Senin, 23 Mei 2016

makalah pendidikan agama islam tentang akhlaq

makalah pendidikan agama islam tentang akhlaq



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian Akhlak Secara Etimologi, Menurut pendekatan etimologi, perkataan “akhlak” berasal dari bahasa Arab jama’ dari bentuk mufradnya “Khuluqun” yang menurut logat diartikan: budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuain dengan perkataan “khalkun” yang berarti kejadian, serta erat hubungan ” Khaliq” yang berarti Pencipta dan “Makhluk” yang berarti yang diciptakan.
Pengertian akhlak adalah kebiasaan kehendak itu bila membiasakan sesuatu maka kebiasaannya itu disebut akhlak .Jadi pemahaman akhlak adalah seseorang yang mengeri benar akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata – mata taat kepada Allah dan tunduk kepada-Nya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak maka dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.
Dengan demikian memahami akhlak adalah masalah fundamental dalam Islam. Namun sebaliknya tegaknya aktifitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itulah yang dapat menerangkan bahwa orang itu memiliki akhlak. Jika seseorang sudah memahami akhlak dan menghasilkan kebiasaan hidup dengan baik, yakni pembuatan itu selalu diulang – ulang dengan kecenderungan hati (sadar) .Akhlak merupakan kelakuan yang timbul dari hasil perpaduan antara hati nurani, pikiran, perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu, membentuk suatu kesatuan tindakan akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian. Semua yang telah dilakukan itu akan melahirkan perasaan moral yang terdapat di dalam diri manusia itu sendiri sebagai fitrah, sehingga ia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak berguna, mana yang cantik dan mana yang buruk.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan latar belakang dari permasalahan sebagai berikut:
1. Pengertian dari akhlak?
2. Apa saja macam-macam dari akhlak terpuji?
3. Bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1. Sebagai bentuk penyelesaian tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
2. Untuk menjelaskan macam-macam akhlak terpuji yang dianjurkan dan di ridhoi Allah SWT serta penerapannya di kehidupan sehari-hari.
D. Manfaat penulisan
Penyusunan berharap makalah ini mampu menambah wawasan pembaca mengenai akhlak terpuji yang di ridhoi Allah SWT dan Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari yang mampu menambah iman para pembaca.



BAB II

A.  Pengertian dan Ruang Lingkup Akhlak serta Perbedaannya dengan Moral dan Etika.
            Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq, artinya tingkah laku,perangai,tabiat. Sedangkan menurut istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan lagi. Dengan demikian akhlak pada dasarnya adalah sikap yang melekat pada diri seseorang secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.Apabila perbuatan spontan itu baik menurut akal dan agama, maka tindakan itu disebut akhlak yang baik atau akhlakul karimah. Sebaliknya apabila buruk disebut akhlak yang buruk atau akhlakul mazmumah. Baik dan buruk akhlak didasarkan kepada sumber nilai, yaitu Alquran dan Sunnah Rasul.
            Di samping akhlak dikenal pula istilah moral dan etika. Moral berasal dari bahasa latin mores yang berarti adat kebiasaan. Moral selalu dikaitkan dengan ajaran baik-buruk yang diterima umum atau masyarakat. Karena itu adat istiada tmasyarakat menjadi standart dalam menentukan baik dan buruknya suatu perbuatan.
            Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu system tata nilai suatu masyarakat tertentu,Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat,Karena itu yang menjadi standar baik dan buruk itu adalah akal manusia. Jika dibandingkan dengan moral,maka etika lebih bersifat teoritis sedangkan moral bersifat praktis. Moral bersifat local atau khusus dan etika bersifa tumum.
            Perbedaan antara akhlak dengan moral dan etika dapat dilihat dari dasar penentuan atau standar ukuran baik dan buruk yang digunakannya. Standar baik dan buruk akhlak berdasarkan Alquran dan Sunnah Rasul,sedangkan moral dan etika berdasarkan adat istiadat atau kesepakatan yang dibuat oleh suatu masyarakat. Jika masyarakat menganggap suatu perbuatan it ubaik,maka baik pulalah nilai perbuatan itu. Dengan demikian standar nilai moral dan etika bersifat local dan temporal,sedangkan standar akhlak bersifat universal dan abadi.
            Dalam pandangan islam,akhlak merupakan cermin dari apa yang ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan dorongan dari keimanan seseorang,sebab keimanan harus ditampilkan dalam perilaku nyata sehari-hari. Inilah yang menjadi misi diutusnya Rasul sebagaimana disabdakannya:
“Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.” (Hadisriwayat Ahmad)
            Secara umum dapat dikatakan bahwa akhlak yang baik pada dasarnya adalah akumulasi dari aqidah dan syariat yang bersatusecarautuhdalamdiriseseorang.Apabilaaqidahtelahmendorongpelaksanaansyariatakanlahirakhlak yang baik,ataudengan kata lain akhlakmerupakanperilaku yang tampak apabila syariat islam telah dilaksanakan berdasarkan aqidah.
B.Macam-macam akhlak terpuji
Akhlakul karimah(sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya,diantaranya adalah husnuzzan,gigih,berinisiatif,rela berkorban,tata karma terhadap makhluk Allah,adil,ridho,amal shaleh,sabar,tawakal,qona’ah,bijaksana,percaya diri,dan masih banyak lagi.
Husnuzzan adalah berprasangka baik atau disebut juga positive thinking.Lawan dari kata ini adalah su’uzzan yang artinya berprasangka buruk atau negative thinking.
Gigih atau kerja keras serta optimis termasuk diantara akhlak mulia yakni percaya akan hasil positif dalam segala usaha.Berinisiatif adalah perilaku yang terpuji karena sifat tersebut berarti mampu berprakarsa melakukan kegiatan yang positif serta menhindarkan sikap terburu-buru bertindak kedalam situasi sulit,bertindak dengan kesadaran sendiri tanpa menunggu perintah,dan selalu menggunakan nalar ketika bertindak di dalam berbagai situasi guna kepentingan masyarakat.
Rela berkorban artinya rela mengorbankan apa yang kita miliki demi sesuatu atau demi seseorang.Semua ini apabila dengan maksud atau dilandasi niat dan tujuan yang baik.Tata karma terhadap sesama makhluk Allah SWT  ini sangat dianjurkan kepada makhluk Allah karena ini adalah salah satu anjuran Allah kepada kaumnya.
Adil dalam bahasa arab dikelompokkan menjadi dua yaitu kata al-‘adl dan al-‘idl.Al-‘adl adalah keadilan yang ukurannya didasarkan kalbu atau rasio,sedangkan al-‘idl adalah keadilan yang dapat diukur secara fisik dan dapat dirasakan oleh panca indera seperti hitungan atau timbangan.
Ridho adalah suka,rela,dan senang.Konsep ridho kepada Allah mengajarkan manusia untuk menerima secara suka rela terhadap sesuatu yang terjadi pada diri kita.
Amal Shaleh adalah perbuatan lahir maupun batin yang berakibat pada hal positif atau bermanfaat.
Qona’ah adalah merasa cukup dengan apa yang dimiliki dan menjauhkan diri dari sifat ketidakpuasan atau kekurangan..
Bijaksana adalah suatu sikap dan perbuatan seseorang yang dilakukan dengan cara hati-hati dan penuh kearifan terhadap suatu permasalahan yang terjadi,baik itu terjadi pada dirinya sendiri ataupun pada orang lain.
Percaya diri adalah keadaan yang memastikan akan kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan karena ia merasa memiliki kelebihan baik itu kelebihan postur tubuh,keturunan,status social,pekerjaan ataupun pendidikan.
Menurut obyek atau sasarannya terdapat akhlak terhadap Allah,akhlak kepada manusia dan akhlak kepada lingkungan.
1.      Akhlak kepada Allah
a.       Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim beribadah membuktikan ketundukan dan kepatuhan terhadap perintah Allah. Berakhlak kepada Allah dilakukan melalui media komunikasi yang telah disediakan,antara lain ibadah sholat.
b.      Berzikir kepada Allah,yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan kondisi,baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati sebagaimana diungkapkan dalam firman Allah:
3 Ÿwr& ̍ò2ÉÎ/ «!$# ûÈõyJôÜs? Ü>qè=à)ø9$# ÇËÑÈ  
Ingatlah, dengan zikir kepada Allah akan menentramkan hati. (Ar-Ra’d, 13:28)
c.       Berdoa kepada Allah,yaitu memohon apa saja kepada Allah. Doa merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan dan ketidakmampuan manusia,sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan Allah terhadap segala sesuatu. Kekuatan doa dalam ajaran islam sangat luar biasa,karena ia mampu menembus kekuatan akal manusia. Oleh Karena itu, berusaha dan berdoa merupakan dua sisi tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh dalam aktifitas hidup setiap manusia. Orang yang tidak pernah berdoa adalah orang yang tidak menerima keterbatasan dirinya sebagai manusia karena itu dipandang sebagai orang yang sombong.

d.      Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
¬!ur Ü=øxî ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur Ïmøs9Î)ur ßìy_öãƒ ãøBF{$# ¼ã&#ä. çnôç6ôã$$sù ö@ž2uqs?ur Ïmøn=tã 4 $tBur y7/u @@Ïÿ»tóÎ/ $£Jtã tbqè=yJ÷ès? ÇÊËÌÈ  
Dan kepunyaan Allah-lah apa yang ghaib di langit dan di bumi dan kepada-Nya-lah dikembalikan urusan-urusan semuanya, Maka sembahlah Dia, dan bertawakkallah kepada-Nya. dan sekali-kali Tuhanmu tidak lalai dari apa yang kamu kerjakan.
Tawakal bukanlahmenyerah pada keadaan, sebalik nya tawakal mendorong orang untuk berkerja keras karena Allah tidak menyia-nyiakan kerja manusia. setelah berkerja keras apa pun hasilnya akan di terima sebagai sesuatu yang terbaik bagi diri nya, tidak kecewa atau putus asa.

     e. tawaduk pada Allah adalah renda hati di hadapan Allah. mengakui bahwa dirinya renda dan dihina di hadapan Allah yang mahakuasa, oleh karena itu tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih melaksanakan ibadah kepada Allah. Nabi bersabda:
sedekah tidak mengurangi harta dan allah tidak menambah selain kehormatan pada seorang yang memberi maaf. Dan tidak seorang yang tawaduk secara ikhlas karena Allah, melainkan dia dimiliakan Allah. (Hadis riwayat muslim dari abu hurairoh)

oleh karena itu tidak ada alasan lagi bagi manusia untuk tidak bertawaduk pada allah karena manusia diciptakan dari bahan yang hina nilainya,yaitu tanah.
2.      Akhlak Kepada Manusia
a.       Akhlak kepada diri sendiri
{1} Sabar adalah perilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya.Sabar diungkapkan ketika melaksanakan perintah,menjauhi larangan,dan ditimpa musibah dari allah.
sabar melaksanakan perintah adalah sikap menerima dan melaksanakan segala perintah tanpa pilih-pilih dengan ikhlas.sedang sabar dalam menjauhi larangan allah adalah berjuang mengendalikan diri untuk meninggalkannya.saabar terhadap musibah adalah menerima musibah apa saja yang menimpa dngan tetap berbaik sangka kepada allah serta tetap yakin bahwa ada hikmah disetiap musibah itu.sabar terhadap musibah merupakan gambaran jiwa yang tenangdan kenyakinan yang tinggi terhadap allah,karena itu pantaslah jika allah menghapus  dosa dosanya sebagaimana sabda nabi:Tidak ada seorang muslim yang terkena suatu gangguaan,baik berupa duri atau lebih dari itu,melainkan akan menghapus kesalahannya dan menggugurka dosa-dosanya sebagaimana gugurnya daun dari pohon.(HR.Bukhari dan Muslim)
{2}syukur adalah sikap berterimakasih atas pemberian nikmat allah yang tidak bisa terhitung banyaknya.syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan perbuatan.syukur dengan ucapan adalah dengan memuji allah dengan bacaan alhamdulillah.sedangkan syukur dalah bentuk perbuatan dilakukan dengan menggunakan dan memanfaatkannikmat allah sesuai  dengan keharusannya, seperti bersyukur diberi penglihatan dengan menggunakannya untuk membaca ayat – ayat Allah baik yang tersurat dalam al qur’an ataupun yang tersirat pada alam semesta.
orang yang suka bersyukur terhadap nikmat allah alan ditambah nikmat yang diterimanya sebagaimana firman-nya:  
ûÈõs9 óOè?öx6x© öNä3¯RyƒÎV{ ( ûÈõs9ur ÷LänöxÿŸ2 ¨bÎ) Î1#xtã ÓƒÏt±s9 ÇÐÈ                         
Kalau kalian bersyukur, tentu aku akan menambah (nikmat) untuk mu dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.(Ibrahim;14:7)
            {3}Tawaduk,yaitu rendah hati,selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya,orang tua,muda,kaya atau miskin. Sikap tawaduk lahir dari kesadaran akan hakikat dirinya sebagai manusia yang lemah dan serba terbatas yang tidak layak untuk bersikap sombong dan angkuh di muka bumi. Allah berfirman:
Ÿwur öÏiè|Áè? š£s{ Ĩ$¨Z=Ï9 Ÿwur Ä·ôJs? Îû ÇÚöF{$# $·mttB ( ÇÊÑÈ  
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. (Luqman,31:18)
Sikap tawaduk melahirkan ketenangan jiwa,menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan tidak menyenangkan orang lain.
b.      Akhlak Kepada Ibu Bapak
            Akhlak kepada ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya (birrul walidain) dengan ucapan dan perbuatan. Allah mewasiatkan agar manusia berbuat baik kepada kedua ibu bapak sebagaimana firman-Nya:
$uZøŠ¢¹urur z`»|¡SM}$# Ïm÷ƒyÏ9ºuqÎ/ çm÷Fn=uHxq ¼çmBé& $·Z÷dur 4n?tã 9`÷dur ¼çmè=»|ÁÏùur Îû Èû÷ütB%tæ Èbr& öà6ô©$# Í< y7÷ƒyÏ9ºuqÎ9ur ¥n<Î) 玍ÅÁyJø9$# ÇÊÍÈ  
Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua ibu bapaknya,ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu,hanya kepada-Ku-lah kembalimu. (Luqman,31:14)
            Dalam ayat diatas Allah menyuruh manusia untuk berbakti kepada ibu bapak dengan cara mengajak manusia untuk menghayati pengorbanan yang diberikan ibu ketika mengandung,melahirkan,merawat dan mendidik anaknya. Karena itu doa yang diajarkan Allah untuk orang tua diungkapkan sedemikian rupa dengan mengenang jasa mereka:
ôÙÏÿ÷z$#ur $yJßgs9 yy$uZy_ ÉeA%!$# z`ÏB ÏpyJôm§9$# @è%ur Éb>§ $yJßg÷Hxqö$# $yJx. ÎT$u­/u #ZŽÉó|¹ ÇËÍÈ  
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua (orang tuamu) dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku,kasihilah mereka keduanya,sebagaimana mereka berdua telah mendidik dan merawatku dengan penuh kasih saying ketika aku kecil. (Al-Israa,17:24)
            Berbuat baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan antara lain: menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentul terima kasih dengan cara bertutur kata opan dan lemah lembut,mentaati perintah, meringankan beban, serta menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.
            Berbuat baik kepada orang tua tidak hanya ketika mereka hidup, tetapi tetapi terus berlangsung walaupun mereka telah meninggal dunia dengan cara mendoakan dan meminta ampunan untuk mereka, menepati janji mereka yang belum terpenuhi, meneruskan silaturahmi dengan sahabat-sahabat sewaktu mereka hidup. Hal ini diungkapkan Nabi:
            Dari Abi Usaid ia berkata: Ketika kami duduk di sisi Rasulullah saw.,tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dari Bani Salamah seraya bertanya: “Ya Rasulullah, apakah masih bisa saya berbuat baik kepada kedua ibu bapaku sedangkan mereka telah meninggal dunia?” Rasulullah menjawab: “Ya,(yaitu dengan jalan) mendoakan keduanya, meminta ampun bagi keduanya, menepati janji keduanya, memelihara silaturahmi yang pernah dibuat keduanya dan memuliakan teman-temannya.(Hadist Riwayat Abu Daud).
c. Akhlak kepada keluarga
            Akhlak kepada keluarga adalah mengembangkan kasih sayang diantara anggota keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi. Komunikasi dalam keluarga diungkapkan dalam bentuk perhatian baik melalui kata-kata,isyarat-isyarat,maupun perilaku. Komunikasi yang didorong oleh rasa kasih sayang yang tulus akan dirasakan oleh seluruh anggota keluarga. Apabila kasih sayang telah mendasari komunikasi orang tua dengan anak, maka akan lahir wibawa pada oramg tua. Demikian sebaliknya,akan lahir kepercayaan orang tua pada anak. Oleh karena itu kasih sayang harus menjadi muatan utama dalam komunikasi semua pihak dalam keluarga.
Dari komunikasi semacam itu akan lahir saling ketertarikan batin, keakraban, dan keterbukaan antara anggota keluarga dan menghapuskan kesenjangan di antara mereka. Dengan demikian rumah bukan hanya menjadi tempat menginap (house), tetapi betul-betul menjadi tempat tinggal (home) yang damai dan menenangkan, menjadi surga bagi para penghuninya. Melalui komunikasi seperti itu pula dilakukan pendidikan dalam keluarga, yaitu menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anak yang akan mereka terima pada masa-masa selanjutnya.
            Pendidikan yang ditanamkan dalm keluarga akan menjadi ukuran utama bagi anak dalam menghadapi pengaruh yang datang kepada mereka di luar rumah. Dengan dibekali nilai-nilai dari rumah, anak-anak dapat menjaring segala pengaruh yang datang kepadanya. Sebaliknya anak-anak yang tidak dibekali nilai dari rumah, jiwanya kosong dan akan mudah sekali terpengaruh oleh lingkungan di luar rumah. Inilah yang dimaksud dengan ayat :
øŒÎ)ur tA$s% ß`»yJø)ä9 ¾ÏmÏZö/ew uqèdur ¼çmÝàÏètƒ ¢Óo_ç6»tƒ Ÿw õ8ÎŽô³è@ «!$$Î/ ( žcÎ) x8÷ŽÅe³9$# íOù=Ýàs9 ÒOŠÏàtã ÇÊÌÈ  
            Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada ayahnya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya :”Hai anak-anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (Luqman, 31:33)
            Nilai esensial yang dididikkan kepada anak didalam keluarga adalah aqidah, yaitu keyakinan tentang eksistensi Allah. Apabila keyakinan terhadap Allah ini trsa tertanam dalam diri anak sejak dari rumah, maka kemanapun dan apapun yang dilakukannya akan hati-hati dan waspada karena selalu diawasi oleh Allah.
3.      Akhlak kepada lingkungan hidup
            Misi Agama islam adalah mengembangkan rahmat bukan hanya kepada manusia tetapi juga kepada alam dan lingkungan hidup, sebagaimana firman Allah :
!$tBur š»oYù=yör& žwÎ) ZptHôqy šúüÏJn=»yèù=Ïj9 ÇÊÉÐÈ  
            Tidakkah kamu mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam,(AL-Anbiyaa’ 21:107)
            Misi tersebut tidak terlepas dari tujuan diangkatnya manusia sebagai khalifah di muka bumi, yaitu sebagai wakil Allah yng bertugas memakmurkan, mengelola, dan melestarikan alam. Berakhlak kepada lingkungan hidup adalah menjalin dan mengembangkan hubungan yang harmonis dengan alam sekitarnya.
            Memakmurkan alam adalah mengelola sumber daya sehingga dapat memberi manfaat bagi kesejahteraan manusia tanpa merugikan alam itu sendiri. Allah menyediakan bumi yang subur ini untu disikapi oleh manusia dengan kerja keras mengolah dan memeliharanya sehingga melahirkn nilai tambah yang tinggi sebagaimana firman-Nya :
uqèd Nä.r't±Rr& z`ÏiB ÇÚöF{$# óOä.tyJ÷ètGó$#ur $pkŽÏù ÇÏÊÈ  
            Dia menciptakan kalian dari bumi dan menjadikan kalia sebagai pemkmurnya. (Hud, 11:61)
            Kekayaan lam yang berlimpah disediakan Allah untuk disikapi dengan cara mengambil dan memberi manfaat dari dan kepada alam serta melarang bentuk perbuatan yang merusakkan alam. Firman Allah :
`Å¡ômr&ur !$yJŸ2 z`|¡ômr& ª!$# šøs9Î) ( Ÿwur Æ÷ö7s? yŠ$|¡xÿø9$# Îû ÇÚöF{$# ( ¨bÎ) ©!$# Ÿw =Ïtä tûïÏÅ¡øÿßJø9$# ÇÐÐÈ  
Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah tel h berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Al-Qasas, 28:77)
            Alam dan lingkungan yang terkelolah dengan baik dapat memberi manfaat yang berlipat-lipat, sebaliknya alam yang dibiarkan merana atau hanya diambil manfaatnya akan mendatangkan mala petaka bagi manusia.
Akibat akhlak yang buruk terhadap lingkungan dapat disaksikan dengan jelas bagaimana hutan di eksploitasi tanpa batas melahirkan malapetaka kebakaran hutan yang menghancurkan hutan dan habitat hewan-hewannya. Eksploitasi kekayaan laut yang tanpa memperhitungkan kelestarian ekologi laut akan melahirkan kerusakan hebat habitat hwan laut.
            Semua itu karena semata-mata mengejar keuntungan ekonomis yang bersifat sementara, mendatangkan kerusakan alm yang parah yang tidak bisa di rehabilitasi dalam waktu puluhan bahkan ratusan tahun.
            Inilah persoalan yang dihadapi oleh manusia pada abad ini apabila tidak diatasi akan dapat mnghancurkan lingkungan sekaligus mndatangkan malapetaka yang hebat bagi manusia itu sendiri. Firman Allah :
tygsß ßŠ$|¡xÿø9$# Îû ÎhŽy9ø9$# ̍óst7ø9$#ur $yJÎ/ ôMt6|¡x. Ï÷ƒr& Ĩ$¨Z9$# Nßgs)ƒÉãÏ9 uÙ÷èt/ Ï%©!$# (#qè=ÏHxå öNßg¯=yès9 tbqãèÅ_ötƒ ÇÍÊÈ  
            Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan disebabkan karen perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar). (Ar-Rum, 30:41)
            Kerusakan alam dan ekosistem di lautan dan daratan trjadi akibat manusia tidak sadar, sombong, egois, rakus, dan angkuh; bentuk akhlak terhadap lingkungan yang buruk dan sangat tidak terpuji.


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
  • Segala macam perilaku atau perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari disebut akhlakul kharimah atau akhlakul mahmudah
  • Akhlakul karimah(sifat-sifat terpuji) ini banyak macamnya, diantaranya adalah husnuzzan, gigih, berinisiatif, rela berkorban, tata karma terhadap makhluk Allah, adil, ridho, amal shaleh, sabar, tawakal, qona’ah, bijaksana, percaya diri, dan masih banyak lagi.
  • Salah satu perilaku atau tindakan yang mendasari akhlak kepada Pencipta adalah Taubat.


PERTANYAAN
1.      Jelaskan pengertian akhlak!
2.      Jelaskan perbedaan moral dan etika!
3.      Sebutkan macam-macam akhlak menurut obyek atau sasarannya!
4.      Sebutkan 3 contoh berakhlak kepada ibu-bapak?
5.      Jelaskan ayat Alquran yang menyatakan kewajiban berakhlak kepada ibu bapak?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar