Tampilkan postingan dengan label PUISI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PUISI. Tampilkan semua postingan

Jumat, 11 Juli 2014

puisi baru pengalaman pribadi

 puisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadi



selamat membaca, like or commend ya.................


Putuskan
Malam bergantungan, petir membara
Tak ada hujan, hanya angin yang memandang
Duduk diteras rumah penuh keganjalan
Aku, ibu berbincang mengarah tak keterdugaan
Dalam hati gemerintih keluhan mendasar
Kasih dan saying terputuskan dengan alas an
Gen, tingkah pola, itu yang terpandang
Menghasilkan perbincangan retaknya asmara
Empat mata 30 bulan dijalani bersama
Kandaslah suatu keputusan menyesakkan mata
Tak tik tuk langkah ingin memperbaikinya
Dia dia mengeluarkan sehelai kata
“akarku telah bernada putuskan,putuskan”
Lengkap sudah rajuran-rajutan hitam melanda
Dia…. Terbawa anteng-anteng lahar dingin pemusnah
Hancur semua rintikan dalam benak diri
Sungguh, sungguh kau tak tau langkahku menelannya
Aku kecewa…… tau kah kau????

Sekali badai menggoyah kau jatuh didalamnya


MU

puisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadipuisi baru pengalaman pribadi


maminakromanurlailiwakhidiyah

puisi baru 2014 pengalaman pribadi

puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi 




SELAMAT MEMBACA KAWAN LIKE OR COMMEND YAH................




Jangkauan Seorang Pangeran
Berjalan disebuah selembaran kain merah menyala
Pernak pernik terangkai di tubuh gagahmu
Langkahmu, senyummu, tingkahmu
Aura yang ada pada dirimu
Matamu biru… biru bagaikan pelangi pagiku
Pandangan tak terbatas menyertaimu
Sadar………. Sadar……….. sadar……………
Derajat tak menghendaki ketulusanku
Wahai ingsan yang kelam……………
Ucapan yang terungkap tak sesuai gerakannya
Panjat memanjat hati
Hirup menghirup tak berarti
Basah membasah kan berduri
masyaAllah.. saya terenung jangkauan itu
sungguh sesuatu itu membatasi diriku
rupa kulit aura tak seelok dirimu
kubersandar memohon sama raihan itu
karena kasih menaburkan benih disamudra hatiku
tak terangkaikah kau angin yang kau hirup
berkenannya hati membuat pecah tak berbentuk
sakit… sakit.. sungguh triakan yang amat tajam untukku

jangkauan pangeran membatasi pikiranmu





                                           MZA :-(



puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi puisi baru 2014 pengalaman pribadi 



maminakromanurlailiwakhidiyah


jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran jangkauan seorang pangeran 

Minggu, 16 Desember 2012

PUISI LAMA DAN BARU


1.    PUISI LAMA, PANTUN TEKA TEKI
A.PENGERTIAN
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.
Aturan- aturan itu antara lain :
1. Jumlah kata dalam 1 baris
2. Jumlah baris dalam 1 bait
3. Persajakan (rima)
4. Banyak suku kata tiap baris
5. Irama
B. MACAM-MACAM PUISI LAMA
1. MANTRA
Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya
bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan.
Contoh:
Assalammu¶alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
2.GURINDAM
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India)
CIRI-CIRI GURINDAM:
a. Sajak akhir berirama a ± a ; b ± b; c ± c dst.
b. Berasal dari Tamil (India)
c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui
sebab akibat.
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
 3. SYAIR
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.
CIRI - CIRI SYAIR :
a. Setiap bait terdiri dari 4 baris
b. Setiap baris terdiri dari 8 ± 12 suku kata
c. Bersajak a ± a ± a ± a
d. Isi semua tidak ada sampiran
e. Berasal dari Arab
Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)
Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)
4.PANTUN
Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
CIRI ± CIRI PANTUN :
1. Setiap bait terdiri 4 baris
2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
3. Baris 3 dan 4 merupakan isi
4. Bersajak a ± b ± a ± b
5. Setiap baris terdiri dari 8 ± 12 suku kata
6. Berasal dari Melayu (Indonesia)
Contoh :
Ada pepaya ada mentimun (a)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)
MACAM-MACAM PANTUN
1. DILIHAT DARI BENTUKNYA
a. PANTUN BIASA
Pantun biasa sering juga disebut pantun saja.
Contoh :
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati
2. SELOKA (PANTUN BERKAIT)
Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait
merupakan jalinan atas beberapa bait.
CIRI-CIRI SELOKA:
a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait
kedua.
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait
ketiga
c. Dan seterusnya
Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan
3. TALIBUN
Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6,
8, 10 dan seterusnya.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Jadi :
Apabila enam baris sajaknya a ± b ± c ± a ± b ± c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a ± b ± c ± d ± a ± b ± c ± d
Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
4. PANTUN KILAT ( KARMINA )
CIRI-CIRINYA :
a. Setiap bait terdiri dari 2 baris
b. Baris pertama merupakan sampiran
c. Baris kedua merupakan isi
d. Bersajak a ± a
e. Setiap baris terdiri dari 8 ± 12 suku kata
Contoh :
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
2. DILIHAT DARI ISINYA
2.1. PANTUN ANAK-ANAK
Contoh :
Elok rupanya si kumbang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
2.2. PANTUN ORANG MUDA
Contoh :
Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Sehidup semati kita bersama
Satu kubur kelak berdua
2.3. PANTUN ORANG TUA
Contoh :
Asam kandis asam gelugur
Kedua asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
2.4. PANTUN JENAKA
Contoh :
Elok rupanya pohon belimbing
Tumbuh dekat pohon mangga
Elok rupanya berbini sumbing
Biar marah tertawa juga
2.5. PANTUN TEKA-TEKI
Contoh :
Kalau puan, puan cemara
Ambil gelas di dalam peti

Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan
3. TALIBUN
Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6,
8, 10 dan seterusnya.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Jadi :
Apabila enam baris sajaknya a ± b ± c ± a ± b ± c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a ± b ± c ± d ± a ± b ± c ± d
Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
4. PANTUN KILAT ( KARMINA )
CIRI-CIRINYA :
a. Setiap bait terdiri dari 2 baris
b. Baris pertama merupakan sampiran
c. Baris kedua merupakan isi
d. Bersajak a ± a
e. Setiap baris terdiri dari 8 ± 12 suku kata
Contoh :
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
2. DILIHAT DARI ISINYA
2.1. PANTUN ANAK-ANAK
Contoh :
Elok rupanya si kumbang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
2.2. PANTUN ORANG MUDA
Contoh :
Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Sehidup semati kita bersama
Satu kubur kelak berdua
2.3. PANTUN ORANG TUA
Contoh :
Asam kandis asam gelugur
Kedua asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
2.4. PANTUN JENAKA
Contoh :
Elok rupanya pohon belimbing
Tumbuh dekat pohon mangga
Elok rupanya berbini sumbing
Biar marah tertawa juga
2.5. PANTUN TEKA-TEKI
Contoh :
Kalau puan, puan cemara
Ambil gelas di dalam peti


PUISI LAMA DAN BARU


1.    PUISI LAMA, PANTUN TEKA TEKI
A.PENGERTIAN
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.
Aturan- aturan itu antara lain :
1. Jumlah kata dalam 1 baris
2. Jumlah baris dalam 1 bait
3. Persajakan (rima)
4. Banyak suku kata tiap baris
5. Irama
B. MACAM-MACAM PUISI LAMA
1. MANTRA
Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya
bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan.
Contoh:
Assalammu¶alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
2.GURINDAM
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India)
CIRI-CIRI GURINDAM:
a. Sajak akhir berirama a ± a ; b ± b; c ± c dst.
b. Berasal dari Tamil (India)
c. Isinya merupakan nasihat yang cukup jelas yakni menjelaskan atau menampilkan suatui
sebab akibat.
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
 3. SYAIR
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.
CIRI - CIRI SYAIR :
a. Setiap bait terdiri dari 4 baris
b. Setiap baris terdiri dari 8 ± 12 suku kata
c. Bersajak a ± a ± a ± a
d. Isi semua tidak ada sampiran
e. Berasal dari Arab
Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)
Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)
4.PANTUN
Pantun adalah puisi Melayu asli yang cukup mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
CIRI ± CIRI PANTUN :
1. Setiap bait terdiri 4 baris
2. Baris 1 dan 2 sebagai sampiran
3. Baris 3 dan 4 merupakan isi
4. Bersajak a ± b ± a ± b
5. Setiap baris terdiri dari 8 ± 12 suku kata
6. Berasal dari Melayu (Indonesia)
Contoh :
Ada pepaya ada mentimun (a)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)
MACAM-MACAM PANTUN
1. DILIHAT DARI BENTUKNYA
a. PANTUN BIASA
Pantun biasa sering juga disebut pantun saja.
Contoh :
Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati
2. SELOKA (PANTUN BERKAIT)
Seloka adalah pantun berkait yang tidak cukup dengan satu bait saja sebab pantun berkait
merupakan jalinan atas beberapa bait.
CIRI-CIRI SELOKA:
a. Baris kedua dan keempat pada bait pertama dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait
kedua.
b. Baris kedua dan keempat pada bait kedua dipakai sebagai baris pertama dan ketiga bait
ketiga
c. Dan seterusnya
Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan
3. TALIBUN
Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6,
8, 10 dan seterusnya.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Jadi :
Apabila enam baris sajaknya a ± b ± c ± a ± b ± c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a ± b ± c ± d ± a ± b ± c ± d
Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
4. PANTUN KILAT ( KARMINA )
CIRI-CIRINYA :
a. Setiap bait terdiri dari 2 baris
b. Baris pertama merupakan sampiran
c. Baris kedua merupakan isi
d. Bersajak a ± a
e. Setiap baris terdiri dari 8 ± 12 suku kata
Contoh :
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
2. DILIHAT DARI ISINYA
2.1. PANTUN ANAK-ANAK
Contoh :
Elok rupanya si kumbang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
2.2. PANTUN ORANG MUDA
Contoh :
Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Sehidup semati kita bersama
Satu kubur kelak berdua
2.3. PANTUN ORANG TUA
Contoh :
Asam kandis asam gelugur
Kedua asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
2.4. PANTUN JENAKA
Contoh :
Elok rupanya pohon belimbing
Tumbuh dekat pohon mangga
Elok rupanya berbini sumbing
Biar marah tertawa juga
2.5. PANTUN TEKA-TEKI
Contoh :
Kalau puan, puan cemara
Ambil gelas di dalam peti

Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan
3. TALIBUN
Talibun adalah pantun jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6,
8, 10 dan seterusnya.
Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
Jika satiu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
Jadi :
Apabila enam baris sajaknya a ± b ± c ± a ± b ± c.
Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a ± b ± c ± d ± a ± b ± c ± d
Contoh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
4. PANTUN KILAT ( KARMINA )
CIRI-CIRINYA :
a. Setiap bait terdiri dari 2 baris
b. Baris pertama merupakan sampiran
c. Baris kedua merupakan isi
d. Bersajak a ± a
e. Setiap baris terdiri dari 8 ± 12 suku kata
Contoh :
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
2. DILIHAT DARI ISINYA
2.1. PANTUN ANAK-ANAK
Contoh :
Elok rupanya si kumbang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak terkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
2.2. PANTUN ORANG MUDA
Contoh :
Tanam melati di rama-rama
Ubur-ubur sampingan dua
Sehidup semati kita bersama
Satu kubur kelak berdua
2.3. PANTUN ORANG TUA
Contoh :
Asam kandis asam gelugur
Kedua asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
2.4. PANTUN JENAKA
Contoh :
Elok rupanya pohon belimbing
Tumbuh dekat pohon mangga
Elok rupanya berbini sumbing
Biar marah tertawa juga
2.5. PANTUN TEKA-TEKI
Contoh :
Kalau puan, puan cemara
Ambil gelas di dalam peti