MAKALAH
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
AKIDAH
( KEIMANAN )
Oleh :
Mamin
A.N.L.Wakhidiyah (
155018 / 2015A )
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN
GURU REPUBLIK INDONESIA
JOMBANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami semua kekuatan
serta kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Pendidikan Agama Islam yang berjudul “AKIDAH (KEIMANAN)” sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak
yang telah memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada pihak yang telah banyak membantu di antara lainnya:
1.
Allah SWT yang
memberikan kekuatan serta kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
2.
Ibu Dra.Mindaudah.M.Pd
3.
Teman-teman yang telah membantu dan memberikan
dorongan semangat agar makalah ini dapat kami selesaikan
Tak ada
gading yang tak retak, untuk itu kami menyadari bahwa makalah yang telah kami
susun masih memiliki banyak kelemahan dan kekurangna. Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun demi penyempurnaan penulisan mendatang. Dan apabila di
dalam makalah ini terdapat hal-hal yang dianggap tidak berkenan di hati pembaca
mohon dimaafkan.
Jombang, 08 Oktober 2015
Penulis
Kelompok I
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang makalah.......................................................................
B.Rumusan
Makalah...................................................................................
C.Tujuan
Makalah.......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian akidah ( keimanan ) ............................................................
B.
Rukun iman ...........................................................................................
1.
Iman kepada Allah ........................................................................
2.
Iman kepada Malaikat allah ..........................................................
3.
Iman kepada Kitab Allah ..............................................................
4.
Iman kepada Nabi dan Rosul Allah...............................................
5.
Iman kepada Hari akhir.................................................................
6.
Iman kepada Qodho’ dan Qodar...................................................
C. Hubungan
Antara Iman, Islam dan Ikhsan ..........................................
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN..................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Makalah
Setiap
orang yang beragama itu mempunyai akidah atau keyakinan. Keyakinan orang yang
beragama Hindu disebut akidah hindu. Akidah kita sebagai umat islam tentu
akidah islam. Kita berakidah islam, artinya bahwa kita yakin bahwa islam itu
adalah agama benar dan percaya dengan sepenuh hati bahwa allah itu ada tuada
Tuhan selain allah, kita percaya adanya malaikat , kitab, Nabi/Rosul, hari
kemudian, serta qodho’ dan qodar.
beriman
kepada Allah SWT, rukun iman yang pertama
inilah yang menjadi pusat dan sumber dari segala keiman, mempercayai bahwa
Allah itu ada dan ESA, iman kepada
Malikat Allah adalah meyakini dan mempercayai dalam hati bahwa malaikat
itu adalah utusan Allah, yang diciptakan oleh Allah dari nur ( cahaya ).
Beriman kepada Kitab Allah SWT berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah
menurunkan wahyu berupa Kitab kepada para Rasull, yang berguna untuk membimbing
umat manusia ke jalan yang benar, agar dapat menggapai suatu kebahagiaan
didunia dan akhirat. Beriman kepada rasul Allah berarti meyakini dan
mempercayai bahwa Allah telah memilih beberapa orang diantara manusia
memberikan wahyu kepada mereka, dan menjadikan mereka sebagai utusan (rasul)
untuk membimbing umat manusia ke jalan yang benar. Iman pada hari akhir ialah percaya dengan
sepenuh hati bahwa kelak nanti pasti akan tiba saat dimana bumi/alm semesta ini
akan mengalami kehancuran dan semua kehidupan akan musnah. Dan rukun iman yang
terakhir yakni Qodho’ dan Qodar, Qodho’ berarti putusan Alalh SWT tentang suatu
perkara sejak zaman azali (sebelum adany
ala mini. Dan Qadar berati ukuran atau aturan yang dicipta Allah SWT
seabgi dasar adalm mengatur alam ini.
Adapun
Hubungan antara Iman Islam dan Ihsan, Islam seseoranag akan menjadi baik jika
imannya menjadi baik, kesempurnaan islam dan ihsan seseorang tergantung pada
tebal tipisnya iman seseorang. Iman mempunyai daya dorong dan daya tarik yang
amat luar biasa.
A.
Rumusan
Makalah
1. Apakah
Akidah (Keiman) itu ?
2. Ada
berapakah rukun iman itu?
3. Bagaimanakah
isi dari ke enam rukun iman itu?
4. Apaka
manfaat beriman itu ?
B.
Tujuan
Makalah
1. Untuk
mengetahui apakah akidah itu
2. Untuk
mengetahui ada berapakah rukun iman itu
3. Untuk
mengetahui bagaimana isi ke enam rukun iman itu
4. Untuk
mengetahui apakah manfaat beriman itu
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Akidah ( keimanan )
Akidah berasal dari kata “ ‘aqoda-ya’qidu-‘aqdan “ yang berarti simpul/ikatan,
perjanjian yang kokoh dan kuat. Setelah terbentuk menjadi aqidatan (aqidah)
berarti keyakinan atau kepercayaan. Bahwa keyakinan itu tersimpul dan bertambat
dengan kokoh dalam hati , bersifat mengikat dan mengandung perjanjian antara manusia sebagai seorang hamba dengan
allah Sang Maha Pencipta ( akiadah akhlak kurikulum 2004 untuk MTs. )
Aqidah menurut etimologi berasal dari kata ‘aqada yang mengandung arti ikatan atau
keterkaitan, atau 2 utas tali dalam satu ikatan yang tersambung. Akidah berarti
pula janji, karena janji merupakan ikatan kesepakatan antara 2 orang yang
mengadakan perjanjian.
Aqidah secara terminologis berarti keimanan atau keyakinan seseorang terhadap
Allah yang menciptakan alam semesta beserta seluruh isinya dengan segala sifat
dan perbuatannya.
Jadi
akidah merupakan pokok keyakinan yang harus dipegangi oleh orang yang
mempercayainya, dengan demikian , akidah islam berarti pokok-pokok kepercayaan
yang harus diyakini kebenarannya oleh setiap muslim berdasarkan dalil-dalil
naqli dan aqli, karena merupakan fondasi utama dalam ajaran islam. ( akiadah akhlak kurikulum 2004 untuk MTs. )
a.
Tujuan
akidah Islam (
akiadah akhlak kurikulum 2004 untuk MTs. )
1. Memupuk
dan mengembangkan dasar ketuhanan yang telah ada sejak lahir.
Pada
hakiakat nya manusia yang lahir didunia ini telah mengenal, mengakuhi, dan
meyakni Allah SWT. Oleh karena itu , orang tua hendaknya mendidik anaknya
dengan baik , dengan menenam kan kaidah islam kepadanaya. Dengan pemahaman yang
baik tidak akan terjerumus oleh bujukan setan yang selalu mengajak manusia kepada
kesesatan.
2. Memperoleh
bimbingan untuk mengenal Allah dengan benar.
Dengan
berawal dari pemahaman yang baik mengenai Allah inilah kemudian kita akan
menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya . jika tidak ada
petunjuk dalam agama Islam , bisa jadi seseorang itu tidak mengenal Allah
dengan benar, bimbingan itu bisa kita dapat dari orang tua, para Kiai dan Guru
gama.
3. Menghindarkan
manusia dari kemusyrikan
Dengan
akidah dan keyakianan yang kuat akan kebenarana agama Islam , dengan manusia
dapat terhindar dari kemusyrikan . kemusyrikana (syirik) itu dapat berupa syirik Jaly ( terang-terangan) berupa
ucapan atau perbuatan menyekutukan allah maupun syirik khafy (smar-samar) yaitu di dalam hati.
4. Menghindarkan
manusia dari pengaruh akal pikiran yang menyesatkan.
Manusia
itu Alah makluk yang berketuhanan,
sehingga dalam hidupnya ia akan berusaha mencari tuhan. Namun , hanya
dengan akalnya saja manusia ternyata tidak mampu mencari kebenaran sejati, oleh
karena itu , dengan mempelajari Al-Quran kita terbimbing ke jalan yang lurus.
b.
Intilah
akidah dam Al- Qur’an
Tidak ada satupun ayat
I Al-Qur’an secara literal menunjukkan pada istilah akidah, namun demikian kita
dapat menjumpai istilah tersebut dalam akar kata:
1. ‘aqoda
= ‘aqadat, surat an-Nisaa’ ayat 33, artinya bersumpah
2. Kata
Aqadtum, surat Al-maidah ayat 89, artinya sumpah- sumpah
3. Kata
uqud, surat Al-Maidah ayat 1 , artinya sumpah-sumpah / janji-janji
c.
Ruang
lingkup pembahasan akidah
v Menutur
Hasan Al-Bana
1. Ilahiah
merupakan pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan ilah
(Tuhan).
2. Nubuwwah
merupakan pembahsan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan nabi dan
Rosul
3. Ruhaniah
merupakan pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam
metafisik.
4. Sam’iyah
merupakan pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui oleh
sam’i, yakni dalil naqli.
v Sistematika
arkanul iman ( Rukun Iman)
1. Iman kepada Allah
Rukun
iman itu ada enam, iman yang pertama adalah iman kepada Allah SWT, rukun iman yang pertama inilah yang
menjadi pusat dan sumber dari segala keimanan. Jadi iman kepada Allah ialah mengikrarkan
dengan hati maksunya, menerima apa yang telah dibawah oleh rosulullah,
mangikrarkan dengan lisan berarti mengucapkan dua kalima syahadad, mengamalkan
dengan anggota badan berarti hati mengamalkan dalam bentuk keyakian dan badan
mengamalkan dalam bentuk beribadah kepada Allah. ( akiadah akhlak kurikulum 2004 untuk MTs. )
Iman
kepada Allah SWT. Secara garis besarnya mencakup keimanan kepada eksistensi-nya,
keamanan kepada ke Esaan Nya dan keimanan kepada kesempurnaan sifat-sifat Nya.
v Tauhid
adalah keyakinan bahwa Allah itu Esa, Tauhid mencakup tujuh macam sikap
diantaranya adalah:
1. Tauhid
zat artinya mengiktikatkan bahwa Zat Allah itu Esa, tidak terbilang
2. Tauhid
sifat artinya mengiktikatkan bahwa tidak ada sesuatupun yang menyamai sifat
Allah
3. Tauhid
wujud artinya mengiktikatkan bahwa hanya Allah yang wajib ada
4. Tauhid
af’al artinya mengiktikatkan bahwa Allah sendiri yang menciptakan dan
memelihara alam semesta.
5. Tauhid
ibadah artinya mengiktikatkan bahwa hanya Allah saja yang berhak dipuji dan
dipuja.
6. Tauhid
Qosdi artinya mengiktikatkan bahwa hanya kepada Allah-lah segala amal
ditujukan.
7. Tauhid
Tasyri artinya mengiktikatkan bahwa hanya Allah-lah pembuat peraturan yang
peling sempurna bagi makhluk-Nya.
v Cara
beriman kepada allah
a. Bersifat
ijmali adalah mempercayai Allah secara umum, yaitu mempercayai bahwa Allah itu
ada dan maha pencipta, maha pengatur dan maha sempurna.
b. Bersifat
tafsili adalah mempercayai allah secara terperinci , manusi mempercayai dengan
sepenuh hatinya bahwa Allah memiliki sifat- sifat wajib, sifat- sifat mustahil
dan jaiz.
2.
Iman
Kepada Malaikat Allah
Allah telah menciptakan sejenis makhluk
ghaib, yaitu malaikat disamping makhluk lainya. Malaikat diberi tugas – tugas
khusus yang ada hubungannya dengan wahyu, rasul, manusia, alam semesta,
akhirat, disamping ada malaikat yang diberi tugas untuk melakukan sujud kepada
Allah SWT., secara terus – menerus. Malaikat mempunyai sifat yang berbeda dengan
makhluk lainnya. Dengan izin Allah, sewaktu – waktu malaikat dapat menjelma ke
alam materi, sebagai mana pernah terjadi pada zaman Rasul terdahulu.
Kisah tentang malaikat
yang menjelma manusia itu bisa kita temukan pula dalam surat Al-Hijr 15;52-55.
Dan surat Az=Zaariat 51;24-25. Asebagai makhluk immaterial, malaikat mempunya
cirri – cirri diantarannya :
1. Mereka
adalah makhluk yang selalu takut dan patuh kepada Allah.
2. Mereka
adalah makhluk yang tidak pernah berdosa atau bermaksiat.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ
نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ
لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang- orang yang
beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka, yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu , penjagannya malaikat – malaikat yang kasar
dan keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintakan kepada
mereka, dan selalu mnegerjakan apa yang diperintakan. (At-Tahrim 66;6)
3. Dan Mereka adalah makhluk yang tidak pernah
sombong dan selalu bertasbih kepada Allah.
يَسْجُدُونَ وَلَهُ وَيُسَبِّحُونَهُ عِبَادَتِهِ عَنْ
يَسْتَكْبِرُونَ لا رَبِّكَ عِنْد الَّذِينَ إِنَّ
Sesungguhnya
malaikat – malaikat yang ada disisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah
Allah dan mereka bertasbih memuji-Nyaa adan hanya kepada-Nya amereka bersujud.
( Al-‘Araaf,7;206).
Pengetahuan manusia tentang malaikat terbatas
pada keterangan yang diungkapkan dalam Al-Qur’an aadan hadist Rasul. Iman
kepada malikat akan memberikan pengaruh kejiwaan yang cukup besar. Seperti
kejujuran, ketabahan, dan keberanian,
Pengertian Malaikat
Malaikat
adalah makhluk Allah yang ghaib, yang tidak nampak, yang bersifat rohani
diciptakan dari unsur nur ( cahaya ). malaikat tidak dapat dilihat, didengar,
atau diraba. Mereka hidup dalam suatu alam yang berbeda dengan kita. ( Al –
Azhar, 2008)
Pengertian Iman kepada
Malaikat Allah
Iman
kepada Malikat adalah meyakini dan mempercayai dalam hati bahwa malaikat itu
dalah utusan Allah, yang diciptakan oleh Allah dari nur ( cahaya ). ( Al –
Azhar, 2008).
Sifat
– sifat Malaikat
1.
Diciptakan
dari nur (cahaya)
2.
Dapat
menjelma atau berubah bentuknya sepertai manusia atau makhluk lainya.
3.
Patuh,tunduk
,jujur taiadak pernah bermaksiat kepada Allah SWT dan selalu melaksanakan
perintahnya.
4.
Disiplin,
tidak mendahului baik ucapan dan tindakan kecuali apa yang diperintakan Allah
kepadannya.
5.
Rendah
hati, tidak sombong
6.
Sangat
tekun, tidak mengenal rasa letih untuk menyembah Allah senantiasa mengucapkan
tasbih atau mensucikan Allah.
7.
Member
salam kepada ahli surge
8.
Selalu
memohonkan ampunan untuk orang – orang yang beriman
9.
Malaikat
itu tidak berjenis kelamin
10. Malaikat tidak memiliki hawa nafsu,
tidak makan,minum.
11. Tidak mati sebelum hari kiamat.
( Al – Azhar, 2008).
Adapun tugas – tugas
Malaikat, sebagai mana dijelaskan dalam Al-Qur’an, adalah sebagai berikut:
1. Jibrilyang
bergelar Ruhul Qudus atau ruhul amin, bertugas menurunkan wahyu. Seperti yang
lita lihat pada ayat :
Katakannlah
“ Ruhuala Qudus” menurunkan al-qur;an
itu dari Tuhanmu dengan benar., untuk meneguhkan hati orang – orang beriman dan
menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang – orang yang berserah diri
kepada Allah. (An-Nahl,16;102)
2. Malaikat
lain ada yang menurunkan wahyu kepada abdi – abdi Allah yang dikehendakinnya
seperti:
|
Dia menurunkan para malaikat dengan
membawa wahyu dengan perintah-Nya kepada siapa yang dia kehendaki diantara
hamba – hamba-Nya. (An-Nahl 16;2).
3. Malaikat
ada yang bertugas meneguhkan hati mukminin atau Rasul, diantarannya:
Dan
Allah tidak menjadikan ( mengirim bala bantuan ) itu, melainkan sebagai kabar
gembira dan agar hatimu menjadi tentram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah
dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana. (
Al-Anfaal,8;10).
4. Malaikat
ada yang mendoakan kaum muslimin, misalnya:
Malaikat
– malaikat yang memikul Arsy dan malaikat yang berada disekelilingnya bertasbih
memuji Allah dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang –
orang yang beriman (seraya mengucapkan: “Ya Tuhan Kami, rahmat dan ilmu, engkau
meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang – orang yang
bertobat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksa neraka
yang menyala – nyala. “ Al-Mukmin;40;7).
5. Malaikat
ada yang menjadi kawan atau penjaga orang – orang mukmin, firmannya :
Ingatlah
ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhan-mu, lalu diperkenankannya bagimu,
Ssengguhnya aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat
yang datang berturut – turut. (Al-Anfaal,8;9).
Ingatlah
ketika kamu mengatakan kepada orang mukmina. Apakah tidak cukup bagi kamu Allah
yang membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturukan dari langit. (Ali-
Imran 3;124).
Ya
( cukup ) jika kamu bersabar dan berjaga dan mereka datang menyerang kamu
dengan seketika itu juga , niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu
malaikat yang memakai tanda. (Ali –Imran 3;125).
6. Malaikat
ada yang bertugas melaksanakan hukuman Allah bagi manusia, Firmannya :
kalau
saja kamu melihat ketika malaikat mencabut jiwa orang – orang kafir seraya
memukul muka dan belakang mereka (dan berkata ) “Rasakan olehmu siksa neraka
yang membakar “ ( tentulah kamu akan merasa ngeri ). ( Al-Anfaal,8;50).
7. Ada
malaikat yang memohonkan ampuan bagi manusia.
Hampir
saja langit itu pecah dari sebelah atasnya ( karena kebesaran Tuhan ) dan
malaikat – malaikat bertasbih memuji Tuhannya dan memohonkan ampun bagi orang –
orang yang ada dibumi. Ingatlah bahwa sesungguhnya Allah,dial ah yang Maha
Pengampun lagi Maha penyayang. (Asy-Syura,42;5).
8. Ada
malaikat yang membaca salawat atas Nabi Muhammad SAW,
Sesungguhnya
Allah adan maaikatnya bersalawat untuk Nabi; hai orang -orang oa yang
berimanbersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadannya. ( Al – Ahzab,33;56)
9. Ada
malaikat yang mencatat amal manusia.
Padahal
sesungguhnya bagi kamu ada ( malaikat – malaikat) yang mengawasi ( pekerjaanmu
) yang mulia disisi Allah dan yang mencatat ( pekerjaan itu ) mereka mengetahui
apa yang kamu kerjakan. (Al-Infitar,82;10-12).
10. Malaikat
yang bertutgas mencabut nyawa
…dan
diutusnya kepadamu malaikat – malaikat penjaga sehingga apabila datang kematian
kepada salah seorang diantara kamu, aia diwafatkan oleh malaikat -malaikat
kami. Dan malaikat – malaikat kami tidak melalaikan kewajibannya. (
Al-An’aam,6;61).
11. Malaikat
ada yang bertugas memberi salam dan keselamatan kepada ahli surga:
…
sedang malaikat – malaikat masuk ke tempat tempat – tempat mereka dari semua
pintu (sambil mengucapkan):” keselamatan atasmu berkat kesabaranmu.” Maka
alangkah baiknya tempat kesudahann ini. (Ar]-Ra’d, 13;23-24).
Keterangan
–keterangan diatas menunjukkan bahwa para malaikat itu mempunyai tugas –
tugas kahusus yang selalu mereka lakukan
dengan taat dan patuh.
Nama
dan Tugas Malaikat
1.
Malaikat
Jibril
Disebut juga Ruhul
qudus, atau Ruhul amin, bertugas menyampaikan wahyu kepada para Nabi dan rasul,
serta member ilham kepada selurau makhluk.
2.
Malaikat
Mikail
Bertugas menyampaikan
membagi dan menyalurkan rizki kepada manusia. Termasuk juga mengatur hujan, angin
dan bintang – bintang.
3.
Malaikat
israfil
Bertugas meniup sangkakala (
terompet ) pada hari kiamat, tiuapan sebagai tanda – tanda adanya
peristiwabesar itu adalah :
a.
Nafkhul
Faza : tiupan yang menakutkan ( mengejutkan ) yang meneyebabkan rusak binasannya
alam jagat raya ini.
b.
Nafkhus
Saqi : Taiupan yang memusnakan segala sesuatu.
c.
Nafkhul
Ba-ats : tiupan untuk membangkitkan manusia seluruhnya yang telah dimatikan
oleh Allah SWT dari alam kubur.
4.
Malaikat
Israfil
Bertugas mencabut nyawa
makhluk bila ajal telah tiba.
5.
Malaikat
Raqib
Bertugas mencacat
perbuatan amal baik yang dilakukan manusia.
6.
Malaikat
Atid
Bertuagas mencatat
perbuatan buruk yang dilkukan manusia.
7.
Malaikat
Munkar
Bertugas asaebgai
penannya kepada manusia dialam kubur.
8.
Malaikat
Nakir
Bersam sama dengan
malaikat Munkar menanyakan manusia di alam kubur.
9.
Malaikat
Malik
Bertugas menjaga pintu
neraka
10. Malaikat Ridwan
Bertugas menjaga pintu
surga
(Al – Azhar, 2008).
Di
samping malaikat – malaikataa, Allah juga menciptakan makhluk gahaib yang lain,
yaitu jin dan setan. Menurut alqur’an,bagi jin itu berlaku pula ketentuan –
ketentuan sebagaimana yang diberikan kepada manusia. Mereka ada yang beriman
dan ada pula yang kafir.
Dan
sesungguhnya di antara kami (jin) ada yang taat dan ada pula yang menyimpang
dari kebenaran. Abarang siapa yang taat, maka mereka itu benar – benar telah
memilih jalan ayang lurus. (Al-Jin,72;14).
Dan
aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyebahku.
(Az-Zahriat,51;56).
Sedaangkan setan adalah makhluk Allah yang durhaka dan
selalu berusaha untuk menjerumuskan manusia kepada kesesatan dan kejahatan. Di
dalam Al-Quran Allah berfirman:
Iblis
menjawab: “Demi kekuasaan Engkau, Aku akan menyesatkan mereka semua”.(Saad,
38:82)
Iblis
berkata :” Ya Tauhanku,oleh sebab Engkau telah memutus]kan bahwa aku sesat,
pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat ) di muka
bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (Al-Hijr,15 : 39)
Kemudian
setan membisikan pikiran jahat kepadanya deangan ber]kata .” hai Adam,maukah
saya tunjukkan kepadamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak ]akan
binasa?”(Taha, 20:120)
Dan
hasungalah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan
kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan yang berjalan kaki dan
berserikatlah dengan mereka pada harta
dan anak-anak ]dan berjanjilah mere]ka. Dan tidak ada yang dijanjikan setan
kepada mereka melainkan tipuan belaka.( Al-Israa, 17-64 )
Iblis
menjawab : “ Karena Engkau telah menghukum saya sesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus .” (Al-A’araaf,7-16)
Dan
saya benar-benar akan menyesatkan amere]ka dan akan membangkit]kan angan-angan
kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga ternak
),lalua benar-benar mereka memotongnya,dan akan saya suruh mere]ka (mengubah )
ciptaan Allah,lalu benar-benar mereka mengubahnya.Barang siapa yang menjadikan
setan sbagai pelindung selain Allah,maka sesungguhnya ia menderita kerugian
yang nyata.(An-Nissa’,4:119)
Allah
memberikan peringatan yang sangat keras kepada manusia, bahwa setan itu adalah
musuh yang sangat berbahaya bagi manusia.Allah menyatakan :
Hai
sekalian manusia, makanlah makanan ayang halal yang baik dari apa yang terdapat
di bumi, dan ajanganlah akamu mengikuti langkah-langkah setan, karena
sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagim. (Al-baqarah, 2:168)
Dan
berkata setan tata]kala prakara hisab telah diselesaikan: “Sesengguhnya Allah
telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan
ke]padamu, tetapi aku menyalahinya.sekali-sekali tidak ada kekuasaanbagiku
terhadapmu melainkan ( sekedar) aku menyeru kepadamu, lalu kamu mematuhi
seruanku. Oleh karena itu jangan lah kamu mencerca aku, akan tetapi cercalah
dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak
membenarkan perbuatan amempersekutukan aku dengan Allah sejak Dhulu “ sesungguahnya aorang –a oaring yang zalim itu
mendapat siksaan yang pedih. (Ibrahim,14;42).
3.
Iman
Kepada Nabi dan Rasul Allah
Rasul adalah manusia pilihan Allah yang
menrima wahyu Allah untuk disampaikan kepada umatnya dan sekaligus sebagai
contoh konkreet pribadi manusia yang baik, Rasul – rasul Allah itu ada yang
kisahnya disebutkan dalam alqur’an dan ada pula yang tidak. Rasul yang
disebutkan namannya ada 25:
Dan
(kami) telah mengutus rasul – rasul yang sungguh telah kami kisahkan tentang
mereka kepadamu, dan rasul – rasul yang tidak kami kisahkan kepadamu tentang
mereka. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. ( An
–Nissa,4;164).
Dan
sesungguhnya telah kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu. Di antara
mereka ada yang kami ceritakan kepadamu dan diantara mereka ada pula yang tidak
kami ceritakan kepadamu. (Al-Mukmin40;78).
Rasul Allah tidak hanya menyampaikan
wahyu – wahyu Allah tetapi juga menunjukkan bagaimana cara mempraktekkan wahyu
tersebut dalam kehidupan sehari – hari. Oleh karena itu, rasul itu diangkat
dari salah seorang manusia.firman Allah :
Katakanlah: “ sesungguhnya aku ini
hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa
sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Maha Esa. (Al-Kahfi 18;110).
Dan
kami tidak mengutus rasul – rasul sebelum kamu, melainkan mereka yang sungguh
memakan makanan dan berjalan di pasar – pasar. Dan kami jadikan sebagaian kamu
cobaan bagi sebagaian yang lain.maukah kamu bersabar ? dan adalah Tuhanmu Maha
Melihat. ( Al-Furqaan,25;20).
Perubahan dan perbaikan manusia hanya
mungkin dilakukan dan diberi contoh oleh manusia sendiri. Sebab, jika tidak,
akan jauh dari realitas kemanusiaan.
Allah SWT, menyediakan bahan – bahan
material untuk merawat jasmani manusia dan menyediakan bahan – bahan rohaniah
untuk merawat batin atau jiwa manusia., bahan – bahan rohani itu berbentuk
ajaran yang diturunkan Allah sebagai wahyu melalui nabi dan rasulnya. Allah SWT
mengutus nabi dan rasul terdahulu untuk memperbaiki dan membimbing rohani
manusia untuk tempat dan wahyu tertentu,
Karena
nabi – nabi dan rasul – rasul terdahulu itu hanya untuk tempat dam waktu
tertentu saja. Maka ajaran yang dibawahnya pun hanya sesuai dan berlaku untuk
tempat dan wahyu tertentu itu saja. Meskipun hukum – hukum ( syariah)Nya
berbeda – beda, akan tetapi akidah yang dibwahnya sama yaitu tauhid, pengutusan
Nabi dan rasul untuk tiap umat – umat itu disebutkan dalam Al-qur’an diataranya
:
Tidak
ada satu umat pun melainkan telah ada padannya seorang yang tidak ada diantara
mereka dahulu yang memberikan peringatan.(Faatir: 35;24).
Bahwa untuk tiap – taiap umat ada
Rasul…..(Yunus,10;47)
Kami
utus para rasul, ada yang kami ceritakan kepada engkau dan ada pula yang
tidak….(An – Nisaa,4;164).
Setelah
para nabi dan rasul membawa syariah yang berlaku setempat dan temporer,
Allah mengutus rasul terakhir yang membawa syariah bagi seluruh manusiaa
diamana pun mereka berada.
Rasul terakhir itu ialah Muhammad SAW yang
lahir tahun 53 sebelum hijriyaah di Makkah dan waafat tahun 10H di Madinah. Hal
itu dijelaskan oleh Allah dalam alqur’an sebagai berikut: ]
Dan
tidaklah kami mengutus engkau Muhammad melainkan untuk seluruh umat manusia
(Saba’34:28).
Katakanlah:
“ Hai manusia sesungguhnya aku adalah utuan Allah kepada kamu seluruhnya…..
(Al-A;’raaf,7;158).
Dan
tiadalah akami utus engkau melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.
(Al-Anbiya,21;107).
Ajaran atau agama yang dibawa oleh
Rasulullah Muhammad SAW itu disebut dinul islama, sebagai mana dinyatakan
sendiri oleh Allah SWT dalam firmannya yang terakhir:
Pada
hari ini telah kusempurnakan untukmu agamamu adan telah kucukupkan kepadamu
nikmat.ku dan telah kuridhoi Islam sebagai Agama bagimu.(Al – Maidaah,5;3).
Firman Allah tersebut menunjukkan bahwa
agama islam itu adalah agama yang sempurna yang tidak perlu lagi penambahan
atau pengurangan sehingga tidak perlu ada lagi rasul baru.
Islam merupakan agama yang terakhir yang
berlaku bagi seluruh umat manusia asampai akhir zaman, Firman Allah :
Muhammad itu sesekali bukanlah bapak dari
seorang laki – laki diantara kamu, tetapi dia adalah Rasul Allah dan menutup
para nabi, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al-Ahzab33:40).
a.
Pengertian
Nabi dan Rasul
Nabi
berasal dari bahasa Arab “ An-Naba” yang berarti berita. Jadi, nabi
adalah pembawa berita
dari Allah. Secara istilah Nabi adalah orang yang menrima wahyu untuk dirinya
sendiri tanpa kewajiban tanpa menyampaikan wahyu itu kepada umat.
Rasul
secara bahasa berarti utusan. Rasul secara istilah berarti seseorang yang
menerima wahyu dari Allah untuk dirinya
sendiri dan orang lain ( umatnya ). Jadi, rasul adalah manusia – manusia
pilihan yang bertugas member petunjuk kepada manusia tentang keesaan Allah dan
membina mereka agar melaksanakan ajaran-Nya. Deangan demikiana, arasul punya
tanggung jawab untuk menyampaikan wahyu kepada umatnya.
Allah berfirman yang
artinya”,,,yaitu orang – orang yang menyampaikan risalah risalah Allah, Mereka
takut kepada-Nya, dan tidak merasa takut kepada seorang pun selain kepada
Allah. (Q.S.Al-Ahzab:39).
Sebelum
diutus nabi dan rasul, manusia berada
dalam lembah dosa dan kebodohan yang menjerumuskan mereka pada perbuatan
yang tidak beradab. Karena itu, diutuslah nabi dan rasul untuk membimbing
mereka menuju jalan yang lurus. Para nabi dan rasul diutus Allah untuk
mengajarkan tauhid ( kepercayaan kepada Allah )., meluruskan akidah yang
bengkok, membimbing cara beribadah dan memperbaiki akhlak manusia yang rusak.
Setelah diutusnya nabi dan rasul maka tidak ada alasan bagi manusia untuk
berbuat kejahatan.
Allah berfirman yang
artinya”,,,rasul – rasul itu adalah sebagai pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan, agar tidak ada alasan bagi manusia untuk membantah Allah setelah
rasul – rasul diutus. Allah Maha Perkasa,Maha Bijaksana. (Q.S.An-Nisa’:165).
Dari
ayat diatas jelas bahwa tugas rasul adalah membwa berita dan peringatan kepada
kaumnya. Rasul adlah manusia biasa seperti kita,hanya saja mereka memiliki
beberapa kelebihan yang tidak kita miliki. Diantarannya adlah dipilih Allah
untuk menerima wahyu-Nya.
Perbedaan Nabi dan
Rasul
Nabi
|
Rasul
|
1.
Menerima
wahyu untuk dirinya sendiri dan tidak berkewajiban untuk menyampaikan wahyu
kepada umatnya.
2.
Nabi
belum tentu menjadi eeorang rasul
|
1.
Rasul
menerima wahyu untuk disampaikan kepada umatnya.
2.
Rasul
pasti dapat menjadi nabi.
|
Persamaan Nabi dan
Rasul
Keduanya
sama – sama manusia pilihan Allah yang dipercaya untuk menerima wahyu.
|
b.
Pengertian
Beriman Kepada Rasul Allah
Beriman
kepada rasul Allah berarti meyakini dan mempercayai bahwa Allah telah memilih
beberapa orang diantara manusia memberikan wahyu kepada mereka, dan menjadikan
mereka sebagai utusan (rasul) untuk membimbing umat manusia ke jalan yang
benar. Allah menyuruh kita untuk beriman kepada rasul – rasulnya dan kitab atau
suhuf yang berisi ajaran kebenaran yang telah dibawah oleh para rasul tersebut.
Allah berfirman sebagai
mana artinya”,,,yaitu wahai orang – orang yang beriman! Tetaplah beriman
keapada Allahdan Rasul-Nya( Muhammad) dan kepada kitab (Al-Qur’an) yang dirunkan kepada rasul-NYa serta kitab
yang dirunkan sebelumnya. (Q.S.An-Nisa’ :136)
Dengan diutusnya para Rasul maka manusia wajib mengikuti ajaran
Rasul, yaitu menjalankan perintah dan menjauhi segala larangannya. Allah maha
adil, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Allah akan memberikan balasan surga
kepada orang – orang yang telah mengikuti
jejak rasul-Nya. Allah telah menyiaapkan sisksa dalam neraka.
Kita wajib percaya pada
para rasulyang telah member kabar gembira kepada orang – orang mukmin dan kabar
duka bagi orang – orang kafir. Betapa maha pengasih Allah sehingga mengutus
para Rasul. Para rasul telah menunjukkan kita tentang jalan baik dan jalan yang
sesat. Jadi ikutilah jalan yang baik baik dan jauhilah jalan yang sesat.
c.
Nama
– nama Rasul yang harus diketahui
Kita wajib mengetahui
dan mengimani 25 rasul yang ada dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist. Dengan
mengetahui rasul tersebut diharapkan kita dapat meneladani sikap mereka yang
patuh dan taat kepada Allah.
1.
Adam
as
2.
Idris
as
3.
Nuh
as
4.
Hud
as
5.
Saleh
as
6.
Ibrahim
as
7.
Luth
as
8.
Ismail
as
9.
Ishak
as
10. Ya’kub as
11. Yusub aas
12. Ayub as
13. Syuaib as
14. Musa as
15. Harun as
16. Zul kifl as
17. Daud as
18. Sulaiman as
19. Ilyas as
20. Ilyasah as
21. Yunus as
22. Zakaria as
23. Yahya as
24. Isa as
25. Muhammad SAW
Dari 25 nabi diatas ada
4 rasul yang diberi kitab suci, yaitu :
1.
Nabi
Musa diberi kitab Turat
2.
Nabi
Isa diberi kitab Injil
3.
Nabi
Dud diberi kitab Zabur
4.
Nabi
Muhammad diberi kitab Al]-Qu’an
d.
Para
Rasul ulul ‘Azmi
Rasul
ulul ‘azmi adalah rasul pilihan Allah yang memiliki keteguhan hati dan
ketabahan yang luar biasa. Lima rasul tersebut disebut ulul ‘azmi sebab dalam menyampaikan wahyu
Allah kepada umatnya, mendapat tantangan dan perlawanan yang sangat hebat dari
kaumnya. Mereka sangat gigih dalam berjuang dan sangat sabar dalam menerima
berbagai cobaan.
Lima
rasul ulul azmi tersebut ialah :
a.
Nabi
Muhammad SAW
b.
Nabi
Isa as
c.
Nabi
Nuh as
d.
Nabi
Ibrahim as
e.
Nabi
musa as
4.
Iman
kepada kitab Allah
Iman
kepada kitab-kitab suci dalam islam merupakan kesatuan yang tak terpisahkan
dengan iman kepada Allah.
آمَنَ
الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ
بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ
مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا
وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang
diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang
beriman.Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya
dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara
seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan:
“Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan
kepada Engkaulah tempat kembali”.
Allah
menurunkan wahyu kepada para nabi dan rosul, untuk sebagian dari mereka wahyu
itu terkumpu, dalam kitb-kitab, antara lain Zabur, Taurat, Injil, dan Alquran.
Semua
kitab yang diturunkan Allah kepada nabi dan rasul-Nya memuat ajaran tauhid atau
mengesakan Allah. SEdangkan tata cara penyembahan atau syariat yang terdapat
didalamnya berbeda-beda. Setiap muslim wajib beriman kepada kitab-kitab Allah
yang diturunkan kepada para nabi dan rasul-Nya dan meyakini isinya yang memuat
tuntunan Allah bagi manusia pada zamannya.
KItab-kitab
suci yang ada sekarang ini telah mengalami perubahan, kecuali Alquran.Perubahan
sangat penting adalah dalam masalah Aqidah, yakni berubah dari taihid
jadisyirik.Dalam rangka itulah kitab Suci Alquran diturunkan Allah untuk
merevisi kitab-kitab lama dan menyempurnakan ajaran-Nya. Firman Allah;
وَأَنْزَلْنَاإِلَيْكَالْكِتَابَبِالْحَقِّمُصَدِّقًالِمَابَيْنَيَدَيْهِمِنَالْكِتَابِوَمُهَيْمِنًاعَلَيْهِۖفَاحْكُمْبَيْنَهُمْبِمَاأَنْزَلَاللَّهُۖوَلَاتَتَّبِعْأَهْوَاءَهُمْعَمَّاجَاءَكَمِنَالْحَقِّۚلِكُلٍّجَعَلْنَامِنْكُمْشِرْعَةًوَمِنْهَاجًاۚوَلَوْشَاءَاللَّهُلَجَعَلَكُمْأُمَّةًوَاحِدَةًوَلَٰكِنْلِيَبْلُوَكُمْفِيمَاآتَاكُمْۖفَاسْتَبِقُواالْخَيْرَاتِۚإِلَىاللَّهِمَرْجِعُكُمْجَمِيعًافَيُنَبِّئُكُمْبِمَاكُنْتُمْفِيهِتَخْتَلِفُونَ
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran
dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab
(yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu;
maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah
datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan
jalan yang terang.Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu
umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu,
maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu
semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan
itu,
Alquran
memberikan keterangan yang lengkap tentang pokok-pokok agama dan menjelaskan
persoalan-persoalan yang masih kabur atau gelap. Alquran menjawab setiap
tantangan terhadap kebenaran ajarannya yang dating dari siapa saja sepanjang
perjalanan kehidupan manusia, sejak diturunkan kepada nabi Muhammad saw. PAda
abad ke-6 sasmpai akhir zaman.
Ayat-ayat
Alquran dapat dibagi 2, yaitu ayat-ayat mukhamat
(kokoh,rapih,kuat) dan ayat-ayat mutasyabihat
(samar, kiasan).
FIrman
Allah :
وَمَاأَنْزَلْنَاعَلَيْكَالْكِتَابَإِلَّالِتُبَيِّنَلَهُمُالَّذِياخْتَلَفُوافِيهِۙوَهُدًىوَرَحْمَةًلِقَوْمٍيُؤْمِنُونَ
Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab
(Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang
mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
beriman.
Jenis
pertama meliputi soal-soal hokum.Ia terang dan jelas artinya, tidak sulit
memahaminya, tidak memerlukan keterangan panjang lebar. IA merupakan induk,
pokok da nisi ALquran yang membentuk sendi islam.
Jenis
kedua memerlikan keterangan panjang, kupasan mendalam, penelitian membuka
berbagai penelitian.Ayat-ayat ini merupakan lapangan tafsir dan kebebasan
berpikir.Ia meliputi lapangan kebudayaan, misalnya bahwa manusia hanya dapat
melintasi penjuru langit dan bumidengan kekuasaan (sultan), perempuan,
peristiwa sejarah, manusia sbg khalifah Allah di muka bumi, Allah itu dekat dan
sebagainya.
Isi
Alquran meliputi segala aspek tanggung jawab manusia dalam hubungannya dengan
Allah dan dengan semua manusia. Alquran terpelihara keasliannya, disamping
karena lengkap dan jelas perjalanan sejarahnya, juga Allah memberikan jaminan
penjagaanya sebagaimana firman-Nya:
هُوَالَّذِيأَنْزَلَعَلَيْكَالْكِتَابَمِنْهُآيَاتٌمُحْكَمَاتٌهُنَّأُمُّالْكِتَابِوَأُخَرُمُتَشَابِهَاتٌۖ
Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran)
kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah
pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat.
Salah
satu bukti yang tampak sekali adalah bahwa bahasa Alquran sampai sekarang masih
dalam bahasa asliny, yaitu bahasa arab, salah satu bahasa yang tetap hidup dan
dipergunakan dalam pergaulan berates-ratus juta orang didunia.
o Iman
kepada Kitab-kitab Allah
Allah SWT. Menurunkan wahyu pada para nabi
dan rosul, sebagianya terkumpul pada sebuah kitab, seperti kitab taurat yg
diturunkan pada Nabi Musa, Injil pada Nabi Isa, Zabur pada Nabi Dawud, dan
Alquran pada Nabi Muhammad SAW.
Semua
kitab Allah tersebut diturunkan untuk kelompok masyarakat dan bangsanya sesuai
dengan tingkat kecerdasannya dan perkembangan budayanya.
Dari
segi isinya terdapat persamaan dan perbedaan.Persamaan yang terdapat pada
kitab-kitab tersebut adalah terletak pada aspek akidah atau keyakinan, yaitu
tauhid dan mengesakan Allah.Sedangkan aspek-aspek hokum atau syariat mengalami
perkembangan dari satu kitab kepada kitab yang lainnya.
Abu
A’la Al-Maududi membedakan antara kitab Alquran dengan kitab-kitab sebelumnya,
antara lain adalah:
1.
Kitab-kitab
terdahulu telah kehilangan naskah aslinya, yang ada sekarang hanya
terjemahan-terjemahannya saja. Sedangkan Alquran sampai sekarang masih
terpelihara keasliannya dan tidak mengalami perubahan satu huruf sekalipun,
bahkan hingga akhir jaman nanti.
2.
Kitab-kitab
terdahulu hanya ditujukan pada satu bangsa, tidak ditujukan pada bangsa
lainnya. Adapun Alquran ditujukan pada seluruh umat manusia tanpa mengenal ras,
golongan, bangsa, bahasa.
3.
Bahasa-bahasa
yang digunakan dalam kitab terdahulu sudah hilang dari permukaan, sehingga
tidak ada satu bangsapun yang menggunakan bahasa kitab terdahulu. Sedangkan
Alquran diturunkan dalam bahasa arab yang sampai sekarang tetap merupakan
bahasa yang hidup dan masih digunakan oleh jutaan umat manusia di dunia
4.
Karena
kitab-kitab terdahulu yang ada sekarang hanya ada terjemahan, maka didalamnya
telah terdapat perubahn atau tercampuri oleh pendapat-pendapat atau
ungkapan-ungkapan manusia, terutama pemikiran penerjemahnya. Sedangkan Alquran
masih tetap terpelihara sejak awal tahun hingga sekarang ini, bahkan hingga
akhir zaman nanti.
Perubahan
yang sangat penting dalam kitab terdahulu adalah dalam masalah ketuhanan
(akidah), yakni dari akadah tauhid menjadi musyrik. Firman Allah:
إِنَّانَحْنُنَزَّلْنَاالذِّكْرَوَإِنَّالَهُلَحَافِظُونَ
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al
Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.
Disamping
itu, meyakini Alquran sebagai kitab suci yang diturunkan oleh Allah pada Nabi
Muhammad SAW. Untuk menyempurnakan , menjelaskan, dan meluruskan
persoalan-persoalan yang masih kabur dan gelap, serta manampung perkembangan
pemikiran manusia sampai puncaknya. Diamping itu Alquran memuat segala aspek
tanggung jawab manusia dalam hubungannya dengan Allah dan dengan semua makhluk
hidup.
Hubungan
iman kepada kitab Allah dengan kehidupan manusia dapat memberikan keyakinan
yang kuat aka kebenaran jalan yang ditempuhnya, karena jalan yang harus
ditempih oleh manusia telah dijelaskan Allah dalam kitab-kitab-Nya.Itulah salah
satu implementasi iman kepada kitab Alla yang membentuk prilaku pada manusia
dalam kehidupan di dunia.
5.
Iman
kepada hari akhir
Dalam
memahami kehidupan dunia, manusia sering tergelincir dalam kehidupan yang
matrealistis.Kaum matrealis-atheis beranggapan bahwa hidup setelah mati
hanyalah lamunan orang-orang aawam yang tidak menggunakan akalnya. Hidup ini
menurut merreka, hanyalah proses berantai dari reaksi-reaksi kimia dan
mekanisme alam belaka. Pendapat lain yang agak moderat dari sarjana ateis ini
adalah kepercayaan tentang adanya “reinkarnasi” (penjelmaan kembali). Bila
reinkarnasi benar-benar berlangsung, maka jumlah manusia akan tetap, yakni
angka kelahiran sama dengan angka kematian. Padahal kenyataannya tidak
demikian, jumlah manusia terus berlipat, yang berarti ruh manusia terus menerus
diciptakan.Dengan demikian teori reinkarnasi ditolak.
Islam
mengajarkan kepada penganutnya bahwa kehidupan yabg abadi adalah kehidupan
setelah kehidupan dunia ini. Firman Allah:
وَاتَّقُوايَوْمًاتُرْجَعُونَفِيهِإِلَىاللَّهِۖثُمَّتُوَفَّىٰكُلُّنَفْسٍمَاكَسَبَتْوَهُمْلَايُظْلَمُونَ
Dan peliharalah dirimu dari (azab yang
terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah.
Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang
telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)
وَيَوْمَتَقُومُالسَّاعَةُيَوْمَئِذٍيَتَفَرَّقُونَ {14}
فَأَمَّاالَّذِينَآمَنُواوَعَمِلُواالصَّالِحَاتِفَهُمْفِيرَوْضَةٍيُحْبَرُونَ {15}
وَأَمَّاالَّذِينَكَفَرُواوَكَذَّبُوابِآيَاتِنَاوَلِقَاءِالْآخِرَةِفَأُولَٰئِكَفِيالْعَذَابِمُحْضَرُونَ {16
Dan
pada hari terjadinya kiamat, di hari itu mereka (manusia) bergolong-golongan.
Adapun orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh, maka mereka di dalam taman (surga) bergembiraAdapun
orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami (Al Quran) serta
(mendustakan) menemui hari akhirat, maka mereka tetap berada di dalam siksaan
(neraka).
Dengan
memperhatikan firman Allah tsb di atas, jelaslah hari kiamat itu pasti dating.
Kehidupan dunia ini pasti lenyap dan diganti dengan kehidupan akhirat yang
kekal.
1.
Kiamat dan Haari Perhitungan
إِنَّالسَّاعَةَآتِيَةٌأَكَادُأُخْفِيهَالِتُجْزَىٰكُلُّنَفْسٍبِمَاتَسْعَىٰ
Segungguhnya
hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap
diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.
Gambaran
kiamat yang diberikan Allah dalam Alquran antara lain; bumi hancur lebur,
segala isinya keluar, gunung-gunung menjadi debu, ornag tua tidak mamperdulikan
anak-anaknya dan anak-anak tidak lagi mengenal orang tuanya. Firman Allah:
يَاأَيُّهَاالنَّاسُاتَّقُوارَبَّكُمْۚإِنَّزَلْزَلَةَالسَّاعَةِشَيْءٌعَظِيمٌ {1}
يَوْمَتَرَوْنَهَاتَذْهَلُكُلُّمُرْضِعَةٍعَمَّاأَرْضَعَتْوَتَضَعُكُلُّذَاتِحَمْلٍحَمْلَهَاوَتَرَىالنَّاسَسُكَارَىٰوَمَاهُمْبِسُكَارَىٰوَلَٰكِنَّعَذَابَاللَّهِشَدِيدٌ {
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu;
sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat
besar (dahsyat).(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu,
lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan
gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam
keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah
itu sangat kerasnya.
لَنْتَنْفَعَكُمْأَرْحَامُكُمْوَلَاأَوْلَادُكُمْۚيَوْمَالْقِيَامَةِيَفْصِلُبَيْنَكُمْۚوَاللَّهُبِمَاتَعْمَلُونَبَصِيرٌ
Karib kerabat dan anak-anakmu sekali-sekali
tiada bermanfaat bagimu pada Hari Kiamat. Dia akan memisahkan antara kamu. Dan
Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Apabila
sur (sangkakala) telah ditiup
maka umat manusia mulai dari Nabi Adam a.s. sampai manusia terakhir yang
menempati alam ini berkumpul untuk diperhitungkan dan mempertanggungjawabkan
seluruh perbuatannya dihadapan Allah Yang Maha Adil.
وَنُفِخَفِيالصُّورِفَصَعِقَمَنْفِيالسَّمَاوَاتِوَمَنْفِيالْأَرْضِإِلَّامَنْشَاءَاللَّهُۖثُمَّنُفِخَفِيهِأُخْرَىٰفَإِذَاهُمْقِيَامٌيَنْظُرُونَ
Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa
yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah.Kemudian ditiup
sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu (putusannya
masing-masing).
وَأَنْلَيْسَلِلْإِنْسَانِإِلَّامَاسَعَىٰ {39}
وَأَنَّسَعْيَهُسَوْفَيُرَىٰ {40}
ثُمَّيُجْزَاهُالْجَزَاءَالْأَوْفَىٰ {41
dan bahwasanya seorang manusia tiada
memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,
dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,
dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,
فَمَنْيَعْمَلْمِثْقَالَذَرَّةٍخَيْرًايَرَهُ {7
وَمَنْيَعْمَلْمِثْقَالَذَرَّةٍشَرًّايَرَهُ {8
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat
dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.Dan barangsiapa yang
mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya
pula.
Mahkamah
Agung Tuhan ini berlangsung dengan seadil-adilnya sehingga tidak ada satupum
perbuatan manusia yang terlewa dari pengamatan Allah, dan tdk ada seorangpun
yang diperlakukan tidak adil.
َيَبْعَثُهُمُاللَّهُجَمِيعًافَيُنَبِّئُهُمْبِمَاعَمِلُواۚأَحْصَاهُاللَّهُوَنَسُوهُۚوَاللَّهُعَلَىٰكُلِّشَيْءٍشَهِيدٌ
Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah
semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan.
Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah
melupakannya.Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
الْيَوْمَنَخْتِمُعَلَىٰأَفْوَاهِهِمْوَتُكَلِّمُنَاأَيْدِيهِمْوَتَشْهَدُأَرْجُلُهُمْبِمَاكَانُوايَكْسِبُونَ {65
Pada
hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan
memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.
وَقَالُوالِجُلُودِهِمْلِمَشَهِدْتُمْعَلَيْنَاۖقَالُواأَنْطَقَنَااللَّهُالَّذِيأَنْطَقَكُلَّشَيْءٍوَهُوَخَلَقَكُمْأَوَّلَمَرَّةٍوَإِلَيْهِتُرْجَعُونَ
Dan mereka berkata kepada kulit mereka:
"Mengapa kamu menjadi saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab:
"Allah yang menjadikan segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami
pandai (pula) berkata, dan Dialah yang menciptakan kamu pada kali pertama dan
hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan".
2.
Siksa Neraka
Manusia yang mengingkari kebenaran Allah akan
mejalani masa yang panjang dalam siksaan yang tak terkirakan pedihnya. Siksa
itu diterimanya bukanlah Allah tidak saying kepadanya, melainkan karena ia
sendirilah yang tidak saying pada dirinya. Gambaran tentang siksa neraka itu
telah disampaikan Allah
dalam Alquran, beberapa diantaranya ialah:
Pada
hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada
yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya
Itulah
ayat-ayat Allah. Kami bacakan ayat-ayat itu kepadamu dengan benar; dan tiadalah
Allah berkehendak untuk menganiaya hamba-hamba-Nya
sekali-kali
tidak! Sesungguhnya dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan
tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang
dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati.
Dalam (siksaan) angin yang amat panas, dan
air panas yang mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan
tidak menyenangkan
3.
Kenikmatan Surga
Kaum muslimin ahli surge digambarkan Allah
sebagai “golongan kanan”, yang menikmati balasan surge sebagai balasan
ketakwaannya ketika hidup di dunia. Allah berfirman:
وَأَصْحَابُ الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ ﴿٢٧﴾فِي سِدْرٍ مَّخْضُودٍ ﴿٢٨﴾وَطَلْحٍ مَّنضُودٍ ﴿٢٩﴾وَظِلٍّ مَّمْدُودٍ ﴿٣٠﴾وَمَاءٍ مَّسْكُوبٍ ﴿٣١﴾وَفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ ﴿٣٢﴾لَّا مَقْطُوعَةٍ وَلَا مَمْنُوعَةٍ ﴿٣٣﴾وَفُرُشٍ مَّرْفُوعَةٍ ﴿٣٤﴾
Dan
golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. Berada di antara pohon
bidara yang tak berduri,dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya), dan
naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah,
dan
buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang
mengambilnya.dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.
Orang-orang
yang betul-betul beriman pada hari akhir dengan pahala (surge) dan siksanya
(neraka) pasti akan berlomba-lomba berbuat kebajika dan sebaliknya, akan
berpikir seribu kali sebelum berbuat maksiat.
o Iman
kepada Hari Kiamat
Hari kiamat berarti hari atau saat alam akan
mengalami kehancuran total dan semua makhluk idup akan mati musnah. Meskipun
Allah merahasiakan waktu terjadinya (Hari Kiamat). Namun gambaran pada saat
kondisi di saat Hari Kiamat datang, baik kondisi alam maupun kondisi social
kemasyarakatan banyak dijelaskan dalam Alquran, seperti firman-Nya:
لْقَارِعَةُ ﴿١﴾مَا الْقَارِعَةُ ﴿٢﴾وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْقَارِعَةُ ﴿٣﴾يَوْمَ يَكُونُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ
الْمَبْثُوثِ ﴿٤﴾وَتَكُونُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنفُوشِ ﴿٥﴾
Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu?Tahukah
kamu apakah hari Kiamat itu?Pada hari itu manusia adalah seperti anai-anai yang
bertebaran,dan gunung-gunung adalah seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ
يَتَفَرَّقُونَ ﴿١٤﴾
فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَهُمْ فِي رَوْضَةٍ
يُحْبَرُونَ ﴿١٥﴾
وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَلِقَاءِ الْآخِرَةِ
فَأُولَـٰئِكَ فِي الْعَذَابِ مُحْضَرُونَ ﴿١٦﴾
Dan
pada hari terjadinya kiamat, di hari itu mereka (manusia) bergolong-golongan.
Adapun orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh, maka mereka di dalam taman (surga) bergembira.
Adapun
orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami (Al Quran) serta
(mendustakan) menemui hari akhirat, maka mereka tetap berada di dalam siksaan
(neraka).
6.
Iman
kepada qodho’ dan qodar
a. Pengertian
Iman Kepda Qodho’ dan Qadar
Kata
Qodho’ berasal dari bahasa arab yang berarti : Hukum atau keputusan ( QS. An
Nisa’ : 65 ). Perintah ( QS,Al- Isra : 23 ). Memberitahukan ( QS Al- Isra : 4 ).
Kehendak ( QS.Ali Imran : 47 ). Menjadikan ( QS. Fussalat : 12 )
Secara istilah Qodho’ berarti putusan
Alalh SWT tentang suatu perkara sejak zaman azali (sebelum adany alam
ini. Kata Qadar berasal dari bahasa arab yang berarti : Ukuran ( QS. Ar
Rad : 17 ). Ketentuan adan kepastian ( QS. Al Mursalat ). Secara istilah Qadar
berarti ukuran atu aturan yang dicipta Allah SWT sebagai dasar adalm mengatur
alam ini.
Semua yang ada di alam ini telah diatur
oleh Allah SWT dan menurut ukuran atau ukuran yang dikehendakinya. Aturan atau
ukuran yang diciptakan oleh Allah SWT untuk mengatur alam semesta ini disebut Sunnatulloh atau
hukum alam. Didalm peraturan tersebut
ada hubungan sebab akibat .Dari
penjelasan diatas dapat daimbil suatu pengertian Iman Kepada Takdir.Beriman
Kepada Takdir berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa segala yang ada didunia ini terjadi
menurut kekuasaan dan kehendaknnya yang didalamnya ada hubungan sebagai akibat
missal:
Allah
SWT menetapkan harus ada kehidupan ini. Ketetapan disebut Qadhanya. Untuk
mewujudkan kehendaknya Allah SWT menciptakan matahari sebagai sumber energy
auntuk sarana kehidupan. Penciptaan matahari yang menjadi sumber energy disebut
Qadar.
b. Sikap
Positif Terhadap Qadha dan Qadar
1.
Ikhtiar
Adalah
usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan dan hal – hal yang menjadi tanggung
jawab dalam hidup. Kehidupan dan penghidupannya. Sebagai mana diketahui bahwa
terjadi atau tidaknnya sesuatu itu ada sebabnya. Ada sebab yang merupakan
Gharizah atau insting pembawaan sejak lahir.
Gharizah
ini tidak memberikan kesempatan kepada kita untuk memilih selain memenuhi
keinginanya. Contoh merasa lapar mau tidak mau kita harus makan. Dan ada pula
yang meruapakan hasil usaha kita sendiri. Contoh : ketekunan dan keuletan kita
belajar telah menyebabkan kita banyak ilmu.
2.
Tawakkal
Adalah
menyerahkan diri atau menggantungkan diri kepada Allah SWT dengan mengharapkan
ridhonya atas usaha atau pekerjaan yang telah dilakukan tawakkal merupakan
senjata pamungkas yang digunakan setelah habis segala daya uapaya baiak untuk
menghindarakan sesuatu mauapun untuk mencapai sesuatua. Artinya berserah diri
kepada Allah setelah berusaha.
3.
Beriskap
Tawadhu’ kepada Kebesaran Allah
Orang
yang beriman secara benar terhadap takdir memiliki ketenangan jiwa dan
kestabilan emosi atau perasaan. Tidak mudah berbannga hati apabila usaha yang
dilakukan berhasil begitu juga sebaliknya tidak mudah susah dan putus asa
apabila usahannya belum berhasil seperti yang diharapkan.
4.
Tabah
Hati dalam Menghadapi Musibah
Beriman
kepada takdir berarti meyakini bahwa semua yang ada didunia ini terjadi mnurut
kuasa dan kehendak Allah SWT, yang didalamnya terdapat hubungan sebab dan
akibat. Oleh sebab itu orang yang beriman secara benar terhadap takdir Allah
niscaya ia tabah dalam mengahadpi cobaan hidup.
Takdir
dibedakan menjadi dua amacam yaitu
takdir mubram dan takdir mu’allaq
a.
Takdir
Mubram
Ialah
takdir yang tidak dapat berubah karena kemauan atau usaha manusia.
b.
Takdir
Mu’allaq
Ialah
takdir yang dapat berubah karena adaanya usaah yang dilakukaan manusia. Allah
SWT berfirman yang artinya :
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum sebelum mereka mau mengubah
diri mereka sendiri ( QS Ar Rad :11 )
c.
Hikmah Beriaman Kepada Takdir Allah
1.
Menciptakan kesadaran bagi umat manusia
bahwa segala sesuatu dialam samesta ini berjalan sesuai aturan dan hukum yang telah ditetapkan
dengan pasti oleh Allah aSWT.
2.
Mendorong manusia untuk selalu berusaha dan
beramal dengan sungguh – sungguh agar menggapai kehidupan yang lebih baik didunia dan akhirat.
3.
Mendorong manusia untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.
KARAKTERISTIK AKIDAH
ISLAM
Karakteristik
akidah islam yang dijelaskan oleh pemikir islam kontamporer yaitu Yusuf Al
Qardhawi :
1. Jelas
dan Sederhana
Akidah islam merupakan
akidah yang jelas dan sederhana, tidak ada kerumitan dan kesamaran didalamnya.
Seluruh ajaranya terangkum dalam keyakinan bahwa tidak ada Tuhan selain Allah
dan Muhammad adalah uutusan-Nya yang terakhir.
2. Sesuai
dengan fitrah manusia
Akidah islam yang
sesuai dengan fitrah manusia memberikan keterangan yang pasti tentang
kepercayaan asli dan hakiki yang ada dalam diri manusia. Artinya, kondisi awal
ciptaan manusia memiliki potensi untuk selalu mengetahui dan cenderung kepada
kebenaran,yang dalam Al-Quran disebut dengan hanif.
3. Kokoh
dan Solid
Akidah islam merupakan
akidah yangsolid dan baku, tidak menerima atau mengalami perubahan atau
distorsi, baik tambahan maupun pengurangan. Oleh sebab itu akidah islam menolak
setiap bid’ah, khurafat, dan takhayyul.
4. Argumentatif
Akidah islam merupakan
akidah yang argumentativ, tidak cukup hanya sekedar berdialog dengan hati
perasaan serta mengandalkanya untuk menjadidasar pedoman. Akan tetapi harus
dapat mengikuti segala persoalanya dengan disertai alas an yang kuat dan
argumentasi yang akurat.al-Qur’an dalam menjelaskan setiap persoalan senantiasa
diiringi dengan bukti-bukti atau keterangan-keterangan yang
argumentatif.seperti dalam masalah ketuhanan,Al-Quran mennjukkan dalil-dalil
atau bukti kebenaranya dari alam, diri manusia dan sejarah untuk membuktikan
eksestensi (wujud ) Allah,keesaan dan kesempurnaan-Nya.
5. Moderat
Akidah islam merupakan
akidah yang bersifat moderat atau pertengahan. Ia menjadi penengah antara orang-orang yang menegasikan
terhadap hal-hal yang bersifat metafisik dan orang-orang mempercayainya.
FUNGSI
DAN PERAN AKIDAH
Akidah
tidak hanya berfungsi sebagai landasan secara pasif, melainkan ia berfungsi
sebagai ukuran atau patokan untuk mengukur perilaku seseorang dalam
berperilakunya.
Hubunganya
dengan perilaku manusia , akidah memberikan dorongan urtama untuk berbuat baik
dan muslahat, baik bagi manusia sendirimaupun bagi makhluk lainya.
Begitu
juga hubunganya dengan Allah, akidah memberikan kejelasan tentang yang
disembahnya sebagai Dzat yang Mahakuasa yang ditanganNya nasib seluruh makhluk
ditentukan.akidah yang tertanam didalam jiwa seseorang ini akan senantiasa
menghadirkan dirinya dalam pengawasan Allah semata.
Pada
hakikatnya iman atau akidah adalah keseluruhan tingkah laku, sehingga setiap
perilaku yang tidak disertai dengan keimanan dinyatakan hampa,kosong,tidak
berbobot, dan tidak mengandung arti apa-apa.
ALIRAN-ALIRAN AKIDAH ISLAM
1.
Khawarij
Pada mulanya kelompok
ini adalah para pengikut Ali, kemudian memisahkan diri setelah terjadi perang
Jamal di Shiffin antara Ali dengan Mu’awiyah . Peperangan ini diakhiri dengan
gencatan senjata untuk mengadakan perundingan
antara dua belah pihak . Satu kelompok tiak menyetujui gencatan senjata
dan perundingan tersebut, kemudian memprotes dan memisahkan diri dari pihak Ali
dan mnjadi penentang bagi pihak Ali dan Mu’awiyah.
2.
Murji’ah
Dinamai Murji’ah karena
arti dari lafaz ini adalah menunda atau mengembalikan. Mereka berpendapat bahwa
orang mukmin yang berbuat dosa besar hingga mati ,orang itu belum kita dapat
hukumi sekarang, melainkan ditunda akan dikembalikan urusannya kepada Allah
kelak diahri akhir. Mereka juga menentang doktrin hukuman bagi abadi bagi para
pendosa dan menekankan kebaikanAllah dan cinta-Nya kepada umat manusia
3.
Mu’tazilah
Mu’tazilah adalah
golongan yang membawa persoalan-persoalan teologi yang lebih mendalam dan
bersifat filosofis daripada ersoalan-persoalan yang dibawa oleh kaum Khawarij
dan Murji’ah. Dalam membahas segala persoalan mereka banyak memprioritaskan
akal, sehingga mereka mendapat julukan “kaum rasionalis islam “. Tokoh
pertamanya adalah Washil Ibnu Atha.
4.
Qadariyah
dan Jabariyah
Istilah Qadariyah
mengandung arti mampu ,berkuasa atau kekuatan. Aliran ini berpendapat bahwa
manusia mempunyai kemerdekaan dan kebebasan dalam menentukan perjalanan
hidupnya,karena manusia diberi kekuatan dan kekuasaan untuk mewujudkan dan
melaksanakan perbuatan-perbuatanya.
Penentang atau
kebalikan dari paham ini adalah aliran Jabariyah. Golongan ini berpendapat
bahwa manusia tidak mempunyai kemerdekaan atau lebebasan dalam menentukan
kehendak mutlak Allah.
5.
Asy’ariyah
Aliran ini disebut juga
paham Ahl As-Sunnah wa Al-Jama’ah. Disebut aliran Asy’ariyah karena
diidentikkan kepada pendirinya yaitu Abu Al-Hasan Al-Asy’ari. Kaum Asy’ari
menyatakan bahwa Allah tetap memiliki sifat-sifat yang tidak dapat disamakan
dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh manusia. Baik dan buruk, kewajiban
berbuat baik dan kewajiban menjauhi keburukan, itu tidak dapat diketahui
melalui wahyu yang diturunkan Allah kepada para nabi dan rasul-Nya.
Semua
aliran akidah islam diatas dikategorikan kepada aliran akidah klasik, yaitu
aliran-aliran yang muncul pada awal atau abad pertama kebangkitan islam dan
sekaligus yang mengawali lahirnya persoalan akidah dalam islam. Kini muncul
aliran baru dalam akidah islam yang dipopulerkan dengan sebutan teologi islam
kontamporer yang merupakan pembumian dan pribumisasi dari teologi islam klasik
diabad modern.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Akidah merupakan pokok keyakinan yang harus dipegangi
oleh orang yang mempercayainya, dengan demikian , akidah islam berarti
pokok-pokok kepercayaan yang harus diyakini kebenarannya oleh setiap muslim
berdasarkan dalil-dalil naqli dan aqli.
Rukun iman itu ada enam, iman yang
pertama adalah iman kepada Allah SWT,
rukun iman yang pertama inilah yang menjadi pusat dan sumber dari segala
keiman, mempercayai bahwa Allah itu ada dan ESA, rkun iman yang ke-2 iman
kepada Malikat Allah adalah meyakini dan
mempercayai dalam hati bahwa malaikat itu adalah utusan Allah, yang diciptakan
oleh Allah dari nur ( cahaya ). Rukun iman yang ke-3 yakni Beriman kepada Kitab
Allah SWT berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah menurunkan wahyu
berupa Kitab kepada para Rasull, yang berguna untuk membimbing umat manusia ke
jalan yang benar, agar dapat menggapai suatu kebahagiaan didunia dan akhirat.
Rukun iman yang ke -4 Beriman kepada
rasul Allah berarti meyakini dan mempercayai bahwa Allah telah memilih beberapa
orang diantara manusia memberikan wahyu kepada mereka, dan menjadikan mereka
sebagai utusan (rasul) untuk membimbing umat manusia ke jalan yang benar.Rukun
iman yang ke -5 Iman pada hari akhir
ialah percaya dengan sepenuh hati bahwa kelak nanti pasti akan tiba saat dimana
bumi/alm semesta ini akan mengalami kehancuran dan semua kehidupan akan musnah.
Dan rukun iman yang terakhir yakni Qodho’ dan Qodar, Qodho’ berarti putusan
Alalh SWT tentang suatu perkara sejak zaman azali (sebelum adany ala mini. Dan Qadar berati ukuran atau aturan
yang dicipta Allah SWT seabgi dasar adalm mengatur alam ini.
Hubauangan anatara Iman Islam dan Ihsan,
Islam seseoranag akan menjadi baik jika imannya menjadi baik, kesempurnaan
islam dan ihsan seseorang tergantung pada tebal tipisnya iman seseorang. Iman
mempunyai daya dorong dan daya tarik yang amat luar biasa.
B.
Saran
Pendidikan modern telah mempengaruhi
peserta didik dari berbagai arah dan pengaruhnya yang telah sedemikian rupa
merasuki jiwa generasi penerus. Jika tidak pandai membina jiwa generasi
mendatang, maka mereka tidak akan selamat dari pengaruh negatif pendidikan
modern. Keimanan sangatlah penting bagi peserta didik untuk menjadi seorang
yang lebih baik, karena dengan Keimanan kita dapat mengetahui kekuasaan Allah
SWT.
DAFTAR
PUSATAKA
Aboebakar
Atjeh, H. 1963, Mutiara Akhlak, bulan Bintang, Jakarta,
Depag
RI , 2003,Standar kompetensi Mata Pelajaran Agama Islam Madrasah Ibtidaiyah,
Jakarata,
Mahliatusikan
hanik dkk. 2004. Akidah akhlak untuk Madrasah Tsanawiyah. Jakarta. Media ilmu.
Kholid
Mohammada dkk. 2008. Aqidah untuk
Madrasah Tsanawiyah. Gresik.CV. Putra Kembar Jaya.
Id.wikipedia.org/wiki/Akidah-keimanan
http:// social-scrennces/education//2014/10/ pengertian akidah.html
akidah
akhlak kelas 3 semester 1 madrasah stanawiyah (mengacu pada KBK/ Kurikulum 2004
SOAL
Ø Saoal pilihan ganda
1. Ajaran
islam yang paling tinggi adalah ….
a. Percaya
kepda qoda dan qodar
b.
Percaya
kepada allah
c. Percaya
kepada hari kemudian
d. Percaya
kepada rasulullah
e. Percaya
kepada malaikat Allah
2. Akidah
itu dapat di ibaratkan sebagai…
a. Fondari
suatu bangunan
b.
Bagunan
diatas fondasi
c. Cabang
suatu pohon
d. Tiang
e. Atap
3. Diantara
sifat malaikat adalah ….
a.
Tidak
mati sebelum kiamat
b. Tetap
hidup dihari kiamat
c. Membangkang
perintah Allah
d. Diampuni
Allah meskipun berdosa
e. Akan
mati sebum kiamat
4. Rukhul
amin dan Rukhul qudus dalah sebutan malaikat ….
a.
Ijbril
b. Malik
c. Mikail
d. Ridwan
e. Nakir
5. Apakah
fungsi Iman Pada Allah……
a. Mendapat
petunjuk yang benar.
b. Mengerti
perintah dan larangan Allah
c. Menambah
mantap dalam beribadah kepada Allah.
d. Sabar
menerima cobaan, selalu bersyukur, dan jauh dari sifat sombong ketika mendapat
keberhasilan
e.
Semua
benar
6. Rasul
ulul ‘azmi adalah rasul pilihan Allah yang memiliki keteguhan hati dan
ketabahan yang luar biasa. Para rasul tersebut disebut adalah ……
a.
Nabi
Muhammad SAW dan Nabi Isa as
b. Nabi
Nuh as dan Nabi idris as
c. Nabi
Ibrahim as dan Nabi Sulaiman
d. Nabi
Sulaiman as dan Nabi Idris as
e. Nabi
Ibrahim as dan Nabi Nuh
Ø Soal esai
1. Sebutkan
beberapa tanda datangnya hari kiamat .......
Jawab :
a. Terbelahnya
bulan (Qs. Al-Qamar: 1)
b. Munculnya
binatang yang dapat berbicara dengan manusia (Qa. An-Naml: 82)
c. Makin
banyak terjadi pembunuhan (sadis)
d. Turunny
Dajjal
e. Terbitnya
matahari dari arah barat
f. Muncul
Ya’juj dan Ma’ju
g. Kembalinya
nabi Isa as.
2. Apa
perbedaan dan persamaan NABI dan ROSUL….
Jawab
:
Ø perbedaan
Nabi
|
Rasul
|
3.
Menerima wahyu untuk dirinya
sendiri dan tidak berkewajiban untuk menyampaikan wahyu kepada umatnya.
4.
Nabi belum tentu menjadi seorang
rasul
|
3. Rasul
menerima wahyu untuk disampaikan kepada umatnya.
4. Rasul
pasti dapat menjadi nabi.
|
Ø persamaan
Keduanya
sama – sama manusia pilihan Allah yang dipercaya untuk menerima wahyu.
|
Study kasus
1. Bagaimanakah
pendapat anda bagi orang yang selalu
berbuat baik tetapi tidak beriman !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar