kumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remaja
like n commend ya kawan............... selamat membaca.....................
BERJALAN
MENUJU ROMANSA
“SMANEKA”
Berjalan menuju
romansa “smaneka”
14 JULI 2011 , hari dimana ku
menutup masa SMP ku, tak kusangka tak ku duga tak kurasa , di umurku yang ke 14
tahun itu menyimpan membuka lembaran baru yang putih tercorengkan warna merah
tua yang indah, membekas mewarna penuh dngan arah bahagia, seakan gunda tak
lagi ada, duduk disebuah kelas pojok kanan yang letaknya strategis untuk
memandang semua suasana rindang di SMANEKA , tepatnya dikelas X5,
berinteraksipun terjadi begitu penuh lirik-lirik yang indah, menggunung cerita-cerita
yang penuh dengan nuansa corengan pena yang bersyair irama, berkenalan,
bertatap muka, berjabat tangan, merebakan tangkai tuk melambai, tiba dimana
terbukanya kuncup bunga pertama
Utas undangan datang membawaku
duduk di sebuah acara ekstrakulikuler Pramuka, tak terduga sebuah bulpoin jatuh
terbawa gaya gravitasi yang lembut nan tergelildin ke arah mata yang penuh
cahaya, terbawalah sebuah penan itu menghampiriku secara tak sengaja, kupandang
wajahnya, penuh dangan gemerlap lampu kota, kacamatanya, gigi yang berbehel,
tangannya yang terkelubitkan jam tanagn bundar tak bersuara, rasa-rasa yan
hatiku berbelit tak berdaya tuk berkata “Syukron (terimaksih)” subhanallah……..
Allah lebih mengetahui apa yang kurasa, setiap hari terlihat wajahnya yang jauh
dari kasat mata, hemmm….. indahnya …………………. Semua itu tak berlangsuang lama,
seminggu kemudian telingakupun terdengar begitu keras nyarisnya, ternyata
kuncup pertamaku tak lagi sendiri tuk merajut dunia hemmm….. lesuh, nesuh,
benak tak kuasa tuk menahan kecewa “ nevermine “, sesosok hati berkata dalam
diam “Itu hanyalah disikan syetan”, masyaallah…………… benak terasa lega dalam
logikanya.
Perjalanan hati tak sampai disini
memang dalam usia seperti ini banyak silih berganti tersaring dalam hati, tak
akan mati, meski sudah terjattuh dan tersakiti “WAJAAAAR”.
Waktu begitu berjalan dengan
semestinya , hingga tak kusangka ku sudah menginjak semester II, suasana yang
penuh dengan tanya siapakah pemilik hati yang ke II , tak begitu lama hhati
membuka , seorang yang sederhana, yang setiap pagi menyalipku dengan sengaja,
tanpa sapa, tak ingi tau siapa dia, yang ternyata membuka kuncup ke-2 ku,
hem….. yang tak jauh hampernya dengan yang pertama, kandas lah…………….. tegar,
sabar, kecewa merasuk hati yang tak berdosa, yang terselimuti sebuah tulisan
tuk mengahirinya, tuk membuangnya, tak ingin kembali merasakannya.
Tik tik tik , waktu bberdetik tak
kenal arah tibalah aku dikelas XI A 1 , disitu aku berhsil menahan Rahmat Allah
yang indah merasuk jiwa Alhamdulillah…………….. bersyukur menenengkan hati
sejenak, berbunga tak merasa sakit, melangkahpun tak merasa mbatin, bersuara
tak merasakan memaluukan diri, tapi semua itu tak berlangsuang lama
ternyata……………. Bukan salah mata memandang, bukan salah hati berbinang, semu itu
berawal dari dialog yang dikaitkan oleh paman, tak merasa kenal akan tetapi
seakan ada dorongan untuk mengenal. Sewaktu berjalan dengan tanpa penuh dosa,
bersisipan dibawah pohon mangga diatas paving sekolahan, Dag Dig Dug tak
seperti biasanya, padahal akupun tak tau siappa namanya, tak tau dimana
kelasnya, tak tau sikap tutur lakunya, huh….. ternyata dialah yang dimaksud
oleh pamanku “ Ya Allah apakah ini kan terulang lagi..??????????????” akupun
bertanya-tanya. Hem…….. pertama tak terasa gunda didada, bertemu tak acuh dalam
sebuah hirauan, semakin lama, gapaiannya semakin mendekati detuk jantung ini,
ara tak lagi lurus membelokkan diri, mata tak tertahan tuk mengayuh
pandangannya, subhanallah………….. sungguh indah ciptaanmu ya Allah….. akan tetapi
sungguh hamba ingin menaan itu, hamba takut jatuh dilubag yang sama, tak lama
seorang teman kuada yang begitu mengaguminya akupun tak tau akan itu, dan masih
menahan tuk tak menumbuhkan benih-benih itu menjerat ragaku, …………….. Qbiarkan
…..
Langkah terakhir pendidikan SMA ku
XII A 1, pagi, siang, malam silir menyilir menghiasi bumi, temannku yang begitu
mengaguminya tempo hari mencoba meraih jeratan hatinya yang lain, aku mengerti
akan itu, tapi aku tak mengerti akan perasaan yang tumbuh pada diriku, menjadi
besar dan tak ingin dikeluarkan , tahan….. tahan…….. hem……… temanku ada yang
terjerat lagi L
subhanallah……… sungguh indah makhluk ciptaanmu ya Allah hingga sulit sekali
menyingkirkan auranya dari kedipan ingsan mata wanita, akupun mencota tuk
mengalah, mengalah dari sinar persahabatan yang begitu saying dipadamkan,
karena … dunia ini bagaikan gitar yang sekilas merdu suara lantunan-lantunan
nada yang terdengar, tapi kalau kita telusuri betapa sakit dan menderitanya,
rela berkorban tuk membahagiakan ingsan yang teramat sempurna, setiap kali raga
bertemu tak satupun kebiasaan dating menghampiriku, ‘’salting ‘’ , tapi takut
ketahuan, Alhamdulillah temanku sudah mempunyai penggantinya, dan, tak
menghiraukannya lagi, semakin lama aku menahan dan mengalah tuk mkengenalnya,
akhirnya terbongkarlah bau-bau dan terciumlah oleh kawan-kawanku, aku tak
menyangka mereka akan menyambut itu demikian rupa, tarmasuk mawar indah
untuknya.
Akan tetapi……… waktu semakin tipis,
satu bulan sebelum ujian nasional, aku baru bias menggenalnya terang-terangan
hem… L
sedikit waktu yang tersisa dari 1/5 pengalahan untuknya , dari detik2 yang
tersisa itu aku mencoba merajutnya, ‘’harap2 cemas’’ tujuanku hanya ingin mengenal dekat
dirinya, setiap pagi duduk didepan teras
kelasku hanya ingin, menunggunya menuntun kendaraannya lewt menghampiri mataku,
atau berangkat dengan waktu yang begitu siang hinggan gerbang sekolah tak
menghiraukanku , yang sebelumnya tak kulakukan, setiap kali kesempatan dating
menghampiriku, setiap kali mata melihat diujung titik focusku hanya dirimu,
gerakmu, langkahmu, tak pernah jauh dari hayalanku, tapi kenapa?????.....
11/04/2014 …. Aku bisa berbicara, bercanda gurau dengan nama yang sama denganmu,
tapi??? Aku tak bisa melakukan itu terhadapmu, berkata satu kata pun rasanya
sulit tuk terucap, hanya senyuman nan pandangan kosong untukmu, disetiap hari2
ku, mencoba mendekatimu, adalah hal yang tak pernah aku lakukan sebelumnya,
memberimu pesan singkat medoa gelombang, puisi yang ku selipakan dimeja
kelasmu, sampai setiap kali membaca dan menyukai tulisan di FB mu @A_Z_M
Ya Allah akupun semakin takut untuk
lebih mengaguminya, akupun tak mengerti dari apa dan dari mana aku begitu
tergakum-kagum padanya, lantunan Al-Qur’an akupun tak tau, 5 waktupun sholatmu
akupun tak tau, ternyata aku terseret arus yang begitu deras itu dari aura yang
tak sengaja menghampiriku, memang……….. “cinta itu rahmat dari Allah tinggal
kita mengemasnya dengan islami atau menjadikan laksana bahanya bagi diri kita “
ketulusan hatiku baru kutemukan untukmu, aku lebih memahami, hati yang selalu
menempel diragaku, yang biasanya diselimuti keegoisan belaka, akhirnya mungkin
kau mengetahui maksudku
Satu demi satu terjawablah sudah,
kau pernah biang terhadapku bahwa perbedaan rupa yang teramat jauh ini tak
menghalangimu karena Allah, ternyata kau bungkamkan dirimu, perkara tak lagi
terdengar ditelinga, bayangan hanya kaca sepion cembung terarah, kelopak mata
yang menterengkan entah tak tau kemana datngnya sulit…….sulit……. daun madu yang
pahitnya menusuk kepala, tak memikirkan sel sel yang telah kau hidupkan tuk
diri, sungguh sangat mengesakkan, ya Allah itukah jawabannya????? Katakana “ya”
/ “tidak” , benar/salah, agar diri ini tak karuan duga, tak berprasangka, dan
tak harap bahagia, dan selalu ada dalam dekapanmu dengan penuhnya bunga-bunga
surge mewarnai mata, dalam pucuk sari merenung, menjerit tak kenal sedikit ucap
harapan itu,, yang membayangi hanya alam sore yang kelam, hem……………, karena raut
tak jajar dimata orang, setiap kali kubertanya “ dengarkah kau harapan yang
kelam menghiasi malam”, ujian nasionalpun telah berlangsung, bertemu hanya 2X
seminggu itupun tak penuh, dank au mulai tuk jauh dariku, rela…….. rela…… aku
merelakan nya, karena ku tau “menyayangi seseorang tak harus kita miliki but
melihatnya tersenyum, ceria, bahgia, meski terdapat bintik hitam itulah
ketulusan hati yang sebanarnya” bukan “putus asa”.
Memahami lebih indah dari pada
memaksa kehendak diri, tak perlu dicari, kan menghampiri dalam waktu yang
disepakati, Amin…….yarobbala’lamin………..
kumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remaja
sma negeri kesamben
maminakromanurlailiwakhidiyah
cerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar