Jumat, 11 Juli 2014

kumpulan cerpen baru remaja

kumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remaja


like n commend ya kawan............... selamat membaca.....................



BERJALAN MENUJU ROMANSA
“SMANEKA”
Berjalan menuju romansa “smaneka”
14 JULI 2011 , hari dimana ku menutup masa SMP ku, tak kusangka tak ku duga tak kurasa , di umurku yang ke 14 tahun itu menyimpan membuka lembaran baru yang putih tercorengkan warna merah tua yang indah, membekas mewarna penuh dngan arah bahagia, seakan gunda tak lagi ada, duduk disebuah kelas pojok kanan yang letaknya strategis untuk memandang semua suasana rindang di SMANEKA , tepatnya dikelas X5, berinteraksipun terjadi begitu penuh lirik-lirik yang indah, menggunung cerita-cerita yang penuh dengan nuansa corengan pena yang bersyair irama, berkenalan, bertatap muka, berjabat tangan, merebakan tangkai tuk melambai, tiba dimana terbukanya kuncup bunga pertama
Utas undangan datang membawaku duduk di sebuah acara ekstrakulikuler Pramuka, tak terduga sebuah bulpoin jatuh terbawa gaya gravitasi yang lembut nan tergelildin ke arah mata yang penuh cahaya, terbawalah sebuah penan itu menghampiriku secara tak sengaja, kupandang wajahnya, penuh dangan gemerlap lampu kota, kacamatanya, gigi yang berbehel, tangannya yang terkelubitkan jam tanagn bundar tak bersuara, rasa-rasa yan hatiku berbelit tak berdaya tuk berkata “Syukron (terimaksih)” subhanallah…….. Allah lebih mengetahui apa yang kurasa, setiap hari terlihat wajahnya yang jauh dari kasat mata, hemmm….. indahnya …………………. Semua itu tak berlangsuang lama, seminggu kemudian telingakupun terdengar begitu keras nyarisnya, ternyata kuncup pertamaku tak lagi sendiri tuk merajut dunia hemmm….. lesuh, nesuh, benak tak kuasa tuk menahan kecewa “ nevermine “, sesosok hati berkata dalam diam “Itu hanyalah disikan syetan”, masyaallah…………… benak terasa lega dalam logikanya. 
Perjalanan hati tak sampai disini memang dalam usia seperti ini banyak silih berganti tersaring dalam hati, tak akan mati, meski sudah terjattuh dan tersakiti “WAJAAAAR”.
Waktu begitu berjalan dengan semestinya , hingga tak kusangka ku sudah menginjak semester II, suasana yang penuh dengan tanya siapakah pemilik hati yang ke II , tak begitu lama hhati membuka , seorang yang sederhana, yang setiap pagi menyalipku dengan sengaja, tanpa sapa, tak ingi tau siapa dia, yang ternyata membuka kuncup ke-2 ku, hem….. yang tak jauh hampernya dengan yang pertama, kandas lah…………….. tegar, sabar, kecewa merasuk hati yang tak berdosa, yang terselimuti sebuah tulisan tuk mengahirinya, tuk membuangnya, tak ingin kembali merasakannya.
Tik tik tik , waktu bberdetik tak kenal arah tibalah aku dikelas XI A 1 , disitu aku berhsil menahan Rahmat Allah yang indah merasuk jiwa Alhamdulillah…………….. bersyukur menenengkan hati sejenak, berbunga tak merasa sakit, melangkahpun tak merasa mbatin, bersuara tak merasakan memaluukan diri, tapi semua itu tak berlangsuang lama ternyata……………. Bukan salah mata memandang, bukan salah hati berbinang, semu itu berawal dari dialog yang dikaitkan oleh paman, tak merasa kenal akan tetapi seakan ada dorongan untuk mengenal. Sewaktu berjalan dengan tanpa penuh dosa, bersisipan dibawah pohon mangga diatas paving sekolahan, Dag Dig Dug tak seperti biasanya, padahal akupun tak tau siappa namanya, tak tau dimana kelasnya, tak tau sikap tutur lakunya, huh….. ternyata dialah yang dimaksud oleh pamanku “ Ya Allah apakah ini kan terulang lagi..??????????????” akupun bertanya-tanya. Hem…….. pertama tak terasa gunda didada, bertemu tak acuh dalam sebuah hirauan, semakin lama, gapaiannya semakin mendekati detuk jantung ini, ara tak lagi lurus membelokkan diri, mata tak tertahan tuk mengayuh pandangannya, subhanallah………….. sungguh indah ciptaanmu ya Allah….. akan tetapi sungguh hamba ingin menaan itu, hamba takut jatuh dilubag yang sama, tak lama seorang teman kuada yang begitu mengaguminya akupun tak tau akan itu, dan masih menahan tuk tak menumbuhkan benih-benih itu menjerat ragaku, …………….. Qbiarkan …..
Langkah terakhir pendidikan SMA ku XII A 1, pagi, siang, malam silir menyilir menghiasi bumi, temannku yang begitu mengaguminya tempo hari mencoba meraih jeratan hatinya yang lain, aku mengerti akan itu, tapi aku tak mengerti akan perasaan yang tumbuh pada diriku, menjadi besar dan tak ingin dikeluarkan , tahan….. tahan…….. hem……… temanku ada yang terjerat lagi L subhanallah……… sungguh indah makhluk ciptaanmu ya Allah hingga sulit sekali menyingkirkan auranya dari kedipan ingsan mata wanita, akupun mencota tuk mengalah, mengalah dari sinar persahabatan yang begitu saying dipadamkan, karena … dunia ini bagaikan gitar yang sekilas merdu suara lantunan-lantunan nada yang terdengar, tapi kalau kita telusuri betapa sakit dan menderitanya, rela berkorban tuk membahagiakan ingsan yang teramat sempurna, setiap kali raga bertemu tak satupun kebiasaan dating menghampiriku, ‘’salting ‘’ , tapi takut ketahuan, Alhamdulillah temanku sudah mempunyai penggantinya, dan, tak menghiraukannya lagi, semakin lama aku menahan dan mengalah tuk mkengenalnya, akhirnya terbongkarlah bau-bau dan terciumlah oleh kawan-kawanku, aku tak menyangka mereka akan menyambut itu demikian rupa, tarmasuk mawar indah untuknya.
Akan tetapi……… waktu semakin tipis, satu bulan sebelum ujian nasional, aku baru bias menggenalnya terang-terangan hem… L sedikit waktu yang tersisa dari 1/5 pengalahan untuknya , dari detik2 yang tersisa itu aku mencoba merajutnya, ‘’harap2 cemas’’  tujuanku hanya ingin mengenal dekat dirinya,  setiap pagi duduk didepan teras kelasku hanya ingin, menunggunya menuntun kendaraannya lewt menghampiri mataku, atau berangkat dengan waktu yang begitu siang hinggan gerbang sekolah tak menghiraukanku , yang sebelumnya tak kulakukan, setiap kali kesempatan dating menghampiriku, setiap kali mata melihat diujung titik focusku hanya dirimu, gerakmu, langkahmu, tak pernah jauh dari hayalanku, tapi kenapa?????..... 11/04/2014 …. Aku bisa berbicara, bercanda gurau dengan nama yang sama denganmu, tapi??? Aku tak bisa melakukan itu terhadapmu, berkata satu kata pun rasanya sulit tuk terucap, hanya senyuman nan pandangan kosong untukmu, disetiap hari2 ku, mencoba mendekatimu, adalah hal yang tak pernah aku lakukan sebelumnya, memberimu pesan singkat medoa gelombang, puisi yang ku selipakan dimeja kelasmu, sampai setiap kali membaca dan menyukai tulisan di FB mu @A_Z_M
Ya Allah akupun semakin takut untuk lebih mengaguminya, akupun tak mengerti dari apa dan dari mana aku begitu tergakum-kagum padanya, lantunan Al-Qur’an akupun tak tau, 5 waktupun sholatmu akupun tak tau, ternyata aku terseret arus yang begitu deras itu dari aura yang tak sengaja menghampiriku, memang……….. “cinta itu rahmat dari Allah tinggal kita mengemasnya dengan islami atau menjadikan laksana bahanya bagi diri kita “ ketulusan hatiku baru kutemukan untukmu, aku lebih memahami, hati yang selalu menempel diragaku, yang biasanya diselimuti keegoisan belaka, akhirnya mungkin kau mengetahui maksudku
Satu demi satu terjawablah sudah, kau pernah biang terhadapku bahwa perbedaan rupa yang teramat jauh ini tak menghalangimu karena Allah, ternyata kau bungkamkan dirimu, perkara tak lagi terdengar ditelinga, bayangan hanya kaca sepion cembung terarah, kelopak mata yang menterengkan entah tak tau kemana datngnya sulit…….sulit……. daun madu yang pahitnya menusuk kepala, tak memikirkan sel sel yang telah kau hidupkan tuk diri, sungguh sangat mengesakkan, ya Allah itukah jawabannya????? Katakana “ya” / “tidak” , benar/salah, agar diri ini tak karuan duga, tak berprasangka, dan tak harap bahagia, dan selalu ada dalam dekapanmu dengan penuhnya bunga-bunga surge mewarnai mata, dalam pucuk sari merenung, menjerit tak kenal sedikit ucap harapan itu,, yang membayangi hanya alam sore yang kelam, hem……………, karena raut tak jajar dimata orang, setiap kali kubertanya “ dengarkah kau harapan yang kelam menghiasi malam”, ujian nasionalpun telah berlangsung, bertemu hanya 2X seminggu itupun tak penuh, dank au mulai tuk jauh dariku, rela…….. rela…… aku merelakan nya, karena ku tau “menyayangi seseorang tak harus kita miliki but melihatnya tersenyum, ceria, bahgia, meski terdapat bintik hitam itulah ketulusan hati yang sebanarnya” bukan “putus asa”.

Memahami lebih indah dari pada memaksa kehendak diri, tak perlu dicari, kan menghampiri dalam waktu yang disepakati, Amin…….yarobbala’lamin………..




kumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remajakumpulan cerpen baru remaja

sma negeri kesamben
maminakromanurlailiwakhidiyah

cerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cintacerpen cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar