlak mulia yakni percaya
akan hasil positif dalam segala usaha.Berinisiatif adalah perilaku yang terpuji
karena sifat tersebut berarti mampu berprakarsa melakukan kegiatan yang positif serta
menhindarkan sikap terburu-buru bertindak kedalam situasi sulit,bertindak
dengan kesadaran sendiri tanpa menunggu perintah,dan selalu menggunakan nalar
ketika bertindak di dalam berbagai situasi guna kepentingan masyarakat.
Rela berkorban artinya
rela mengorbankan apa yang kita miliki demi sesuatu atau demi seseorang.Semua
ini apabila dengan maksud atau dilandasi niat dan tujuan yang baik.Tata karma
terhadap sesama makhluk Allah SWT ini sangat dianjurkan kepada makhluk
Allah karena ini adalah salah satu anjuran Allah kepada kaumnya.
Adil dalam bahasa arab
dikelompokkan menjadi dua yaitu kata al-‘adl dan al-‘idl.Al-‘adl adalah
keadilan yang ukurannya didasarkan kalbu atau rasio,sedangkan al-‘idl adalah
keadilan yang dapat diukur secara fisik dan dapat dirasakan oleh panca indera
seperti hitungan atau timbangan.
Ridho adalah
suka,rela,dan senang.Konsep ridho kepada Allah mengajarkan manusia untuk
menerima secara suka rela terhadap sesuatu yang terjadi pada diri kita.
Amal Shaleh adalah
perbuatan lahir maupun batin yang berakibat pada hal positif atau bermanfaat.
Qona’ah adalah merasa
cukup dengan apa yang dimiliki dan menjauhkan diri dari sifat ketidakpuasan
atau kekurangan..
Bijaksana adalah suatu
sikap dan perbuatan seseorang yang dilakukan dengan cara hati-hati dan penuh
kearifan terhadap suatu permasalahan yang terjadi,baik itu terjadi pada dirinya
sendiri ataupun pada orang lain.
Percaya diri adalah
keadaan yang memastikan akan kemampuan seseorang dalam melakukan suatu
pekerjaan karena ia merasa memiliki kelebihan baik itu kelebihan postur
tubuh,keturunan,status social,pekerjaan ataupun pendidikan.
Menurut obyek atau sasarannya terdapat akhlak terhadap
Allah,akhlak kepada manusia dan akhlak kepada lingkungan.
1.
Akhlak
kepada Allah
a.
Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan
perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah
membuktikan ketundukan dan kepatuhan terhadap perintah Allah. Berakhlak kepada
Allah dilakukan melalui media komunikasi yang telah disediakan,antara lain
ibadah sholat.
b.
Berzikir kepada Allah,yaitu mengingat
Allah dalam berbagai situasi dan kondisi,baik diucapkan dengan mulut maupun dalam
hati. Berzikir kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati sebagaimana
diungkapkan dalam firman Allah:
…
3 wr& Ìò2ÉÎ/ «!$# ûÈõyJôÜs? Ü>qè=à)ø9$# ÇËÑÈ
Ingatlah,
dengan zikir kepada Allah akan menentramkan hati. (Ar-Ra’d, 13:28)
c.
Berdoa kepada Allah,yaitu memohon apa saja
kepada Allah. Doa merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan
dan ketidakmampuan manusia,sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah
terhadap segala sesuatu. Kekuatan doa dalam ajaran islam sangat luar biasa,karena
ia mampu menembus kekuatan akal manusia. Oleh Karena itu, berusaha dan berdoa merupakan
dua sisi tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh dalam aktifitas hidup setiap
manusia. Orang yang tidak pernah berdoa adalah orang yang tidak menerima keterbatasan
dirinya sebagai manusia karena itu dipandang sebagai orang yang sombong.
d.
Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri
sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu
keadaan.
¬!ur Ü=øxî ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur Ïmøs9Î)ur ßìy_öã ãøBF{$# ¼ã&#ä. çnôç6ôã$$sù ö@2uqs?ur Ïmøn=tã 4 $tBur y7/u @@Ïÿ»tóÎ/ $£Jtã tbqè=yJ÷ès? ÇÊËÌÈ
Dan kepunyaan Allah-lah
apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan
urusan-urusan semuanya, Maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. dan
sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.
Tawakal bukanlahmenyerah pada keadaan, sebalik nya
tawakal mendorong orang untuk berkerja keras karena Allah tidak menyia-nyiakan kerja
manusia. setelah berkerja keras apa pun hasilnya akan di terima sebagai sesuatu
yang terbaik bagi diri nya, tidak kecewa atau putus asa.
e. tawaduk pada Allah adalah renda hati di hadapan Allah. mengakui bahwa dirinya renda dan dihina di hadapan Allah yang mahakuasa, oleh karena itu tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih melaksanakan ibadah kepada Allah. Nabi bersabda:
sedekah tidak mengurangi harta dan allah tidak menambah selain kehormatan pada seorang yang memberi maaf. Dan tidak seorang yang tawaduk secara ikhlas karena Allah, melainkan dia dimiliakan Allah. (Hadis riwayat muslim dari abu hurairoh)
oleh karena itu tidak ada alasan lagi bagi manusia untuk tidak bertawaduk pada allah karena manusia diciptakan dari bahan yang hina nilainya,yaitu tanah.
e. tawaduk pada Allah adalah renda hati di hadapan Allah. mengakui bahwa dirinya renda dan dihina di hadapan Allah yang mahakuasa, oleh karena itu tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih melaksanakan ibadah kepada Allah. Nabi bersabda:
sedekah tidak mengurangi harta dan allah tidak menambah selain kehormatan pada seorang yang memberi maaf. Dan tidak seorang yang tawaduk secara ikhlas karena Allah, melainkan dia dimiliakan Allah. (Hadis riwayat muslim dari abu hurairoh)
oleh karena itu tidak ada alasan lagi bagi manusia untuk tidak bertawaduk pada allah karena manusia diciptakan dari bahan yang hina nilainya,yaitu tanah.
2. Akhlak
Kepada Manusia
a.
Akhlak kepada diri sendiri
{1} Sabar adalah
perilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari pengendalian
nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya.Sabar diungkapkan ketika
melaksanakan perintah,menjauhi larangan,dan ditimpa musibah dari allah.
sabar melaksanakan perintah adalah sikap menerima dan
melaksanakan segala perintah tanpa pilih-pilih dengan ikhlas.sedang sabar dalam
menjauhi larangan allah adalah berjuang mengendalikan diri untuk
meninggalkannya.saabar terhadap musibah adalah menerima musibah apa saja yang
menimpa dngan tetap berbaik sangka kepada allah serta tetap yakin bahwa ada
hikmah disetiap musibah itu.sabar terhadap musibah merupakan gambaran jiwa yang
tenangdan kenyakinan yang tinggi terhadap allah,karena itu pantaslah jika allah
menghapus dosa dosanya sebagaimana sabda
nabi:Tidak ada seorang muslim yang terkena suatu gangguaan,baik berupa duri
atau lebih dari itu,melainkan akan menghapus kesalahannya dan menggugurka
dosa-dosanya sebagaimana gugurnya daun dari pohon.(HR.Bukhari dan Muslim)
{2}syukur adalah sikap berterimakasih atas pemberian
nikmat allah yang tidak bisa terhitung banyaknya.syukur diungkapkan dalam
bentuk ucapan dan perbuatan.syukur dengan ucapan adalah dengan memuji allah
dengan bacaan alhamdulillah.sedangkan syukur dalah bentuk perbuatan dilakukan
dengan menggunakan dan memanfaatkannikmat allah sesuai dengan keharusannya, seperti bersyukur diberi
penglihatan dengan menggunakannya untuk membaca ayat – ayat Allah baik yang
tersurat dalam al qur’an ataupun yang tersirat pada alam semesta.
orang yang suka bersyukur terhadap nikmat allah alan
ditambah nikmat yang diterimanya sebagaimana firman-nya:
ûÈõs9 óOè?öx6x© öNä3¯RyÎV{ ( ûÈõs9ur ÷Länöxÿ2 ¨bÎ) Î1#xtã ÓÏt±s9 ÇÐÈ
Kalau
kalian bersyukur, tentu aku akan menambah (nikmat) untuk mu dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.(Ibrahim;14:7)
{3}Tawaduk,yaitu rendah hati,selalu
menghargai siapa saja yang dihadapinya,orang tua,muda,kaya atau miskin. Sikap
tawaduk lahir dari kesadaran akan hakikat dirinya sebagai manusia yang lemah
dan serba terbatas yang tidak layak untuk bersikap sombong dan angkuh di muka
bumi. Allah berfirman:
wur öÏiè|Áè? £s{ Ĩ$¨Z=Ï9 wur Ä·ôJs? Îû ÇÚöF{$# $·mttB (… ÇÊÑÈ
Dan
janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. (Luqman,31:18)
Sikap tawaduk
melahirkan ketenangan jiwa,menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa
diri sendiri dan tidak menyenangkan orang lain.
b.
Akhlak Kepada Ibu Bapak
Akhlak kepada
ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya (birrul walidain) dengan ucapan
dan perbuatan. Allah mewasiatkan agar manusia berbuat baik kepada kedua ibu
bapak sebagaimana firman-Nya:
$uZø¢¹urur z`»|¡SM}$# Ïm÷yÏ9ºuqÎ/ çm÷Fn=uHxq ¼çmBé& $·Z÷dur 4n?tã 9`÷dur ¼çmè=»|ÁÏùur Îû Èû÷ütB%tæ Èbr& öà6ô©$# Í< y7÷yÏ9ºuqÎ9ur ¥n<Î) çÅÁyJø9$# ÇÊÍÈ
Dan
kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua ibu bapaknya,ibunya
telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya
dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu,hanya
kepada-Ku-lah kembalimu. (Luqman,31:14)
Dalam ayat diatas Allah menyuruh manusia untuk berbakti
kepada ibu bapak dengan cara mengajak manusia untuk menghayati pengorbanan yang
diberikan ibu ketika mengandung,melahirkan,merawat dan mendidik anaknya. Karena
itu doa yang diajarkan Allah untuk orang tua diungkapkan sedemikian rupa dengan
mengenang jasa mereka:
ôÙÏÿ÷z$#ur $yJßgs9 yy$uZy_ ÉeA%!$# z`ÏB ÏpyJôm§9$# @è%ur Éb>§ $yJßg÷Hxqö$# $yJx. ÎT$u/u #ZÉó|¹ ÇËÍÈ
Dan rendahkanlah dirimu
terhadap mereka berdua (orang tuamu) dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:
“Wahai Tuhanku,kasihilah mereka keduanya,sebagaimana mereka berdua telah
mendidik dan merawatku dengan penuh kasih saying ketika aku kecil.
(Al-Israa,17:24)
Berbuat baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam
bentuk-bentuk perbuatan antara lain: menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai
bentul terima kasih dengan cara bertutur kata opan dan lemah lembut,mentaati
perintah, meringankan beban, serta menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak
mampu lagi berusaha.
Berbuat baik kepada orang tua tidak hanya ketika mereka
hidup, tetapi tetapi terus berlangsung walaupun mereka telah meninggal dunia
dengan cara mendoakan dan meminta ampunan untuk mereka, menepati janji mereka
yang belum terpenuhi, meneruskan silaturahmi dengan sahabat-sahabat sewaktu
mereka hidup. Hal ini diungkapkan Nabi:
Dari Abi Usaid ia berkata: Ketika kami duduk di sisi
Rasulullah saw.,tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dari Bani Salamah seraya
bertanya: “Ya Rasulullah, apakah masih bisa saya berbuat baik kepada kedua ibu
bapaku sedangkan mereka telah meninggal dunia?” Rasulullah menjawab: “Ya,(yaitu
dengan jalan) mendoakan keduanya, meminta ampun bagi keduanya, menepati janji
keduanya, memelihara silaturahmi yang pernah dibuat keduanya dan memuliakan
teman-temannya.(Hadist Riwayat Abu Daud).
c. Akhlak kepada
keluarga
Akhlak kepada keluarga adalah mengembangkan kasih sayang
diantara anggota keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi. Komunikasi
dalam keluarga diungkapkan dalam bentuk perhatian baik melalui
kata-kata,isyarat-isyarat,maupun perilaku. Komunikasi yang didorong oleh rasa
kasih sayang yang tulus akan dirasakan oleh seluruh anggota keluarga. Apabila
kasih sayang telah mendasari komunikasi orang tua dengan anak, maka akan lahir
wibawa pada oramg tua. Demikian sebaliknya,akan lahir kepercayaan orang tua
pada anak. Oleh karena itu kasih sayang harus menjadi muatan utama dalam
komunikasi semua pihak dalam keluarga.
Dari
komunikasi semacam itu akan lahir saling ketertarikan batin, keakraban, dan
keterbukaan antara anggota keluarga dan menghapuskan kesenjangan di antara
mereka. Dengan demikian rumah bukan hanya menjadi tempat menginap (house),
tetapi betul-betul menjadi tempat tinggal (home) yang damai dan menenangkan,
menjadi surga bagi para penghuninya. Melalui komunikasi seperti itu pula
dilakukan pendidikan dalam keluarga, yaitu menanamkan nilai-nilai moral kepada
anak-anak yang akan mereka terima pada masa-masa selanjutnya.
Pendidikan
yang ditanamkan dalm keluarga akan menjadi ukuran utama bagi anak dalam
menghadapi pengaruh yang datang kepada mereka di luar rumah. Dengan dibekali
nilai-nilai dari rumah, anak-anak dapat menjaring segala pengaruh yang datang
kepadanya. Sebaliknya anak-anak yang tidak dibekali nilai dari rumah, jiwanya
kosong dan akan mudah sekali terpengaruh oleh lingkungan di luar rumah. Inilah
yang dimaksud dengan ayat :
øÎ)ur tA$s% ß`»yJø)ä9 ¾ÏmÏZö/ew uqèdur ¼çmÝàÏèt ¢Óo_ç6»t w õ8Îô³è@ «!$$Î/ ( cÎ) x8÷Åe³9$# íOù=Ýàs9 ÒOÏàtã ÇÊÌÈ
Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada ayahnya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya :”Hai anak-anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (Luqman,
31:33)
Nilai
esensial yang dididikkan kepada anak didalam keluarga adalah aqidah, yaitu
keyakinan tentang eksistensi Allah. Apabila keyakinan terhadap Allah ini trsa
tertanam dalam diri anak sejak dari rumah, maka kemanapun dan apapun yang
dilakukannya akan hati-hati dan waspada karena selalu diawasi oleh Allah.
3.
Akhlak kepada lingkungan hidup
Misi
Agama islam adalah mengembangkan rahmat bukan hanya kepada manusia tetapi juga
kepada alam dan lingkungan hidup, sebagaimana firman Allah :
!$tBur »oYù=yör& wÎ) ZptHôqy úüÏJn=»yèù=Ïj9 ÇÊÉÐÈ
Tidakkah
kamu mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh
alam,(AL-Anbiyaa’ 21:107)
Misi
tersebut tidak terlepas dari tujuan diangkatnya manusia sebagai khalifah di
muka bumi, yaitu sebagai wakil Allah yng bertugas memakmurkan, mengelola, dan
melestarikan alam. Berakhlak kepada lingkungan hidup adalah menjalin dan
mengembangkan hubungan yang harmonis dengan alam sekitarnya.
Memakmurkan
alam adalah mengelola sumber daya sehingga dapat memberi manfaat bagi
kesejahteraan manusia tanpa merugikan alam itu sendiri. Allah menyediakan bumi
yang subur ini untu disikapi oleh manusia dengan kerja keras mengolah dan
memeliharanya sehingga melahirkn nilai tambah yang tinggi sebagaimana
firman-Nya :
uqèd Nä.r't±Rr& z`ÏiB ÇÚöF{$# óOä.tyJ÷ètGó$#ur $pkÏù ÇÏÊÈ
Dia
menciptakan kalian dari bumi dan menjadikan kalia sebagai pemkmurnya. (Hud,
11:61)
Kekayaan
lam yang berlimpah disediakan Allah untuk disikapi dengan cara mengambil dan
memberi manfaat dari dan kepada alam serta melarang bentuk perbuatan yang
merusakkan alam. Firman Allah :
`Å¡ômr&ur !$yJ2 z`|¡ômr& ª!$# øs9Î) ( wur Æ÷ö7s? y$|¡xÿø9$# Îû ÇÚöF{$# ( ¨bÎ) ©!$# w =Ïtä tûïÏÅ¡øÿßJø9$# ÇÐÐÈ
Dan berbuat baiklah sebagaimana
Allah tel h berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
(Al-Qasas, 28:77)
Alam
dan lingkungan yang terkelolah dengan baik dapat memberi manfaat yang
berlipat-lipat, sebaliknya alam yang dibiarkan merana atau hanya diambil
manfaatnya akan mendatangkan mala petaka bagi manusia.
Akibat akhlak yang buruk terhadap
lingkungan dapat disaksikan dengan jelas bagaimana hutan di eksploitasi tanpa
batas melahirkan malapetaka kebakaran hutan yang menghancurkan hutan dan habitat
hewan-hewannya. Eksploitasi kekayaan laut yang tanpa memperhitungkan
kelestarian ekologi laut akan melahirkan kerusakan hebat habitat hwan laut.
Semua
itu karena semata-mata mengejar keuntungan ekonomis yang bersifat sementara,
mendatangkan kerusakan alm yang parah yang tidak bisa di rehabilitasi dalam
waktu puluhan bahkan ratusan tahun.
Inilah
persoalan yang dihadapi oleh manusia pada abad ini apabila tidak diatasi akan
dapat mnghancurkan lingkungan sekaligus mndatangkan malapetaka yang hebat bagi manusia
itu sendiri. Firman Allah :
tygsß ß$|¡xÿø9$# Îû Îhy9ø9$# Ìóst7ø9$#ur $yJÎ/ ôMt6|¡x. Ï÷r& Ĩ$¨Z9$# Nßgs)ÉãÏ9 uÙ÷èt/ Ï%©!$# (#qè=ÏHxå öNßg¯=yès9 tbqãèÅ_öt ÇÍÊÈ
Telah
tampak kerusakan di daratan dan di lautan disebabkan karen perbuatan tangan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan
mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar). (Ar-Rum, 30:41)
Kerusakan
alam dan ekosistem di lautan dan daratan trjadi akibat manusia tidak sadar,
sombong, egois, rakus, dan angkuh; bentuk akhlak terhadap lingkungan yang buruk
dan sangat tidak terpuji.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
- Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah
- Akhlakul karimah(sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya, diantaranya adalah husnuzzan, gigih, berinisiatif, rela berkorban, tata karma terhadap makhluk Allah, adil, ridho, amal shaleh, sabar, tawakal, qona’ah, bijaksana, percaya diri, dan masih banyak lagi.
- Salah satu perilaku atau tindakan yang mendasari akhlak kepada Pencipta adalah Taubat.
PERTANYAAN
1.
Jelaskan pengertian akhlak!
2.
Jelaskan perbedaan moral dan etika!
3.
Sebutkan macam-macam akhlak menurut
obyek atau sasarannya!
4.
Sebutkan 3 contoh berakhlak kepada
ibu-bapak?
5.
Jelaskan ayat Alquran yang menyatakan
kewajiban berakhlak kepada ibu bapak?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar